13. Resah Jadi Luka

20 4 0
                                    

Minal aidzin wafal izin, mohon maaf lahir batin. Maaf untuk kata-kata kasar yang diberikan maupun itu sengaja atau tak disengaja:).

Vote, share and Commentnya yah teman! Biar author makin rajin Up:)

=¤=¤=

Terkadang apa yang dipikirkan
Oleh orang lain tak sesuai
Dengan kenyataan.

- Ananda Angelia -

HappyReading!!

Celia menatap Angel horror. Gadis itu datang dan masuk kedalam kelas dengan senyum yang terus mengembang dibibirnya dan yang lebih parah Celia menatap Angel yang beberapa kali mengumpat namun setelah itu kembali tersenyum.

"Ngel, Sehat?"

Angel mengangguk antusias "Alhamdulillah, sehat wal'afiat."

Celia mengangguk-angguk "habis dari mana? Keliatan senang bangat deh."

Angel kembali menatap Celia "ngasih bekal buat, pangeran."

Celia melotot, gadis itu menyentil kening Angel "kan udah gue bilang cari yang lain."

Angel mengrucutkan bibirnya "gak bisa, udah klepek-klepek ni."

Celia menatap sinis Angel "gak ditolak lagi?" gadis berurai itu memangku dagunya sambil menatap Angel.

Angel mengangguk "nih." gadis itu membuka bekalnya yang sudah tak terisi.

Celia melongo, gadis itu menatap Angel dengan tatapan tak percaya "masa sih?"

Angel mengganguk "Gak bohong kok."

Celia menatap Angel tak percaya, pasalnya seniornya itu anti dengan yang namanya perempuan, Celia bahkan jarang melihat seniornya bersama seorang gadis. Namun ketika dengan Angel? Sifatnya yang bodoamat itu hilang? Celia yakin ada yang tak beres.

"Bagus dong."

"Baru dua hari berjuang udah ada kemajuan." Lanjut gadis berurai itu.

Angel mengangguk setuju "walau sifatnya masih terkesan dingin." Ringisnya diakhir kalimat.

Celia menepuk pundak sahabatnya itu "berjuang aja dulu, nanti kalo yang ada malah dijajah yah ikhlasin aja."

Angel mengembungkan pipinya "apa sih dijajah," ucap gadis itu.

"Ck, baperan." Celia mencubit pipi Angel "kaki kamu udah baikan?"

Angel mengangguk "dikit tapi bisa dibilang udah sembuh."

Celia mengerutkan keningnya "yang jelas."

"Udah mendingan Celia sayang, i love you."

Celia bergidik ngeri gadis itu memukul pelan kepala Angel "kurang belaian yah mbak?"

"Kurang belalai? Belalai apasih, Gajah?" Tanya gadis itu dengan tampang polosnya.

Celia ingin sekali mencakar wajah gadis dihadapanya namun ia urungkan ketika mendengar bel masuk berbunyi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Resah jadi LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang