15

1.2K 119 2
                                    

Setelah pertengkarannya dengan Jungkook, Sohyun lebih banyak diam. Ia hanya menjawab bila Jungkook bertanya padanya tentang apapun itu. Sohyun merasa sedang berada di ruangan interogasi sebab Jungkook tidak hentinya bertanya ini-itu yang membuat Sohyun kesal.

"Bisakah kau jujur sekarang tentang identitas yang selama ini kau sembunyikan dariku?"tanya Jungkook.

"Kau sudah tahu identitas ku, untuk apa bertanya lagi"sahut Sohyun yang membuat Jungkook jengah dan memijit kepalanya karena sikap Sohyun yang keras kepala.

"Aku ingin tahu dari diri mu langsung. Siapa nama aslimu, siapa keluargamu, kau berasal dari mana, dan apa alasanmu datang ke Korea"ujar Jungkook dengan nada yang mengintimidasi. Ia butuh semua jawaban itu dari Sohyun, sebab terlalu banyak rahasia yang Sohyun sembunyikan darinya.

"Nama ku KIM SOHYUN, keluarga? Entahlah apa aku masih punya keluarga atau tidak dan aku sebelumnya tinggal di Australia. Kau puas tuan Jeon Jungkook yang terhormat"jawab Sohyun.

"Belum"

"Apalagi yang ingin kau tahu dari diriku. Nomor handphone? Kau sudah pasti memilikinya. Umur? 24 tahun. Kau tidak perlu tahu kan tentang ukuran bra dan celana dalam ku?"kesal Sohyun. Ia tidak suka ditanya seperti ini, lama-lama Jungkook sangat mirip dengan kakaknya yang selalu ingin tahu semua yang Sohyun alami. Seakan-akan ia tidak percaya pada Sohyun.

"Pikiranmu terlalu jauh. Aku bukan tipe orang yang akan menanyakan hal privasi. Tapi aku butuh informasi tentang dirimu yang lebih akurat karena beberapa rekan kerja ku mengatakan bahwa mereka mengenal mu. Itu artinya kau bukan orang sembarangan, siapa kau sebenarnya, Kim Sohyun?"ungkap Jungkook. Sudah lama pertanyaan ini mengganjal di otak Jungkook, jadi ia harus mendapatkan jawabannya. Sempat terbesit di benak Jungkook bahwa Sohyun bukanlah gadis yang berasal dari golongan bawah. Ia mengerti fashion, bisnis, fasih berbahasa asing, dan sedikit manja, sifat itu biasanya dimiliki oleh putri seorang konglomerat. Bedanya Sohyun adalah gadis yang sederhana.

"Gadis malang yang kabur ke Korea tanpa uang sepersen pun"

"Kenapa kau kabur ke Korea?"

"Karena orang tua ku dimakamkan di Korea"

"Kau yatim piatu?"

"Ya"

"Lalu keluarga mu yang lain?"

"Aku punya seorang kakak yang sangat menyebalkan dan dia alasan ku kabur ke Korea"Sohyun kesal jika sudah membahas kakak kesayangannya.

"Kenapa?"

"Kau banyak sekali bertanya tuan Jeon. Kita akhiri saja pembicaraan ini, aku harus pergi"acara tanya-jawab ini harus segera Sohyun akhiri sebelum Jungkook bertanya lebih dalam lagi tentang dirinya. Untuk apa Jungkook melakukan semua ini, toh tidak ada gunanya bagi mereka berdua. Lebih baik Jungkook mengurus istri kesayangannya yang sedang menghadapi maut yang entah kapan akan merenggut nyawanya.

"Kemana?"

"Kau tidak perlu tahu aku akan pergi kemana. Sebaiknya kau urus saja istrimu yang sekarat itu daripada menculik gadis malang ini yang jelas-jelas mencintaimu. Meskipun aku mencintaimu tapi aku bukan gadis bodoh yang mau menjadi simpanan mu. Namun, aku akan mengubah keputusan ku jika istri mu sudah mati. Aku pergi tuan Jeon"ujar sohyun lalu melangkah pergi meninggalkan Jungkook yang masih terdiam di tempat duduknya.

Apa dia adalah Kim Sohyun yang Jungkook kenal sebelumnya? Bagaimana ia bisa berkata sekejam itu pada Yuju yang sangat baik padanya? Apa ini karena Yuju memaki dan mengusirnya dari rumah mereka atau ini adalah sifat asli Sohyun yang sebelumnya ia sembunyikan? Rasanya kaki Jungkook tidak sanggup berjalan untuk mengejar Sohyun. Kata-kata yang keluar dari mulutnya sungguh membuat Jungkook sedih sekaligus marah. Gadis itu telah berubah banyak, rencana awal yang Jungkook tidak berjalan dengan lancar. Berharap Sohyun akan menuruti perkataannya untuk menemui Yuju yang setiap hari ingin bertemu dengan Sohyun.

Jungkook meraih telepon nya untuk menghubungi Suga. "Tetap awasi Sohyun dan laporkan semua yang ia lakukan padaku"titah Jungkook. Ia memijat pelipisnya yang berdenyut karena merasa frustasi lalu merebahkan diri di atas sofa. Jungkook bingung harus bagaimana lagi untuk membawa Sohyun menemui Yuju. Menggunakan kekerasan tidak akan mempan pada Sohyun.

Tanpa disadari Jungkook sudah tertidur karena ia merasa sangat lelah. Namun Jungkook terlihat gelisah di dalam tidurnya.

"Jangan pergi!"

"Aku harus pergi"

"Tidak, aku tidak bisa hidup tanpamu"

"Kau pasti bisa"

"Bawa aku bersamamu"

"Tidak. Kau harus bahagia, Jungkook"

"Tttiiidddaaakk"Jungkook langsung terbangun dan berteriak dengan kencangnya. Keringat dingin telah membasahi dahi Jungkook dan nafasnya yang tidak teratur. Mimpi yang ia alami terasa begitu nyata.

"Aiisshhhh. Kenapa aku harus bermimpi buruk, menambah beban pikiran ku saja"ucap Jungkook sambil mengacak-acak rambutnya. Tanpa berpikir panjang, Jungkook langsung mengendarai mobilnya ke rumah sakit tempat Yuju di rawat. Ia harus memastikan bahwa Yuju dalam keadaan yang baik.

Tapi apa ini? Jungkook mendapati Yuju sedang bercanda dengan Sohyun yang sebelumnya tidak mau menemui Yuju.

"Hai, sayang"sapa Yuju pada Jungkook yang mematung di depan pintu.

"Ooo"

"Lihat siapa yang datang? Kau pasti sangat senang melihat Sohyun sekarang. Dan juga aku sudah meminta maaf pada Sohyun karena mengusirnya dari rumah kita. Waktu itu aku hanya terbawa emosi hingga tidak bisa berpikir dengan jernih"ucap Yuju antusias. Melihat Yuju tersenyum sudah cukup membuat Jungkook bahagia. Apalagi yang diharapkan oleh seorang suami jika bukan kebahagian dari wanita yang sangat ia cintai.

"Baguslah"

"Eonnie, sepertinya aku harus pergi sekarang"

"Tidak, kau baru saja sampai Sohyun. Bahkan kita belum bicara banyak hal. Eonnie sangat merindukanmu"larang Yuju supaya Sohyun tidak pergi. Yuju tahu bahwa suasana ini membuat Sohyun merasa tidak nyaman dan canggung. Apalagi Jungkook bersikap dingin padanya.

"Tapi..."

"Tetaplah disini. Jika kau tidak nyaman, biar aku saja yang keluar"Jungkook sudah bersiap untuk pergi, namun Yuju menahannya.

"Tidak ada yang boleh meninggalkan kamar ini"tegas Yuju sehingga Jungkook kembali ke tempat duduknya. "Ada apa dengan kalian berdua? Bukankah kalian sangat akrab sebelumnya? Tapi apa ini, sikap dingin kalian membuat ruangan ini terasa di kutub"imbuh Yuju memecahkan keheningan di antara mereka.

"Hubungan kami memang seperti yang eonnie lihat sekarang, sangat dingin"timpal Sohyun.

"Oke-oke. Tapi bolehkan aku menanyakan satu hal pada mu, Sohyun?"

"Boleh"

"Kau harus menjawabnya dengan jujur"

"Iya"

"APA KAU MENCINTAI, SUAMIKU?"





TBC

Secret Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang