Jangankan demi teman,
Demi cinta aja terkadang
bisa bikin seseorang harus melakukan hal yang begitu konyol.- Ananda Angelia -
Happy reading!
Gadis itu terus menatap pantulan dirinya didepan cermin, rambut kepang duanya dan juga kacamata yang melekat dimatanya membuat gadis itu tak henti-hentinya mengembangkan senyumnya.
Beberapa kali ia melepaskan kepangangannya dan membiarkan rambut coklatnya terurai, namun berkali-kali juga ia harus kembali mengepang kembali rambut coklatnya itu.
Baginya jika ia merubah penampilannya di hari keduanya bersekolah itu hanya akan mengacaukan perjuangannya, karena menurut gadis itu jika ia kesekolah berpenampilan tanpa kepang dan kacamata itu sama saja membuka identitasnya kepada pemuda yang ingin ia perjuangkan.
Angel mengambil tasnya diatas ranjang dan beranjak keluar dari kamar bechat putih itu ketika mendengar suara Dinda yang berteriak dari bawah memanggil-manggil namanya.
Gadis itu menutup rapat pintu kamarnya, tubuhnya berbalik ketika mendengar suara seseorang tepat dibelakangnya.
"Tumben."
Angel menaikan alisnya ketika melihat Andre yang hanya menggunakan handuk pendek dibawah pinggangnya. Rambut pemuda itu basah membuat karismanya bertambah berkali-kali lipat, tatapannya jatuh menatap perut Andre yang berbentuk membuatnya reflek menutup kedua matanya.
"Abang apaan sih! Pake baju sana," Gadis itu bergegas menuruni tangga dengan terburu-buru, apakah matanya sekarang sudah tidak suci?
Dinda menatap anak gadisnya yang turun dari tangga dengan terburu-buru bahkan setiap kali gadis itu menginjak anak tangga yang lain membuat decikkan disetiap pijakkannya.
"Pelan-pelan sayang." Peringat Dinda.
Angel menatap mamanya, bibir gadis itu terbuka menghirup udara diiringi dengan dadanya yang naik turun.
"Ma, abang kalo mandi pake yang begituan?"
Dinda mengerutkan keningnya, setelah itu terkekeh ketika paham apa yang dimaksud anak gadisnya itu.
"Iya, abang kamu untuk beberapa hari ini mandi di kamar mandi dapur, kamar mandinya lagi rusak."
Angel menggangguk paham, gadis itu menyimpan tasnya disofa ruang tamu "Yaudh, ayok ma!" Gadis itu berlari menuju kearah dapur, bahkan kepangannya terombang-ambing disetiap Angel berlari.
Dinda terkekeh setelah itu tersenyum ketika melihat tingkah anaknya, wanita itu menghela napas "Mas, cepat pulang yah." Gumamnya dan segera pergi menyusul Angel kedapur.
=¤=¤=
Gadis dengan kepang duanya itu berjalan dikoridor kelas dengan senyum yang terus menerus mengembang, jam masih menunjukkan pukul 06.20. Bahkan disetiap koridor yang ia lewati nampak begitu sunyi karena kedatangannya yang begitu sangat cepat, hanya beberapa saja murid se-SMAnya yang ada atau maksudnya siswa-siswi yang sedang melaksanakan piket kelasnya.
Kalian ingin tau mengapa gadis itu pergi kesekolah sepagi ini? Jawabannya adalah karena pujaan hatinya selalu berada disekolah sepagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Resah jadi Luka
Teen FictionFastUpload!! Design Vector by @Keyitsyoun Angel mengerutkan keningnya "Mengapa dia berada disini?" Tangan gadis itu perlahan memijit pelipisnya, menatap pemuda yang beberapa meter berdiri di pintu kantin. "Apa yang akan takdir lakukan kepadaku lagi...