Ananda Angelia

119 18 7
                                    

Apa yang kalian rasakan ketika mengetahui orang yang kalian percayai menghianati kalian?

Apa yang kalian rasakan ketika Ia yang memberi harapan menghancurkan harapan itu sendiri?

Apa yang kalian rasakan ketika Ia yang kau anggap lebih dari seorang sahabat menghianatimu? Menghancurkanmu?

Aku tidak bisa mendeskripsikan perasaanku saat ini, yang aku tau aku membenci diriku sendiri, aku membenci diriku yang terlalu bodoh ini.

Aku sempat berfikir apa disini mereka yang salah? Atau mungkin aku? Tapi kini aku paham disini aku yang salah, aku yang terlalu banyak mengharap dan aku yang terlalu beranggap bahwa aku adalah prioritas mereka.

Aku tidak tau harus menulis apa lagi, bahkan setiap merangkai katapun membuat hatiku sakit, mengingat kejadian itu membuatku tertampar oleh kenyataan bahwa apa yang seharusnya tidak aku harapkan.

Ini memang terlihat norak, mencurahkan segala isi hati melalui sebuah buku terlihat sangat begitu norak. Bukan tidak ingin mencurahkannya melalui Sosmed ataupun mencurahkannya melalui seorang teman. Namun aku tau mereka semua hanya ingin tau tanpa ingin membantu, mereka hanya datang sebagai pendengar bukan penasihat yang aku inginkan, mereka hanyalah pendengar yang buruk yang selalu menyebarkan kesedihan orang lain dan mengganggap itu kesenangan tersendiri.

Setiap malam aku selalu menangisi apa yang tidak seharusnya aku tangisi, hatiku terlalu rapuh membuat ragaku menjadi lemah.

Aku selalu mengingat kenangannya, itu menyakitkan. Merasakan sentuhannya membuatku merindukannya. Anggap saja aku tidak bisa menerima keadaan, aku tidak bisa menerima kenyataan! Aku terlalu sakit untuk semuanya, aku terlalu lemah untuk semuanya.

Aku hanyalah manusia biasa, aku tidak bisa menerima semua kebaikan yang berakhir menjadi sebuah kepahitan, aku tidak bisa membiarkannya pergi, hatiku selalu menginginkannya.

Tapi setidaknya aku paham, aku paham semuanya. Bahwa setiap yang kehilangan selalu akan menjadi kuat, hatiku memang merasakan kehilangan namun pikirannku menambah menjadi lebih luas, aku bisa memahami apa arti semuanya, aku bisa berpikir lebih dewasa bahwa itu terlalu egois, bahwa itu terlalu berlebihan.

Dan untuk terakhir kalinya aku berterimakasi karena setidaknya Kamu telah merubah dari Resah Menjadi Luka.

Ananda Angelia
Jakarta, 2020.

=¤=¤=

Gimana? Maaf yah kalo masih banyak Typo:\

Btw pasti ada yang pernah dengar dengan judul ceritanya? Kalo ada yang pernah dengar komentar yah:v.. Soalnya gue nulis cerita ini melalui itu:v..

Awok awok kalian pasti pada penasaran? Itu apaan?

Gak papalah jadi pembaca penasaran bukan hantu penasaran, hahay:v

Resah jadi LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang