»feelings«

2.3K 443 73
                                    

you could break my heart in two, but when it heals it beats for you

ini sudah satu minggu sejak liburan di villa berakhir, dan selama satu minggu itu haruto selalu bersikap manis berlebihan. hal itu membuat wonyoung tak nyaman, ia belum pernah melihat haruto bersikap manis padanya.

tiga hari setelah liburan sakura pindah ke apartemen di dekat tempat kerjanya, katanya ia ingin hidup mandiri karena sudah legal dan akan bekerja.

tante chaerin jarang di rumah karena sibuk bekerja di butik, membuat wonyoung dan haruto terpaksa harus menghabiskan waktu berdua saja di rumah.

untungnya mereka sudah mulai tidak canggung, haruto sudah berani masuk ke kamar wonyoung. sebaliknya, wonyoung akan mencari haruto jika ia sedang bosan. dan begitulah keduanya menjadi akrab.

"ruto, chipsnya, bawa sini."

haruto tidak menoleh dan merespon, ia sibuk dengan layar ponselnya. hal itu membuat wonyoung berdecak sebal dan segera turun dari ranjang kemudian menyahut chips yang tergeletak di karpet.

saat wonyoung kembali merebahkan diri di kasur sambil melahap chips tiba-tiba panggilan pada ponselnya masuk. ternyata dari tante chaerin, wonyoung segera menekan tombol hijau untuk menjawab panggilan.

"halo?"

"iya, halo, ma?"

"wonyoung, mama pulang agak malem nanti. tolong masakin buat haruto ya, kalo males masak pasta instan atau pesan delivery aja."

"iya, ma."

"yaudah kalo gitu, mama tutup telponnya. jangan lupa belajar terus tidur!" pesan wanita paruh baya itu dari seberang sana.

"iya, ma, stay safe, byeee!" balas wonyoung.

panggilan diakhiri dan wonyoung bergegas pergi ke dapur.

"mau kemana?" haruto mengalihkan pandangannya dan menatap wonyoung penasaran.

"ke dapur, masak buat makan malam, mama ga pulang." wonyoung menghentikan langkahnya sebentar sebelum akhirnya keluar dari kamar.

wonyoung bukan tipe anak perempuan yang sering menghabiskan waktu di dapur namun setidaknya ia masih bisa memasak bahan makanan instan, dan baginya itu sudah cukup.

jadi wonyoung memutuskan untuk merebus dua kotak pasta instan yang tersimpan di kulkas.

saat tengah mengaduk pasta yang baru direbus tiba-tiba saja haruto sudah berdiri di belakang dan melingkarkan tangannya pada perut wonyoung dari belakang.

wonyoung tersentak kaget. "heh, mau ngapain?" tanyanya panik.

"gausah panik gitu, lah. emang sepupu ga boleh pelukan?"

wonyoung menggigit bagian bawah bibirnya, tubuhnya tak bisa menolak afeksi yang diberikan haruto. kenapa juga haruto tiba-tiba mau melakukan skinship dengannya? aneh, ini baru pertama kalinya.

"duduk! nanti aku gabisa masak," ujar wonyoung beralasan karena gugup.

wonyoung bisa merasakan seru nafas haruto pada lehernya, perlahan haruto mengendurkan lingkupan tangannya dan duduk di kursi pantry sambil mengerucutkan bibir.

wonyoung tidak bergeming walaupun ia tak tahan melihat haruto yang berekspresi lucu seperti bebek.

tak lama kemudian wonyoung selesai dengan masakannya. setelah mencampurkan pasta dengan bumbu, wonyoung beranjak menyodorkan sepiring pasta dengan dua pasang sumpit di hadapan haruto. ia mengambil piring lain dan duduk di kursi pantry.

"mau makan ngga? kalo ngga, tak habisin," ledeknya pada haruto.

haruto yang mendengar itu masih memalingkan wajahnya, walaupun bunyi perutnya tak mau berkompromi dengan perasaannya.

wonyoung sengaja melahap mie dengan suara kencang untuk menggoda haruto. hal itu sukses membuat haruto menyerah, wonyoung tertawa kecil.

"jangan dihabisin!" perintahnya kemudian cepat-cepat mengambil sumpit dan ikut melahap pasta buatan wonyoung.

situasi berakhir damai, wonyoung mengambil setengah porsi begitupun juga dengan haruto. selesai makan keduanya sempat berdebat lagi untuk menentukan siapa yang akan mencuci piring.

akhirnya diputuskan bahwa haruto akan mencuci piring karena wonyoung sudah memasak. selama haruto sibuk mencuci piring wonyoung kembali ke kamarnya untuk mengerjakan tugas sekolah.

karena sibuk mendengarkan lagu dengan tangan yang menari di atas buku wonyoung sampai tak sadar waktu. ia menghidupkan ponsel untuk mengecek jam, rupanya sudah hampir jam sembilan.

wonyoung mengganti pakaiannya dengan piyama lalu pergi keluar kamar untuk minum susu full-cream sebelum tidur, kebiasaannya sejak kecil.

ketika wonyoung bersiap menuangkan susu netranya menangkap haruto yang sedang berada di ruang tamu dengan satu box pizza dan seorang gadis.

wonyoung mengusap kelopak matanya, memastikan bahwa ia memang benar melihat haruto sedang berpelukan dengan seorang gadis. dan rupanya memang benar, sepertinya gadis itu, may, pacar haruto.

wonyoung kembali ke kamar dengan segelas susu, ia berjalan pelan dan mengendap agar tak mengganggu kedua insan yang sedang bermesraan itu. untungnya mereka juga tak menyadari keberadaan wonyoung.

wonyoung mengerutkan dahi bingung di balik pintu kamar. duh, hatinya sakit melihat kejadian tadi. apa benar ia cemburu? terlebih lagi apa benar ia menyukai haruto, sepupunya sendiri?

—back to you—

bentar, bentar, tadi bab terakhirku kenapa bisa kepub sih? huwaa, pengen nangis ajaa. maaf ya man teman, aku ga tau, aku barusan bangun tidur dan baru tau kalo bab terakhirnya ke pub😭😭😭

please aku malu banget ㅠㅠ
aku harap belum banyak yang baca
aku gak sengaja huhuhu, kayaknya tadi kepencet, nanti gak suprise dong endingnya :((

edit : adegan ciumannya tak hapus, karena aku ngerasa gak cocok sama vibe haruto yang masih 16 tahun hehe, masih vibe anak-anak menurutku

back to you | wonrutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang