Budayakan klik vote before reading ya sayang💞💞💞
.
.Aruna kembali menutup pintu ruangan pak harto, ia baru saja mendapat surat panggilan untuk membawa orang tuanya ke sekolah minggu depan. Artinya lima hari lagi aruna harus membawa ayah dan bundanya ke sekolah.
Aruna menatap kertas amplop coklat berstempel resmi MIS itu dengan wajah sendu. Jika surat tersebut sampai ke tangan kedua orang tuanya, pasti aruna akan benar-benar berhenti sekolah dan harus belajar dengan guru privat.
Ingin rasanya ia menangis meraung, tapi air matanya sudah cukup ia keluarkan selama beberapa hari ini. Bahkan ia tak bisa lagi merasakan air matanya keluar karna terlalu sering menangis. Aruna diam-diam meminta izin guru untuk meluapkan emosinya di kamar mandi, atau menangis di kamar saat orang tuanya tau bahwa aruna sudah tidur. Ia masih belum bisa memberitahu orang tuanya, sebab itu akan memperburuk keadaan.
“WOI!!” kejut makael yang berdiri di dinding koridor. Aruna yang tidak tau bahwa mereka ada di sana langsung menatap mikael dan yang lainnya jengkel. “bengong aja lo, kesambet berabe ntar”
“serah gue dong, sibuk amat deh netijen” ucap aruna sambil mencibir.
“sabar aku tu na, kamu giniin aku,aku tetap sayang kok sama kamu” ucap mikael seperti pemeran cewek di sinetron.
“jijik sumpah,,hhaha” kekeh aruna yang langsung memukul mikael dengan amlop yang ia pengang.
“itu apa na?” tanya raya.
“ooo,,ini? Surat panggilan buat orang tua” ucapnya santai sambil mengibaskan amlop tersebut di depan wajahnya.
“kapan?” ujar johan.
“minggu depan,” aruna menjawab sekenanya.
“guys, kalau gue beneran dikeluarin. Sering-sering ya main ke rumah.” ucap aruna sambil tersenyum tulus. “gue ke bu ratna dulu”
Mikael,johan dan raya yang melihat aruna berjalan menjauh hanya bisa menghela nafas. Gadis itu pasti sangat menderita, tapi ia masih bisa bercanda dan tersenyum pada mereka. Aruna memang hebat.
###
Setelah bel istirahat berbunyi, zhaka dan seiyan langsung bergegas menuju ruangan pak harun, pria yang menjabat sebagai kepala sekolah itu mempersilahkan kedua murid laki-laki itu masuk dengan senang hati. Seperti sudah tau apa maksud dan tujuan mereka datang ke ruangan miliknya itu.
“maaf pak, saya dan seiyan mengangguk jam istirahat bapak.” ucap zhaka dengan sopan. Pak harus menggeleng lantas tersenyum.
“kami datang kesini untuk menanyakan masalah aruna pak. Apa benar aruna akan dikeluarkan dari sekolah?” tanya seiyan.
Pria dengan kaca mata itu mengubah gentur tubuhnya. Menatap seiyan dan zhaka yang juga menunggu jawaban darinya.
“sebenarnya itu tergantung dari orang tua amanda, jika orang tua amanda bisa memaafkan. Masalah kekerasan ini dianggap selesai. Tapi jika tidak, hasil dari rapat bapak dengan para wakil dan juga ketua komite. Aruna harus dikeluarkan.” jelas pak harun yang membuat kedua lutut mereka berdua melemas.
“apa kesalahan aruna tidak bisa ditolerin pak?” tanya zhaka.
“maksudnya zhaka?”
“saat kejadian aruna menampar amanda, saya ada disana pak.” ujar zhaka. Pak harun langsung menegapkan badan karna tak tau menahu tentang kronologis kejadian tersebut.
“awalnya amanda yang memanggil aruna dengan sebutan yang tidak mengenakan, tapi aruna tetap diam lalu menegur amanda. Namun, karna amanda tersinggung dengan ucapan aruna, dia menampar aruna pak” jelas zhaka yang membuat pak harun terkejut. “amanda yang salah pak, dia yang mulai main tangan duluan.”
KAMU SEDANG MEMBACA
ME VS THE MOST GUY (COMPLETE)
FanfictionUNA-gadis yang harus berurusan panjang dengan pihak osis karna ucapannya yang asal ceplos. Menantang ketua osis dengan mengatakan bahwa ia lebih memilih menonton drama korea dari pada mengikuti acara MOS saat awal sekolah. ZHAKA-seorang yang menjaba...