16

1.3K 122 11
                                    

"APA KAU MENCINTAI SUAMIKU?"

"IYA"

"Apa kau mau menikah dengan Jungkook?"

"Tidak"

"Bukankah kau mencintai, Jungkook? Lalu kenapa kau tidak mau menikah dengan laki-laki yang kau cintai?"Yuju bertanya bingung. Jujur ini adalah pertanyaan tersulit yang harus Yuju lontarkan sebelum Tuhan mengambil dirinya.

"Aku masih muda, eonnie"

"Itu bukan alasan yang bisa diterima karena aku juga menikah di usia muda. Jujurlah pada harimu, Sohyun. Eonnie berharap kau bisa mengabulkan permintaan terakhir ku"ucap Yuju sambil menggenggam tangan Sohyun. Tatapan Yuju yang menggugah hati membuat Sohyun merasa bersalah. Tapi Sohyun meyakinkan dirinya untuk tidak berkata jujur sekarang. Ia tidak mau menambah beban pikiran Yuju disaat dia harus melawan sakit ganas yang menggerogoti tubuhnya.

"Eonnie, dengarkan aku. Jungkook oppa sangat mencintaimu, jangan melukai hatinya dengan bersikap seperti ini. Lihatlah betapa sedihnya suami eonnie ketika eonnie memutuskan untuk menyerah melawan penyakit ini. Bertahanlah sedikit lagi, setidaknya demi Jungkook oppa yang sangat eonnie cintai. Aku memang mencintai Jungkook oppa, tapi aku sadar jika perasaan ku padanya adalah sebuah kesalahan yang besar. Tidak seharusnya aku mencintai laki-laki yang sudah beristri apalagi istrinya sangat baik padaku. Eonnie berharap Jungkook oppa akan bahagia menikah denganku, bukan? Eonnie salah. Pernikahan yang eonnie harapkan hanya akan menimbulkan luka diantara kita berdua. Aku tidak mau hidup dengan laki-laki yang belum selesai mencintai orang lain"tutur Sohyun panjang lebar.

Sedangkan Jungkook hanya diam di sofa dengan air muka yang masam. Ia tidak bisa membantah perkataan Yuju karena jika mereka sudah berdebat, tekanan darah Yuju yang harus dijaga akan naik drastis dan Yuju bisa saja tidak sadarkan diri.

"Apa begitu sulit memenuhi permintaan ku?"

"IYA"sahut Jungkook dan Sohyun bersamaan. Keadaan menjadi hening, tidak ada yang berani untuk memulai pembicaraan. Mereka tengah sibuk dengan pemikiran masing-masing.

"Sohyun"

"Ooo"

"Bisakah kau tinggalkan kami berdua?"tanya Jungkook. Sekarang ia membutuhkan waktu untuk berbicara empat mata dengan yuju mengenai hal yang ia anggap sangat konyol.

"Tidak, aku masih ingin bersama Sohyun"bantah Yuju.

"Tidak apa-apa, eonnie. Kalian memang butuh waktu untuk bicara berdua"ucap Sohyun lalu pergi dari ruangan Yuju. Kini yang tersisa hanya mereka berdua disana. Jungkook menempati kursi yang sebelumnya ditempati oleh Sohyun. Ia ingin meluruskan semua masalah yang munculnya entah darimana.

"Apa yang ingin kau bicarakan?"

"Begini, mengenai permintaan mu tadi, tidak bisakah kau membatalkannya? Sungguh aku benar-benar tidak bisa menikah dengan Sohyun. Yang ia katakan tadi itu ada benarnya juga. Jika hidup dengan laki-laki yang tidak mencintainya itu sangat sulit. Tidakkah kau berpikir Sohyun akan tersakiti nantinya?"ujar Jungkook berharap Yuju berubah pikiran. Namun, tampaknya Yuju sudah mencapai keputusan final. Bahkan rayuan Jungkook sudah tidak mempan padanya.

"Makanya aku menyuruhmu menikah dengan Sohyun. Setidaknya kau akan menjaga Sohyun seperti saat kau menjaga ku dulu. Dia gadis yang baik dan tepat untuk menggantikan aku sebagai istrimu"balas Yuju dengan nada yang sedikit bergetar. Terlihat dengan jelas bahwa Yuju sebenarnya belum siap melepas Jungkook dengan wanita lain tapi hal ini harus ia lakukan demi kebahagiaan laki-laki dihadapannya sekarang.

"Kau egois, Yuju. Kau tidak memikirkan perasaanku, aku benar-benar tidak bisa hidup tanpamu. Ini juga sangat berat untuk Sohyun jalani. Sohyun tidak mau menikah begitu juga dengan ku, jadi aku mohon jangan paksa kami untuk melakukannya. Aku hanya ingin kau fokus pada proses penyembuhanmu, Yuju"hati Jungkook terluka saat melihat Yuju seperti ini. Kemana Yuju yang memiliki semangat hidup yang tinggi? Sekarang ia sudah menyerah pada penyakitnya sebelum mencoba metode pengobatan yang lebih canggih.

"Aku akan mati, Jungkook. Aku tidak bisa mendampingi mu selamanya. Maaf sudah mengingkari janji pernikahan kita"

"Kau tidak akan mati. Aku sudah mengerahkan dokter terbaik untuk mengobatimu"

"Percuma, Jungkook. Cepat atau lambat aku pasti akan mati, penyakit ini telah menyebar ke seluruh tubuh dan mengganggu fungsi organ vital seperti jantung, hati, dan ginjal. Aku tidak mau memberi orang-orang harapan bahwa aku akan sembuh. Sedangkan kenyataannya tidak begitu, tubuh ku tidak sanggup lagi menerima begitu banyak obat dan proses kemoterapi yang begitu menyakitkan. Aku sudah lelah, sayang"ujar Yuju dengan tangisan yang tidak bisa ia bendung. Tangisan Jungkook juga pecah mendengar betapa menderitanya Yuju akibat penyakit sialan ini. Kenapa tuhan harus memberi cobaan yang sangat berat ke orang yang Jungkook sayangi? Ini terasa tidak adil baginya.

Sebelum mendengarkan perkataan Yuju yang sangat menyayat hati, Jungkook memilih untuk pergi dari kamar Yuju. Tujuan Jungkook satu-satunya adalah taman, tempat dimana ia bisa menenangkan pikiran seorang diri tanpa gangguan dari siapapun. Setelah melepaskan kekesalannya melalui tangisan, Jungkook mengusap sisa-sisa airmata yang ada di pipinya. Jungkook yakin jika keputusan untuk menikahi Sohyun bukanlah solusi yang tepat. Meskipun ia tahu bahwa Sohyun mencintainya, tapi itu saja tidak cukup. Suatu pernikahan harus didasari oleh kedua belah pihak yang saling mencintai sedangkan disini Jungkook tidak mencintai Sohyun.

Pemikiran Jungkook menjadi buyar ketika di kejauhan ia menangkap sosok Sohyun yang tengah memakan ice cream dalam keadaan yang masih menangis. Ingin rasanya Jungkook berlari kesana dan menenangkan Sohyun dengan mendekap tubuhnya erat. Perasaan seperti itu terkadang muncul dari hati Jungkook, namun dengan cepat ia tepis. Tapi kali ini Jungkook ingin sedikit egois dengan pergi menghampiri Sohyun. Gadis itu masih terisak keras, sampai-sampai Jungkook tidak tahu harus bagaimana menenangkan Sohyun.

Karena keberanian Jungkook tidak sebesar badannya, ia lebih memilih untuk memperhatikan Sohyun dari jarak yang cukup jauh. Jungkook sadar jika tidak hanya dia yang terluka disini, bahkan luka yang Sohyun terima lebih perih. Ia tidak bisa menyalahkan perasaan Sohyun karena setiap manusia berhak mencintai seseorang. Setelah melihat Sohyun sedikit tenang, Jungkook memberanikan diri untuk menghampirinya. Kemunculan Jungkook yang tiba-tiba membuat Sohyun terkejut bukan main.

"Sejak kapan oppa disini?"

"Sejak kau menangis seperti anak kecil dengan ingus yang iuuhh_"gurau Jungkook berharap Sohyun sedikit terhibur.

"Jangan dilanjutkan. Mendengarnya saja sudah membuat ku merasa jijik"elu Sohyun dengan ekspresi wajah yang menurut Jungkook sangat menggemaskan.

"Oppa"

"Apa?"

"Aku akan kembali ke Australia"





TBC

Secret Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang