»evidence«

1.5K 307 9
                                    

and i'll regret it if i didn't say this isn't what it could be

haruto tidak menjawab pertanyaannya, dan itu cukup bagi wonyoung untuk menyadari bahwa haruto masih memiliki perasaan pada may.

walaupun begitu wonyoung tetap akan memberi tahu tante chaerin, ia lebih memilih dibenci haruto daripada melihat haruto mendekam di penjara.

wonyoung terus-terusan menggigit kukunya sambil melirik ke arah jam dinding, tungkainya terus bergerak bolak-balik di ruang tamu. ia sudah menunggu tante chaerin pulang sejak satu jam yang lalu, jantungnya berdegup sangat kencang sampai rasanya akan meledak.

dan kini terdengar suara kenop pintu yang ditarik, tante chaerin datang dengan wajah kusut khas orang pulang kerja.

"mama!" wonyoung mendekati tante chaerin.

"loh, wonyoung? belum tidur? haruto mana?"

wonyoung menggigit bibirnya. "ha-haruto di kantor polisi."

tante chaerin yang tadinya tampak lelah langsung membelalakkan mata seketika.

"hah? kok bisa?"

wonyoung tak tahan, air matanya mulai berderai. "dia dituduh narkoba, haruto sering keluar malem sama ngerokok tapi dia nggak make, ma."

"wonyoung, tenang dulu, jangan nangis, jelasin pelan-pelan." tante chaerin mengesampingkan emosinya, ia bergegas membawa wonyoung dalam pelukannya.

"haruto pernah punya pacar sebelum aku, waktu kita pacaran haruto masih pacaran sama orang lain, namanya may. dia yang make narkoba, dan dia juga yang ngejebak haruto karena selingkuh."

"wonyoung, tenang, nanti mama cariin pengacara. kamu tidur dulu, mau tidur sama mama?" tante chaerin menepuk-nepuk punggung wonyoung pelan.

wonyoung mengangguk pelan dengan pipi basah.

—back to you—

hari esok datang, tante chaerin sudah menyewa pengacara. may juga sudah dipanggil, walaupun begitu tuduhan pada may masih kurang bukti.

tante chaerin dan wonyoung masih di kantor polisi sambil menungu investigasi dan hasil tes narkoba. sakura sudah tau berita ini tapi dia masih di luar kota jadi tak bisa ikut menemani, tapi dia udah janji supaya cepat menyelesaikan pekerjaannya. wonyoung sendiri tadi disuruh libur sama tante chaerin dan dia iyain aja.

sekarang sedang waktunya makan siang, semua petugas pergi tapi ada beberapa yang masih berjaga. tante chaerin, wonyoung, dan tante kim —pengacara haruto— sendiri sedang  menunggu haruto yang masih sibuk sama makan siangnya. may hanya diam melirik haruto dan wonyoung bergantian, begitu terus sejak tadi.

tiba-tiba ponsel wonyoung berdering, ternyata panggilan dari jisung.

"ma, aku mau telfon dulu, sebentar." tante chaerin mengangguk sebagai jawaban.

wonyoung pergi ke depan kantor polisi untuk menjawab panggilan dari jisung.

"halo?"

"wonyoung! gue dapet bukti yang bisa buat haruto bebas dari tuduhan."

wonyoung tertegun, ia tak bisa berkata-kata, matanya berair lagi.

"wonyoung?"

"eh, iya kak, bisa kesini sekarang ngga? kalo enggak nanti habis pulang sekolah."

"otw, won, tungguin ya."

sambungan dimatikan sepihak oleh jisung.

dalam hitungan belasan menit jisung datang dengan motornya. ia bergegas menghampiri wonyoung yang berada di depan pintu.

"won!"

"e-eh, iya, kak. ayo masuk."

jisung mengekor wonyoung menuju ruangan investigasi tempat haruto dan may berada.

haruto menatap tidak suka atas keberadaan jisung. may dan tante chaerin sendiri bingung dengan kehadiran jisung.

"ma, ini kak jisung. katanya dia punya bukti buat ngebebasin haruto."

"hah? yang bener?"

sontak satu ruangan menatap jisung bertanya-tanya, terutama may yang tak mengerti bagaimana jisung mendapatkan bukti. gadis itu menggigit bibir bawahnya cemas, takut kalau tuduhan malah berbalik ke dia.

jisung mengangguk sebentar, sebelum kemudian menghidupkan ponselnya dan memperlihatkan foto may sedang merokok dan mengedarkan ganja di belakang sekolah.

"kamu dapat ini dari mana? ini nggak ilegal kan?" tante kim berdiri dan mengecilkan volumenya di hadapan jisung.

"enggak, aku lihat sendiri may lagi ngerokok sama ngasih ganja di belakang sekolah. ini pak, bisa dicek sendiri." jisung menyodorkan ponselnya pada salah satu petugas polisi.

petugas polisi itu tampak mencoba meneliti foto tersebut.

"tapi walaupun saudara may dinyatakan bersalah, saudara haruto tidak bisa dinyatakan tidak bersalah dengan ini."

jisung tersenyum simpul. "coba geser pak, nanti ada foto list anggota geng may. di daerah ini cuma geng tersebut yang mengedarkan narkotika, harusnya bapak tahu itu kan?"

hal itu sukses membuat pihak haruto tersenyum senang, berbeda dengan may yang ingin berteriak kesal.

—back to you—

ayo tebak dong yang bakalan terjadi habis ini hehe

back to you | wonrutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang