"jung– mmh.." taehyung coba dorong dada jungkook, berusaha lepasin ciuman karena dia susah ambil nafas. dia heran, jungkook betah banget ciuman sampai lama gitu dan gak kehabisan nafas.
sadar kalau pacarnya butuh nafas, jungkook ngelepas pagutan mereka. beralih ke leher taehyung yang polos dan dihirup pelan sama dia, terus dikasih kecupan-kecupan kecil.
sementara taehyung yang masih mainin rambutnya jungkook, buka mata dan ngelihat langit-langit kamarnya. sambil sedikit ngos-ngosan, ngambil nafas sebanyak-banyaknya. dia awalnya biarin jungkook main-main di lehernya, tapi begitu jungkook mulai ninggalin tanda, dia agak berontak.
"jungkook– jangan di sana.." taehyung dorong pelan bahu jungkook.
otomatis, bikin pacarnya berhenti. natap dia dan cium bibirnya sekali lagi. "kenapa,
sayangku?""nanti kelihatan.." jawab taehyung sambil ngusap lehernya.
"yang gak kelihatan di mana? di sini?" jungkook pasang smirk, ngusap perut dan dadanya taehyung yang masih terbalut seragam sekolah.
"jung!" taehyung mukul kepala jungkook pelan, lalu berbaring hadap ke samping dan muggungin jungkook buat ngecek ponselnya.
jungkook tertawa kecil, balik tiduran di samping pacarnya dan meluk badannya erat, nyiumin aroma rambut taehyung yang wangi. "taehyung."
"hmm." taehyung fokus bales chat mamanya yang mau otw pulang kantor, minta dibawain makanan.
"mau tinggal di sini."
"gila lo."
jungkook senyum kecil. mainin rambut taehyung dengan jemarinya, ngunci kaki taehyung pakai kakinya. siapa yang gak mau berada di posisi kayak gini? pulang sekolah, capek, langsung baringan ditemenin pacar. kalau beruntung, bisa dapat ciuman. jungkook, sih. mau kayak gini setiap hari. makanya dia pengen tinggal di rumah taehyung.
"kalau gue ngekos atau beli apartemen, lo tinggal sama gue ya tae?"
"gak." taehyung naruh ponselnya, terus berbalik buat ngeliatin pacarnya. "nanti mama sendirian."
"lo bilang tinggal sama pacar, gitu." jungkook senyum kecil, mainin helaian rambut taehyung yang jatuh nutupin keningnya.
taehyung diem. dia ngeliatin jungkook, terus ngeliat ke arah lain. "kan gak ada yang tau kita pacaran. jimin pun gak tau."
"terus nanti di depan mama kita best friend forever ya?"
taehyung ngangguk, bikin jungkooknya hela nafas pelan.
"sampai nanti gitu? gak dikasih tau?"
giliran taehyung yang hela nafas, dia berbaring lurus natap langit-langit. susah rasanya. pacaran sama jungkook tuh gelisahnya cuma satu; soal respon orang sekitarnya terutama mama taehyung.
gimana kalau mamanya gak menyetujui itu? gak pernah sekalipun kepikiran anaknya bakal belok? bisa bayangin gimana sedihnya taehyung yang 18 tahun jadi anak baik harus ngecewain mamanya?
"taehyung." jungkook nyadarin taehyung dari lamunannya dengan nepuk pelan pipi taehyung. "gak apa-apa, gak usah dipikirin yang tadi oke?"
taehyung ngangguk, nurut. kemudian, dia duduk di atas ranjang dan ngacak rambutnya, sebelum ngambil kaos sama celana pendek, mau ganti baju. "merem." katanya ke jungkook.
"gak mau." jungkook senyum sambil nyamanin tidurannya.
"hih ya udah." terpaksa, taehyung jalan ke kamar mandinya dan mau gak mau sekalian mandi.
sambil nunggu, jungkook senderan di kepala ranjang, sambil buka kancing seragamnya karena gerah meskipun ac udah dinyalakan. muter lagu kenceng-kenceng, berasa di rumah sendiri. dia nutup mata, hampir aja ketiduran kalau suara taehyung gak nyadarin dia.
"jungkook!" taehyung mukul pelan betis pacarnya, terus jalan ke nakas buat ngoles krim pelembab ke mukanya, bikin pacarnya ketawa.
"pake apaan? kayak cewek aja."
"enak aja! semua orang berhak pakai ini, gak boleh diskriminasi gitu." kata taehyung sambil cemberut, gosok pelan wajahnya yang udah bening, terus ngeliat pacarnya yang betah mantengin dia. "kenapa?"
"sumpah, gue serius waktu bilang mau tinggal sama lo." dan taehyung cuma ngelihat keseriusan di wajahnya jungkook.
dia jalan duduk di samping ranjang, di depan pacarnya. "kenapa?" tanya lagi.
"gak tau, pasti bakal betah. di rumah gak betah, diomelin mulu. gue bayangin tinggal sama lo. gak berdua gak apa-apa, sama nyokap lo juga. enak, gue nyaman. makanya gue suka main ke sini. nyokap lo juga baik banget. seru, ya, punya nyokap kayak gitu?"
taehyung natap pacarnya dengan senyum kecil, hampir senyum miris denger nada perkataan jungkook yang menggambarkan bahwa dia sama sekali gak nyaman di rumahnya. bayangin punya orangtua yang super sibuk, otoriter, selalu bandingin jungkook sama abangnya, jarang ada quality time, bahkan mungkin orangtua yang gak inget sama ulang tahun anaknya sendiri.
emangnya seorang jungkook yang tajir, pinter, cakep gini gak pernah sedih?
mengingat bahwa taehyung adalah orang yang bikin jungkook nyaman, taehyung jadi senyum lebar. dia orang yang bikin jungkook nyaman, kan? harusnya dia mempertahankan itu. coba gimana nasibnya jungkook kalau taehyung tiba-tiba hilang?
"sini." taehyung ngodein agar jungkook mendekat, buat diberi pelukan hangat sama dia. diusap punggung jungkook, sesekali ditepuk pelan. "anggap aja ini rumah sendiri, oke? gak ada yang masalah kan kalau lo sering nginep? nyokap gue pasti juga gak masalah, lo kan udah ada image baik di depan dia."
"you're indeed my home." jungkook hela nafas pelan, nyandarin dagunya di bahu sang pacar sambil merem, ngerasa capek banget tapi di waktu bersamaan juga bersyukur.
untuk pertama kali, taehyung cuma senyum denger ucapan manis si jungkook. biasanya, dia ngebantah atau ngejekin jungkook kalau digombalin.
"rasanya gue pengen coba ngelukis lo, telanjang."
"jungkook!" taehyung mukul punggung pacarnya sambil berusaha ngelepas pelukan, yang sayangnya nihil karena jungkook gak mau menjauh.
"gini aja terus, enak. damai rasanya kalau pelukan sama kamu."
"mulut lo kemanisan."
"coba bilangnya aku kamu."
"ogah."
"coba!"
"iya, iya. mulut kamu kemanisan jung, abis makan apa?"
jungkook ngelepas pelukan dan nangkup pipi taehyung buat diusap bibirnya pakai ibu jari. "abis makan ini." lalu, dicium lagi bibir pacarnya, lembut dan hati-hati.
yang sialnya, lagi-lagi kepergok orang. mama taehyung buka pintu dan ngagetin mereka, bikin jantung mereka bertiga seolah-olah mau copot bareng-bareng.
seketika jungkook udah gak percaya lagi sama kalimat taehyung tadi, "lo kan udah ada image baik di depan dia."
***
halo apa kabs besok aku update lagi kok ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
chase - [ kooktae ]
Fanfictionawalnya, jungkook tidak punya cita-cita. setelah pindah ke sekolah baru dan bertemu taehyung, cita-cita ada di tangannya. bukan, bukan pensiun sebagai berandalan. tapi menjadikan taehyung gay dan memilikinya. [ sequel is published ] #4 - kooktae