"jangan khawatir, lo pinter kok. sukses ya."
taehyung ngangguk pelan, pasrah. pusing juga abis ngerjain pr bareng namjoon. kali ini, mereka gak les di rumah taehyung, namjoon milih di cafe tongkrongannya dia aja, dan taehyung setuju-setuju aja asal mamanya ngasih izin.
"abis ini lo mau kemana, bang?" tanya taehyung setelah minum es kopinya.
"gue? di sini aja. udah betah di sini gue, sampe kenal sama pekerjanya." namjoon ketawa kecil, ngeluarin laptop dari tasnya, sementara taehyung ngerapiin dan masukin buku-bukunya ke tas. "abis ini temen gue juga dateng."
dan setelah bilang gitu, hoseok datang gabung duduk sama mereka, bikin taehyung sumringah. "bang! ketemu lagi kita."
hoseok ketawa kecil, senderan di kursi sebelah namjoon sambil ngelepas jaketnya. "kangen lo?"
"kangen dong sama abang gue tercinta." taehyung mukul lengan atas hoseok main-main, bikin hoseok langsung diem, disusul namjoon yang ikutan diem.
"hah.. kenapa?" tanya taehyung heran, peka sama respon keduanya.
hoseok, kemudian, ketawa kenceng. diikuti namjoon lagi yang seolah-olah pura-pura ketawa demi nemenin hoseok. taehyung masih nyatuin alisnya, gak paham.
"gak apa-apa. btw, lagi berantem sama jungkook?"
jantungnya taehyung berasa copot denger nama yang disebut namjoon. dia otomatis ingat-ingat lagi, satu hari, dua hari, entah berapa lamanya dia sama sekali gak berhubungan sama jungkook.
terakhir mereka bicara ya malam itu. setelahnya, taehyung gak lagi dapat kabar apa-apa dari jungkook. di sekolah, dia masih ngelihat jungkook dari kejauhan, lebih sering berdua sama cewek yang sama daripada sama temen-temennya.
sialan, kayaknya dia emang pacaran. batin si taehyung yang gak tau apa-apa.
"dia kayak kelihatan capek akhir-akhir ini. dan gue lihat lebih sering main sama rose." kata namjoon lagi yang sebelumnya malah dapet respon muka kecewa dari taehyung.
"rose?"
namjoon ngangguk, ngambil kentang goreng di depannya buat dicomot. "maksud gue, sepupu gue. dia baru pindah dari australia. tuh best friend forevernya jungkook lah dari embrio."
taehyung kedip pelan, tiba-tiba mikir gimana kalau ternyata cewek itu sepupunya jungkook? mau nanya ke namjoon, tapi dia sungkan karena terkesan kepo banget.
"lo masa gak dikenalin? kan satu sekolah tuh."
"hah?" taehyung, kali ini, bodo amat sama sungkan sungkan. dia majuin kursinya biar bisa liat namjoon lebih dekat, gak memedulikan hoseok yang ikut menyimak mereka. "lo ada fotonya?"
"rose?"
"iya."
"bentar." namjoon buka ponselnya, ngetik-ngetik sebentar, terus nunjukin foto rose yang dia lihat dari instagramnya.
"hah?!" kagetnya taehyung semakin menjadi-jadi. jadi jungkook tuh sama sepupunya? bukan.. pacar?
"hah hah mulu kayak keong." kata hoseok sambil ngeluarin vapornya.
"astaga, bang. gue.. salah paham sama jungkook. gue marah sama dia." taehyung nutup wajahnya pakai kedua tangan, terngiang lagi soal malam itu yang dia mojokin jungkook pakai kata-katanya tanpa dengerin penjelasan jungkook sama sekali.
taehyung, bodoh banget.
namjoon yang udah agak paham sama keadaan taehyung, coba jelasin lagi. "nyokap sepupu gue ini baru meninggal, dan sepupu gue itu cewek yang lemah. lemah banget. baik mental maupun fisiknya. dari kecil jungkook sama rose udah barengan, dan jungkook tuh kayak kakaknya. sama om gue, kita juga sering dipesenin buat jagain rose, takut kenapa-napa."
KAMU SEDANG MEMBACA
chase - [ kooktae ]
Fanficawalnya, jungkook tidak punya cita-cita. setelah pindah ke sekolah baru dan bertemu taehyung, cita-cita ada di tangannya. bukan, bukan pensiun sebagai berandalan. tapi menjadikan taehyung gay dan memilikinya. [ sequel is published ] #4 - kooktae