"I'm back Australi"
Setelah sekian lama meninggalkan negara ini, akhirnya Sohyun kembali. Suasana yang berbeda, cuaca yang berbeda, dan yang paling penting tidak ada Jungkook disini. Sohyun berharap dengan kembalinya ke Australia ia bisa melanjutkan hidup dengan baik tanpa bayang-bayang mimpi buruk.
"Sohyun"
Ia menoleh ketika mendengar seseorang memanggil dirinya. Yaitu sosok yang sangat Sohyun rindukan.
"Eonnie, i'm here"Sohyun berlari kearah Yoojung lalu memeluk kakaknya dengan erat. Mencurahkan rasa rindu yang ia tahan selama di negara kelahiran.
"I Miss u, bocah nakal"
"Me too"
Begitulah mereka yang kembali bertemu, setelah berpisah dalam waktu yang cukup lama. Yoojung membawa Sohyun ke rumah mereka. Kini rumah itu tidak lagi terasa sepi karena Kim Sohyun telah kembali. Sohyun memperhatikan kakaknya yang sedang berkendara, ia merasa bersalah telah meninggalkan kakaknya. Pasti Yoojung merasa kesepian selama ini, tinggal sendirian adalah suatu hal yang buruk. Tapi sekarang ia sudah kembali, menata hidup yang baru bersama kakaknya tanpa adanya bayang-bayang Jungkook.
Sohyun tersenyum, lalu mengalihkan pandangannya ke luar kaca jendela mobil. "Ini keputusan yang tepat, Sohyun-ah" ucap Sohyun dalam hati, ia tidak boleh goyah dan terjatuh di lubang yang sama untuk kedua kalinya. Ia juga harus bahagia dengan apa yang sudah ia putuskan. Tidak boleh lagi ada nama Jungkook di dalam kamusnya. Jungkook adalah milik Yuju dan selamanya akan begitu. Tidak ada ruang bernafas untuk Sohyun jika masih berada di ruang yang sama dengan mereka. Rasanya begitu sesak saat kenyataan menampar Sohyun dengan keras.
"Apa yang kau lamunkan?"
"Tidak ada, aku hanya terpana dengan pemandangan kota ini"bohong Sohyun. Yoojung tidak boleh tahu apa yang sudah ia alami. Jika kakaknya tahu Sohyun menyukai suami orang, siap-siap mengucapkan selamat tinggal pada kepalanya. Yoojung pasti akan menghabisinya lalu membuang tubuh Sohyun ke laut lepas.
"Kau tidak sedang ada masalah kan?"Yoojung bertanya kembali karena Sohyun yang ia kenal ceria kini terlihat lebih banyak diam.
"Memangnya apa masalahku? Aku tidak orang sibuk seperti eonnie"jawab Sohyun. Sampai kapanpun ia tidak akan memberitahu apa yang mengganjal di hatinya pada Yoojung. Ia kembali bukan untuk mengenang masa lalu tapi untuk menata masa depan.
"Apa saja yang kau lakukan di Korea?"
"Tidak ada"
"Bekerja?"
"Bukan bekerja tapi bisa dibilang aku melakukan balas Budi pada keluarga yang mau menampung ku"ungkap Sohyun yang membuat Yoojung kebingungan. Karena ia menumpang di rumah Yuju, maka Sohyun harus melakukan semua kegiatan rumah tangga untuk membalasnya.
"Kau menjadi pembantu?"
"Ya begitulah. Tapi aku merasa lelah dengan semua hal, makanya aku pulang ke rumah"
"Keputusan yang tepat karena aku juga akan menjadikan mu pembantu di rumah"ucap Yoojung dengan senyum jahilnya. Sohyun mendengus kesal, apa bedanya saat di Korea jika disini Sohyun juga akan mencuci, memasak, dan melakukan semua kegiatan yang memuakkan. Dia ke sini untuk bersenang-senang menghabiskan uang yang Yoojung hasilkan.
Ia rindu ke pub, karaoke dan shopping bersama teman-temannya dulu. Sohyun tidak bisa membayangkan betapa indah hidupnya nanti. Ia tidak perlu bekerja untuk mendapatkan uang, cukup menadahkan tangan pada sang kakak, Sohyun bisa membeli semua yang ia inginkan.
Mereka telah sampai di depan rumah, hal pertama yang Sohyun lihat adalah rumahnya yang masih sama saat ia pergi. Tidak ada satupun yang berubah, bahkan posisi perabot sekalipun. Sohyun sudah tidak sabar untuk melihat kamar tidurnya. Ia berlari ke lantai atas meninggalkan Yoojung yang susah payah membawa barangnya.
"Ibu pulang sayang"ucap Sohyun pada koleksi bonekanya. Kamarnya sangat bersih, tidak ada debu sedikitpun, mungkin Yoojung menyuruh pembantu mereka untuk selalu membersihkan kamar Sohyun.
Sohyun merebahkan dirinya di atas ranjang. Sudah lama rasanya Sohyun tidak menempati kamar ini, ia rindu semua yang ada di kamarnya. "Rasanya lebih baik saat di rumah sendiri"
Yoojung masuk ke kamar Sohyun membawakan barang-barang adik kesayangannya, "kau pikir aku pembantu mu?"kesal Yoojung sambil membanting barang itu ke lantai.
"Untuk hari ini saja, eonnie"
"Ya sudah, aku balik dulu ke kantor. Jika kau lapar pesan makanan saja, pembantu di rumah ini tidak masuk kerja. Aku pergi"ujar Yoojung.
"Hati-hati di jalan"
Yoojung sudah pergi. Sekarang Sohyun sendirian di rumah, yang ia lakukan adalah membereskan barang bawaannya. Memang tidak banyak, tapi itu sangat penting bagi Sohyun. Ia memutar lagu untuk menemani kesunyian ini, bahkan Sohyun juga sesekali menari tidak jelas.
I'm so sick of this
Fake love
Fake love
Fake love
Begitulah lagu yang Sohyun putar, menggambar kisah cinta yang ia alami sekarang.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Lain halnya dengan Jungkook yang tengah berduka sekarang. Ia kehilangan sosok wanita tangguh yang sangat ia cintai. Yuju telah meninggalkannya untuk selama-lamanya, kini tidak ada lagi rasa cinta yang tersisa sebab Yuju telah membawa rasa itu bersama dirinya. Jungkook merasa sangat terpukul, ia mengalahkan dirinya karena tidak bisa menjaga Yuju dengan baik. Seharusnya Tuhan memberikan Yuju kesempatan untuk hidup.Jungkook menangis di depan makam Yuju yang masih basah. Ia kesepian sekarang, tidak ada lagi tawa jernih Yuju yang mengisi gendang telinganya. Tidak ada lagi istri yang akan menunggunya sampai larut malam. Dan tidak ada lagi kebahagian yang bersisa di hidup Jungkook. Semuanya sudah lenyap bersama tubuh Yuju yang terkubur di dalam gundukan tanah itu.
"Maafkan aku. Aku benar-benar minta maaf sayang. Seharusnya aku fokus pada proses penyembuhan mu, bukan pada perasaan ku yang masih tidak jelas. Aku lalai dalam menjaga wanita sebaik dirimu. Kenapa tuhan tidak memanggilku juga agar kita bisa bersama lagi. Aku tidak sanggup hidup tanpa dirimu, aku tidak bisa"Jungkook meluapkan semuanya didepan makam Yuju.
Ini terlalu berat untuk Jungkook jalani sendirian. Ia butuh sandaran dan pegangan untuk kembali bangkit. Tapi siapa? Orang tersayangnya sudah pergi. "Kau hanya meninggalkan selembar surat yang sangat sulit untuk ku baca. Kenapa kau tega sekali?"
Sebelum kepergiannya, Yuju memberikan Jungkook selembar surat. Jungkook belum membacanya karena ia tahu jika isi surat Yuji hanya akan menambah luka dihatinya. Istrinya pasti menuliskan beribu kata maaf karena tidak bisa mendampingi Jungkook lagi. Itu adalah hal yang paling menyakitkan bagi Jungkook. Seharusnya ialah yang mengucapkan sejuta kata maaf untuk semua kesalahannya pada Yuju. Terutama masalah perasaannya pada Sohyun.
Mungkin Yuju benar bahwa Jungkook sudah mulai membuka hatinya untuk Sohyun. Dan Jungkook mulai menyadari itu ketika Sohyun sudah pergi ke Australia.
"Aku akan menemui Sohyun"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love✔️
Romance(C O M P L E T E D) Great cover by @cherrycaca Yuju seorang wanita yang menyandang gelar sebagai nyonya jeon mendapatkan kebahagian yang tidak pernah dimiliki orang lain. Namun kebahagian itu hilang saat mengetahui ia mengidap penyakit yang mematika...