dua puluh

1.2K 77 4
                                    

SELAMAT MEMBACA💘

•••

Seharian ini Afkar tidak tampak di sekolah. Laki-laki itu juga tidak melampirkan surat izin mengapa ia tidak berangkat. Saat Alaric menelpon mamanya pun mamanya bilang Afkar berangkat ke sekolah. Tetapi Afkar tidak ada. Ke mana laki-laki itu? Membuat Alaric kepikiran saja!

"Nongkrong di tempat Ibu Kantin nggak?" tanya Ical yang sedang asyik memakan kacang kulit bersama Trendi.

"Gue barusan dari sana," jawab Alaric masih sibuk mencari info keberadaan Adkar yang menghilang tiba-tiba.

Alaric menyumpahserapahi Afkar dalam hati. Nomor laki-laki itu tidak bisa dihubungi. WhatsApp-nya juga terakhir dilihat subuh tadi.

"Tanya Fuad aja, dia banyak temen sekolah musuh. Siapa tau ilangnya Afkar ada keterlibatannya sama bocah-bocah blangsak itu," usul Trendi.

Alaric mengangguk dan menghubungi Fuad untuk datang ke kantin utama SMA Teratai. Suasana kantin yang sudah berangsur sepi—karena sepuluh menit yang lalu bel pulang berbunyi—membuat Alaric tidak risau membahas hilangnya Afkar di sini.

"Kalo sampe ada sesuatu sama Afkar gue nggak bakal kasih ampun orang yang udah cari gara-gara duluan!" tegas Alaric menggebrak meja dan menelungkupkan kepalanya di atas lipatan lengannya.

"Kalem atuh, Ric. Afkar nggak bakal kenapa-kenapa, pasti itu!" timpal Ical dan diangguki oleh Trendi.

"Nih, gue dapet kabar dari salah satu pasukannya Marko," ucap Fuad—yang baru saja datang—memperlihatkan isi pesan yang masuk ke dalam ponselnya.

"Kita bergerak sekarang!" komando Alaric mengajak ketiga temannya ikut dengannya menghampiri tempat laknat yang dijadikan untuk menyekap Afkar.

"Butuh berapa orang?" tanya Trendi seraya berusaha menyamai langkah kaki Alaric.

"Yang solid-solid aja. Suruh mereka gerak cepat ke markas," jawab Alaric sekenannya dan mempercepat langkahnya menuju parkiran.

Alaric menggertakkan giginya. Alaric yakin ini semua ulah Marko dan Jodi yang ingin balas dendam padanya karena beberapa hari lalu kalah telak atas dirinya.

Alaric sangat menyayangkan perbuatan kedua musuhnya itu. Menyekap seseorang yang tidak salah merupakan suatu hal yang selalu dilakukan oleh seorang pengecut. Alaric mengklaim mereka berdua sebagai seorang pengecut. Pengecut kelas satu. Di kasta tertinggi.

•••

Sebelum datang ke markas Marko ini, Alaric dan teman-temannya sudah terlebih dahulu menyusun strategi untuk menyiasati pertahanan lawan.

Untuk perkara seperti ini Alaric tidak mau gegabah. Nyawa Afkar bisa saja melayang jika ia tidak hati-hati dalam bertindak. Alaric harus memikirkan konsekuensi yang akan ia dan teman-temannya dapatkan.

"Cal, lo awasi keadaan luar sama tim lo," ujar Alaric dan Ical mengacungkan jempolnya kemudian mengajak timnya untuk berpencar ke titik yang sudah ditentukan.

Beruntung sekali Alaric mengetahui setiap sudut markas ini. Alaric sering mengacak-acak tempat ini beberapa bulan ke belakang.

"Ad, jangan lupa lo harus stand by di dalem mobil Trendi kalo sewaktu-waktu ada sesuatu yang nggak kita harepin terjadi," peringat Alaric.

"Siap," balas Fuad.

"Yang lain buruan ke posisi masing-masing. Gue sama Trendi masuk sekarang!" perintah Alaric membuat teman-teman sekolahnya yang lain mencar ke posisi masing-masing.

ALARIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang