Budayakan klik vote before reading ya sayang💞💞💞
.
.Minggu ujian Nasional telah berlalu, kelas sepuluh dan sebelas harus kembali ke sekolah seperti biasa. Lain halnya dengan semua siswa kelas dua belas yang kini sudah bernafas lega dan menikmati masa-masa libur tanpa tugas mereka.
Sekolah lebih sepi dari biasanya, terihat dari banyaknya kursi kantin yang kosong. Kursi yang biasanya ditempati oleh siswa kelas dua belas seperti kehilangan tuannya. Begitu juga dengan Aruna,Raya dan Johan. Mereka pun juga kehilangan teman makan setelah Zhaka,Ando,Mikael dan Seiyan selesai ujian dan akan lulus dari MIS.
"biasanya kita bertujuh, eh sekarang udah bertiga lagi." keluh raya.
"lebay lo." cibir johan.
"ia sih, biasanya kan rusuh karna ada si burik. Sepi aja rasanya." imbuh Aruna.
"tuh!!, Una aja bilang sepi." ucap Raya tak terima. " lo aja yang nggak punya perasaan johaaaaaann!!"
Namun johan malah mengedikan bahu tak peduli. "eh na, bang zhak kuliah dimana?"
"mana gue tauu,"
"gimana sih, gitu aja nggak tau." ucap Raya sambil mencebikan bibir. Aruna mentapa Raya heran.
"ngapain juga gue harus tau. Tapi kalau lo tanya seiyan, gue tau."
"bang iyan dimana na?" timpal johan.
"jogja" jawabnya singkat.
"lho, bukannya bang sei bilang mau stay disini?" Raya ikut menimbruk. " gue denger kemeren mau di UI deh."
"kak nao kan udah mau wisuda, yang jagain rumah di jogja nggak ada. Lagian kan disini seiyan sendirian. Paling nggak di jogja ada sepupu gue yang bisa jadi teman seiyan." jelas Aruna. Raya dan Johan mengangguk.
Tak banyak yang tau jika seiyan sebenarnya adalah seorang yang lebih suka menyendiri. Laki-laki itu sebenarnya punya banyak sisi gelap. Di jakarta seiyan sering ditinggal bekerja oleh ibunya. Ayahnya sudah meninggal karna kecelakaan saat menjadi relawan di luar negri. Itu yang membuat seiyan selalu menginap di rumah Aruna saat dia mau.
"papa bang sei bener-bener kecelakaan na?" tanya Raya lagi. Masih menasaran dengan fakta yang sebenarnya. Aruna hanya mengangguk pelan.
"ya mau gimana, nggak bisa dibuktiin juga kan."
"tapi, kenapa keluarga nggak boleh ikut serta saat pemakamannya?" imbuh johan.
"seiyan udah anggap itu berlalu. Dia nggak mau bahas itu lagi. Dan gue juga." ucap Aruna sambil tersenyum manis.
Raya dan Johan mengangguk mengerti, merasa jika mereka tidak ber hak untuk ikut campur masalah keluarga orang lain. Lebih baik mereka membicarakan hal yang menyenangkan sambil menghabiskan makanan mereka.
"Aruna.." Aruna menolehkan kepalanya. Merasa heran kenapa dua laki-laki ini berdiri di samping meja mereka sambil memanggil namanya. "gue mau ngomong."
"dari tadi lo kan ngomong woi." ucap Raya.
"mau ngapain lo berdua?" tanya Johan. Merasa aneh kenapa mereka berdua tiba-tiba ingin berurusan dengan Aruna.
"gue minta maaf."
"buat?" tanya Aruna dengan wajah tersenyum miring. Galih dan dheas, dua laki-laki yang baru saja bertemu dengannya di ruang sdang tempo hari.
"ngelaporin lo."
Dheas yang berada di samping Galih memutar bola mata malas. " udah gue aja, gengsi amat lo." sembur dheas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME VS THE MOST GUY (COMPLETE)
Fiksi PenggemarUNA-gadis yang harus berurusan panjang dengan pihak osis karna ucapannya yang asal ceplos. Menantang ketua osis dengan mengatakan bahwa ia lebih memilih menonton drama korea dari pada mengikuti acara MOS saat awal sekolah. ZHAKA-seorang yang menjaba...