Chapter 10

725 84 18
                                    

Sinar matahari muncul dan menyinari ruangan yang terbilang berantakan.

Mereka semua masih tertidur pulas. Salah satu dari mereka bangun.

Sasuke menatap sekeliling dengan wajah yang masih terlihat mengantuk.

Ia pun menengok ke arah sampingnya dan Sasuke pun tersenyum tipis.

Sasuke menatap wajah damai Hinata yang tertidur.

Lalu ia pun mengecup kening Hinata dengan lembut.

Akibat dari perbuatannya Hinata pun mulai terbangun. Melihat itu Sasuke mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Hinata terbangun dari tidurnya dan ia pun mengerjapkan kedua matanya.

Hinata pun menengok ke arah sampingnya.

"Eh?! Sasuke-kun?"

"Hn"

"A-ah o-ohayou" sapa Hinata kikuk.

"Hn. Ohayou"

Setelah itu Sasuke dan Hinata terdiam. Mereka berdua bingung ingin berbicara apa karena mereka berdua sama-sama pendiam.

"A-ah ano S-sasuke-kun. Apakah a-aku semalam tertidur di p-p-pelukan-m-mu?" ucap Hinata dengan wajah yang sudah memerah.

"Hn" 

Wajah Hinata pun menjadi merah padam mendengar jawaban Sasuke.

Sasuke yang melihat Hinata tersenyum lembut.

'Menggemaskan' batin Sasuke.

"Ohayou minna" ucap Naruto dengan suara serak khas bangun tidur.

"Ohayou..hem" ucap Sakura dan Ino dengan mata yang masih terpejam.

"Ohayou Naruto-kun" ucap Hinata.

"Aku akan mandi terlebih dahulu" ucap Sasuke.

"Ahh baiklah... Kamar mandinya ada di sebelah sana"

"Hn"

Sasuke pun pergi ke kamar mandi. Setelah kepergian Sasuke, semua teman-temannya bangun.

"Dimana Sasuke?" tanya Sai.

"Sasuke-kun sedang mandi" 

"Ooh"

Mereka semua pun bersiap untuk mandi.

.

.

.

"Hii film nya tadi malam sangat menyeramkan" ucap Ino.

"Kau benar pig" ucap Sakura.

Saat ini mereka semua sedang makan bersama setelah selesai membersihkan diri dan ruang keluarga Hyuga.

"Apa yang akan kita lakukan setelah ini?" tanya Tenten.

"Entahlah" jawab Ino.

"Bagaimana jika kita bermain T-"

Tingg tongg

"Ehh siapa yang datang berkunjung pagi-pagi Hinata?" tanya Naruto.

"Entahlah. Aku akan membukakan pintu" ucap Hinata.

"Biar aku saja" ucap Sakura.

Hinata pun mengangguk dan kembali duduk. Sedangkan Sakura ia pun menuju ke arah pintu.

Tingg tongg

Tingg tongg

Tingg tongg

"Ckk, berisik sekali" gerutu Sakura.

"Iya yaa sebentar!" teriak Sakura.

Lalu ia pun membuka pintu dan menatap bingung.

"Tidak ada siapa pun" ucap Sakura.

Sakura pun menutup pintunya dan pergi menuju teman-temannya.

Tingg tongg

Tingg tongg

Bel pun berbunyi kembali. Lalu Sakura pun menggeram kesal.

Ia pun berbalik menuju arah pintu dengan amarah yang memuncak dan

"Siapa ka-"

Ucapan Sakura terpotong ketika ia melihat tidak ada siapa pun di sana.

Tiba-tiba Sakura merasakan hawa yang menakutkan.

Tanpa aba-aba ia pun menutup pintu nya dengan kasar dan berlari menuju arah teman-temannya.

"Ahh baiklah ayo kita mu-"

"Minna!" teriak Sakura dengan nafas terengah-engah.

"Ada apa Sakura? Siapa yang tadi datang kemari?" tanya Tenten.

Sakura menatap semua teman-temannya dengan wajah pucat.

Naruto menatap Sakura dengan cemas.

"Kau baik-baik saja Sakura-chan?" tanya Naruto menghampiri Sakura.

"Ada apa Sakura-chan?" tanya Hinata khawatir.

"T-tadi.. S-saat aku akan membuka pintu, bel terus berbunyi... Saat aku m-membuka pintu t-tidak ada siapa pun. Aku pikir orang iseng. Saat aku menutup pintunya kembali dan menuju kesini, tiba-tiba bel berbunyi lagi. Aku m-merasa kesal dan berniat a-akan memaki orang tersebut. Namun, s-saat aku membuka pintu t-ter-nyata tidak ada s-siapa pun. Dan juga a-aku merasa hawa yang m-menakutkan" ucap Sakura.

Tiba-tiba mereka semua terdiam mendengar perkataan Sakura.

"Hinata apakah bel dirumah ini selalu berbunyi berkali-kali setiap ada yang menekan bel?" tanya Ino.

"T-tidak"

Mendengar jawaban Hinata, mereka semua pun terdiam. Dan mereka tiba-tiba merasakan hawa yang menakutkan di sekitar mereka.

'Deg'

"Kenapa h-hawa nya t-tiba-tiba mena-kutkan" ucap Ino dengan gugup.

Hinata menatap sekelilingnya. Saat menatap ke arah jendela, Hinata melihat sosok yang menyeramkan.

Sosok yang sama saat ia di sekolah. Sosok yang pertama kalinya ia lihat di gudang dan saat terjadi kasus tewasnya siswi di sekolahnya.

Sosok tersebut menyeringai ke arah Hinata.

Hinata merasakan firasat buruk. Ia pun menatap semua teman-temannya.

"Minna!" panggil Hinata.

Seketika mereka semua menatap ke arah Hinata.

"Kita dalam bahaya!"

.

.

.

.

.

.

TBC

School of MysteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang