tujuh belas

1K 80 11
                                    

SELAMAT MEMBACA💘

•••

"Sampe kering gini darahnya, Ric. Semalem kamu berantem sama siapa lagi?" Ibu dengan telaten membersihkan luka di wajah Alaric. Banyak bercak darah yang sudah mengering.

"Sama orang, Bu," jawab Alaric seadanya.

"Kamu ini hobi banget berantem sama orang. Ibu khawatir banget kalo gara-gara itu kamu bisa diincar sama orang. Jangan cari musuh, ya Nak."

Alaric diam, tidak membalas ucapan Ibunya.

"Afkar juga berantem semalam?" tanya Ibu pada Afkar yang anteng melihatnya mengobati Alaric.

"Enggak, Tante."

"Alhamdulillah."

Ibu Alaric beralih pada lengan kiri Alaric dan mengganti perbannya. Luka goresan itu sudah mulai mengering. Mungkin beberapa hari lagi sudah benar-benar sembuh.

"Seminggu ini coba dihitung berapa kali muka kamu bonyok begini," suruh Ibu.

"Males, Bu."

Ibu menghela napas panjang dan mengusap puncak kepala Alaric penuh kasih sayang.

"Lama-lama muka kamu hancur, Alaric," cetus Ibu membuat Afkar menahan tawanya agar tidak meledak.

Alaric menoleh ke arah Afkar dan mendelikkan matanya. Kemudian Alaric kembali memusatkan pandangannya oada wanita yang sudah mengandung, melahirkan, dan merawatnya hingga ia besar.

"Alaric nggak pa-pa, Bu. Ibu jangan terlalu khawatirin Alaric. Alaric kan cowok. Wajar kalo kerjaannya berantem," kata Alaric menenangkan Ibunya.

Ibu Alaric tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Ya sudah kamu istirahat ya, Ibu mau nyiapin sarapan untuk kalian dulu," kata Ibu kemudian berlalu pergi dari pavilion Alaric.

"Nyokap lo segitu sayangnya sama lo, Ric. Nggak kasihan lo?"

Alaric tidak mengindahkan pertanyaan Afkar dan memilih untuk menghidupkan televisi. Alaric lagi mode malas ngobrol.

"Alaric ... Alaric, mati aja sono!" Afkar menendang betis Alaric dan ngacir pergi ke kamar yang semalam ia tempati.

Alaric meraih ponselnya yang tergeletak di meja depannya. Ada satu pesan masuk dari Nataya.

Nataya Haniyah
Arita brsn tlpn, ktnya km hbs brntm lg?

Alaric Anggasta
Ngetiknya yang bener
Aku males mikir km ngetik apa

Alaric menunggu balasan dari Nataya tanpa keluar dari roomchat-nya bersama Nataya. Tanda online perempuan itu sebentar ada sebentar tidak.

Nataya Haniyah
Arita barusan telpon, katanya km habis berantem lg?

Alaric Anggasta
Arita ngibul jgn dipercaya

Nataya Haniyah
Aku perlu ke rmh km?

Alaric Anggasta
Nggak usah
Udh diobatin ibuk

Nataya Haniyah
Yaudah
Istirahat aja
Sekalian aku mau bilang kalo nanti nginep di rumah tante

Alaric Anggasta
Brp hari?

Nataya Haniyah
Hari ini sm besok doang
Senin kan sklh
Udh ya nnti aku kabarin lagi

Alaric Anggasta
Ya, hati²

Nataya Haniyah
Ya

Alaric mematikan sambungan data ponselnya dan kembali meletakkan ponselnya ke meja. Alaric menoleh ketika melihat Afkar kembali dengan rambutnya yang basah. Laki-laki itu terlihat habis mandi.

ALARIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang