PERSIDANGAN

461 29 0
                                    

Budayakan klik vote before reading ya sayang💞💞💞
.
.
Aruna menatap pantulan dirinya di cermin, hari ini akan melelahkan bagi semua orang. Aruna sudah siap dengan semua yang akan menimpanya nanti, yang terpenting, orang tuanya tidak pernah menyalahkannya dan teman-teman yang selalu percaya padanya itu sudah cukup bagi Aruna. Jika memang ia akan berhenti sekolah, Aruna akan menerima keputusan bundanya. Karna, tidak ada yang lebih tau apa yang terbaik untuk anaknya selain seorang ibu.

Aruna ke sekolah bersama ayah dan bundanya, hilma tak henti-hentinya menggam tangan anaknya setelah keluar dari mobil. Banyak siswa yang menatap kedatangan mereka karna untuk peertama kalinya setelah bertahun-tahun lamanya hilma tidak menginjakan kaki ke sekolah ini. Ada beberapa murid yang tersenyum padanya karna pernah bertemu dengan hilma di butik miliknya.

“bunda sama ayah masuk dulu ya na.” ucap bundanya lembut. Aruna mengangguk. Lalu kedua orang tua Aruna masuk ke dalam ruang kepala sekolah.

Aruna kembali berjalan menuju kelas, jam sembilan nanti ia akan masuk ke ruangan yang mempertemukannya dengan beberapa orang siswa dan juga orang tua mereka. Rasa cemas jelas terpancar dari wajah Aruna, namun sebisa mungkin ia tetap tersenyum tipis supaya ia tak terlihat begitu buruk di hari yang buruk ini.

“pagi cantik, imut, manisnya akoh” ucap mikael yang datang dari arah kantin. Aruna langsung mencibir lalu tersenyum dengan tingkah kakak kelasnya itu. “yuk akoh anterin ke kelas.”

“semangat ya na, keputusan hari ini adalah yang terbaik buat kita semua.” ucap ando, Aruna mengangguk.

“zhaka mana?” tanya Aruna. Ando dan Mikael langsung tersenyum geli. Untuk pertama kalinya gadis itu menanyakan zhaka.

“aciyeee,, Unanya akoh udah mulai nakal yaaaaa” colek mikael di bahu Aruna.

“apaan sih, kan biasanya lo bertiga.” telak aruna.

“nyariin juga nggak papa, ikhlas kok akoh, Na”

“dia lagi ada urusan katanya, pas kita baru nyape ada yang manggil dia.” Aruna hanya ber’oh’ ria.

Mereka bertiga memulai langkahnya, tapi mikael langsung meludah saat berpapasan dengan amanda.” lo ngapain sih, ngeludah sembarangan” cerocos ando.

“kata pak ustazd nih ya, kalau kita liat setan, iblis, jin tomang, jin resek atau pun itu. Kita harus meludah ke samping kiri supaya nggak digangguin.” ucap mikael yang jelas-jelas menyindir amanda. Aruna dan ando yang paham langsung cengengesan.

“lo ngatain gue makhluk gaib hah?” ketus amanda.

“wih tu kan, lo denger suarakan kan? Tapi nggak liat siapa yang ngomong?” monolog mikael yang berpura-pura merinding. “bener nih lorong ada penghuninya. Suaranya kayak almarhun temen sekelas kita lagi ndo” ucap mikael yang membuat Ando dan Aruna tak tahan untuk tidak tertawa.

“MIKAEEEEEELLL,,, GUE BELUM MATIIIIIIII!!” teriak amanda dengan wajah yang memerah.

“apaan nih mukul-mukul. Modus lo.” ucapnya lalu mengusap lengannya. Amanda mendengus. “ sana jauh- jauh lo. Nggak mau gue deketan sana najis. HARAM!!”

“bangsat lo ke.” umpat Amanda. “eh, ada Aruna, sampai jumpa di ruang sidang ya” ucap amanda lalu pergi dengna senyum sombongnya.

“GUE BUKAN BANGSAT YA, GUE BANG IKEL.!!”

Aruna dan Ando terkekeh melihat Mikael yang hobi sekali merecoki amanda.

###

Semuanya sudah duduk di kursi masing-masih. Ruang sidang yang dimiliki oleh sekolah swasta itu sangat tertutup. Tak ada suara gaduh yang terdengar selain suara dari pak harun yang memulai sidang tersebut. Setelah memberi salam hormat serta permintaan maaf kepada seluruh wali murid akhirnya pak hanun membuka rapat tersebut.

ME VS THE MOST GUY (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang