Sekarang Yuju berada pada titik terendah dalam dirinya. Setelah mendengar pengakuan Jungkook, kesehatannya menurun drastis sehingga harus di rawat secara intensif di ruang ICU. Keadaan Jungkook juga tidak baik, ia seperti mayat hidup dengan pakaian lusuh dan kumis yang mulai tumbuh.
Sudah seminggu Yuju tidak sadarkan diri dari masa kritisnya. Menurut dokter sel kanker yang bersarang didalam tubuhnya dapat berkembang cepat apabila Yuju mengalami stress dan depresi karena menghasilkan hormon adrenalin secara berlebihan.
"Kau sudah makan?"tanya nyonya Choi pada Jungkook yang masih setia berdiri diluar ruangan.
"Belum. Sebaiknya Eomma pulang dan istirahat, biar aku yang menjaga Yuju"jawab Jungkook.
"Kau saja yang pulang. Lihat dirimu sudah seperti mayat hidup. Yuju akan sedih melihatmu sekarang. Eomma tahu kau sangat mengkhawatirkan istrimu tapi setidaknya perhatikan juga dirimu. Makanlah dengan teratur agar kau bisa menjaga Yuju dengan baik"nasihat nyonya Choi pada sang menantu.
Jungkook hanya bisa mengikuti perkataan sang mertua. Ia pulang ke rumah untuk membersihkan tubuh yang sudah tiga hari tidak menyentuh air. Jungkook juga mencukur kumis yang mulai tumbuh lebat. Bukankah Jungkook benar-benar terlihat tidak memiliki semangat hidup lagi?
Saat membersihkan kamarnya, Jungkook melihat surat yang ditinggalkan Sohyun untuk Yuju. Gadis itu memang sangat baik, ia memiliki hati yang lembut dan penyayang. Rasa bersalah kembali melanda Jungkook, seandainya ia tidak merubah sikap yang awalnya tidak peduli menjadi peduli bahkan sangat peduli Sohyun tidak akan tersiksa dengan situasi sekarang dan Yuju tidak akan mengalami koma yang dapat dikatakan sebagai ambang kematiannya.
Disini tertulis dengan jelas bahwa Sohyun sangat menyesali perasaan bodohnya dan tidak berhenti untuk menuliskan kata maaf pada Yuju. Gadis itu juga menjelaskan jika perasaannya pada Jungkook hanya sekedar suka tidak sampai pada tahap ingin merebut Jungkook darinya. Sohyun mengucapkan terima kasih pada Yuju karena sudah menyelamatkan dan memberi ia sandaran untuk bertahan hidup.
Airmata Jungkook membasahi surat yang ada di genggamannya. Ia harus segera menemukan keberadaan Sohyun dan meminta maaf padanya. Jungkook sempat bersyukur jika Sohyun masih berada di Korea tapi tidak menutup kemungkinan untuk Sohyun pergi ke Australia menemui kakaknya. Jungkook tergesa-gesa menghubungi salah satu kenalannya yang berprofesi sebagai detektif bayaran.
"Halo, aku butuh bantuanmu Hyung"ujar Jungkook."Mari bertemu dan membahas tugas apa yang harus kau lakukan untukku"sambungnya.
Jungkook mengharapkan hasil yang bagus dari sang teman. Ia harus menemukan Sohyun bagaimanapun caranya dan Sohyun harus bertemu dengan Yuju untuk meluruskan masalah ini. Jungkook tidak menyangka Sohyun akan pergi tanpa pamit pada mereka, ia tahu Sohyun pasti tidak sanggup melihat kekecewaan Yuju padanya apalagi Yuju sempat mengatakan bahwa Sohyun tidak tahu malu karena berani mendekati Jungkook setelah Yuju memberinya kehidupan yang layak.
Sekarang Jungkook sudah berada di sebuah cafe yang menjadi tempat pertemuannya dengan sang detektif.
"Suga Hyung, disini"panggil Jungkook saat melihat Suga mencari keberadaannya.
"Apa yang harus aku lakukan untuk membantumu?"ucap Suga to the point. Ia tipe manusia yang tidak suka basa-basi. Suga bukan detektif yang mau bekerja pada semua orang, ia hanya mau melayani kenalan dan kerabatnya saja. Dan Jungkook menjadi klien nya saat ini.
"Bantu aku menemukan gadis di foto ini. Aku mendapat kabar bahwa dia masih di Korea. Bawa dia padaku dalam keadaan yang baik, kau boleh menculiknya tapi tidak boleh menyakiti Sohyun"ujar Jungkook sebelum Suga bertanya lebih lanjut.
"Nama dan siapa dia? Aku tidak mau bekerja untuk orang asing"balas Suga, ia benar-benar tidak bisa bicara dengan sopan.
"Kim Sohyun. Dia bukan orang asing, Hyung. Dia teman Yuju, aku tidak tega melihat Yuju yang memanggil namanya. Temukan dia secepatnya, Hyung. Aku akan membayarmu berapapun yang kau mau"kata Jungkook sembari menyeruput kopi panas yang ia pesan.
"Baiklah lusa aku akan membawa gadis cantik ini padamu. Tapi ingat kau harus membayar biaya liburanku ke Jepang bulan depan"ujar Suga dengan percaya diri.
"Deal"
***
Pertemuannya dengan Suga kemarin membuat Jungkook memiliki sedikit harapan untuk menemukan Sohyun. Ia tahu bahwa Suga tidak pernah main-main dengan ucapannya. Jika ia sudah mengatakan akan membawa Sohyun maka itu akan terjadi.
Jungkook sudah berada di rumah sakit untuk menemani Yuju yang masih setia pada tidurnya. Tidakkah ia lelah terlentang di atas kasur rumah sakit yang keras? Bukankah ia sangat merindukan suaminya yang terlihat seperti orang gila?
Jungkook selalu berbicara seorang diri, menceritakan bagaimana kehidupannya setiap hari tanpa Yuju, terkadang mengeluh karena belum terbiasa tinggal dan menyiapkan pakaian sendiri dan bercerita tentang Sohyun yang menghilang entah kemana.
Ddrrrttt
"........."
"Benarkah? Ini kabar baik, Hyung"
"........"
"Ku tunggu di rumah"
Ttuutt
Jungkook langsung menuju rumahnya setelah mendapat telpon dari Suga. Manusia dingin itu menepati janjinya dengan membawa kabar yang sangat baik untuk Jungkook. Tapi setibanya di rumahnya, Jungkook tidak mendapati siapapun. Tidak ada Suga maupun Sohyun yang ia harapkan.
Jungkook merasa sudah dipermainkan oleh orang ia percaya akan membawa Sohyun padanya. Apa maksud Suga Hyung melakukan ini padanya? Tidakkah ini terlalu kejam di saat Jungkook benar-benar berharap padanya. Jungkook mendengar pintu rumahnya terbuka, ia bergegas ke arah pintu dan melihat sosok yang sangat ia rindukan. Bohong jika Jungkook tidak merindukan gadis yang berdiri di ambang pintu rumahnya.
"Oppa"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love✔️
Romance(C O M P L E T E D) Great cover by @cherrycaca Yuju seorang wanita yang menyandang gelar sebagai nyonya jeon mendapatkan kebahagian yang tidak pernah dimiliki orang lain. Namun kebahagian itu hilang saat mengetahui ia mengidap penyakit yang mematika...