1. Resah Jadi Luka

84 16 12
                                    

Angel menguap, tangan gadis itu membentang keatas matanya berusaha menyamakan dengan cahaya pagi yang masuk dari celah jendelanya.

"Angel bangun!" Badan Angel bergoyang membuat si empunya merasa risih dan menepis tangan itu.

Andre mendengus, ia malas mengatakan kalimat ini namun mengingat beberapa kali caranya berhasil membuat pemuda itu mau tak mau harus melakukannya "Angel bangun!! Mama dibawah lagi buatin kamu adik." Entah keajaiban dari mana mata gadis itu membulat, ia menatap Andre was-wasan.

Andre tersenyum penuh kemenangan, ia tau bahwa sudah dari lama Angel ingin memiliki seorang adik namun karena Mamanya yang selalu mengatakan bahwa ia sudah cukup mengurusi dua anak saja, membuat Angel mau tak mau harus menerima pilihan mamanya.

"Bang! Mama beneran bikin ad--" mulut gadis itu ditutup membuatnya menatap kesal sang pemilik jari dibibirnya.

"Kamu mau kita terlambat?" Pemuda itu memperlihatkan jam beker dihadapan Angel membuat gadis itu melotot dan bergegas bangun dari tidurnya.

Andre terkekeh ketika melihat adiknya itu yang berlari kocar kacir mencari handuknya "Handuk kamu udah abang bawah kepanti."

Angel menatap Andre sengit "Bang itu handuk kesayangan Angel!" Kesal gadis itu sambil menarik sarung yang ada di lemarinya.

"Udah kekecilan ditubuh kamu, abang gak mau punya adik yang pakaiannya mini mini." Andre bergegas keluar kamar Angel ketika Angel masuk ke kamar mandi.

"Aku doain, istri abang emak emak disamping rumah!" Teriak Angel dari dalam kamar mandi.

Sedangkan Andre memilih untuk tidak mendengarkan ucapan adiknya itu.

=¤=¤=

Pemuda bermanik mata coklat itu menatap susunya malas, tatapannya beberapa kali menatap jam dinding di ruang tamu keluarga.

"Angel, cepetan!!" Teriak Andre kesal, pemuda itu tak henti hentinya mengumpati adiknya itu.

Angel menuruni tangga, tangan gadis itu memegang erat tali punggung tasnya, ia menatap Andre yang sedari tadi menunggunya disofa.

"Ayok!" Seru Angel membuat pemuda itu beralih dan menatap Adiknya dengan tatapan tak percaya.

"Kamu sakit?" Tangannya terulur menyentuh kening adiknya.

Angel menepis tangan Andre "Apasih Bang? Ayok! Keburu abang telat." Angel menarik tangan Andre.

"Ganti." Ketus Andre, ia tidak suka melihat penampilan adiknya yang terlihat cupu, rambut panjang gadis itu dikepang dua, bahkan Angel memakai kacamata membuat Andre semakin kesal saja.

"Bang!" Angel menatap sengit Andre, gadis itu menghela napas "Angel gini karna Angel mau!"

Andre menggeleng "Kamu gini karna masa lalumu!"

Angel mengepalkan tangannya, Ini yang selalu ia benci, Angel tak suka jika masa lalunya diungkit ungkit "Bang, Angel gini karna ini yang membuat Angel tenang." Angel menunduk, ia tak ingin menangis dihadapan Andre.

Andre menghela napas, pemuda itu memeluk Angel "Abang bangga karna kamu mau menerimanya dan mau memulai yang baru," pemuda itu menatap wajah Angel "tapi tidak dengan cara begini, ini bukanlah dirimu."

Angel menatap langit-langit ruang tamu, setelah itu menatap Andre "Bang, ayok! Abang mau telat lagi?" Angel berjalan mendahui Andre.

"Jadi Angel pindah sekolah juga karena dia?"

Gadis itu berhenti melangkah, dan berbalik ketika melihat wanita paruh baya sedang tersenyum kearahnya.

"Angel pindah karena dia?" Ulang Dinda, wanita itu berjalan menuju Angel.

Angel menggeleng kuat namun sedetik kemudian kepalanya mengangguk lemah. Mungkin terlalu kekanakkan pindah sekolah hanya karena masalah percintaan? Tapi sepenuhnya juga itu keinginan Andre yang selalu mengeluh karna harus mengantar Angel kesekolah yang berbeda arah dengan jalan kekampusnya membuat pemuda itu beberapa kali harus tidak mengikuti kelasnya.

Dinda menangkup kedua pipi anaknya itu "Apapun pilihanmu itu yang terbaik buat kamu, tapi ingat setiap pilihan selalu memiliki konsekuensi."

Angel memeluk Mamanya "Mama yang terbaik. Maafkan Angel untuk semuanya." Gadis itu mencium pipi Mamanya lama.

Dinda terkekeh "Yaudah, semoga awal sekolahmu menyenangkan."

Angel mengangguk dan menarik Andre untuk segera pergi menuju garasi mobil dan bergegas pergi menuntut Ilmu masing-masing.

=¤=¤=

Koreksi dan supportnya yah, biar semangat nulisnya:D

Salam Cinta dari Nuranyasyah Cantik💙:v

Resah jadi LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang