»family reunion«

1.9K 404 18
                                    

you're stuck in my head and i can't get you out of it

"wonyoung, apa kabar? udah hampir satu tahun ya nggak ketemu?"

wonyoung tak menjawab sapaan bibinya, dara. ia merasa risih untuk duduk bersama adik pertama ayahnya, tante dara.

sebenarnya dari awal bertemu wonyoung memang sudah tak suka dengan tante dara. awalnya tante dara juga acuh tak acuh terhadap keberadaan wonyoung.

namun tiba-tiba saja setelah kematian orang tuanya, ia menjadi sangat perhatian terhadap wonyoung. bukannya terlalu jelas kalau mereka menginginkan kekuasaan perusahaan yang diwariskan ke wonyoung?

haruto menoleh, ia menyenggol lengan gadis itu pelan. wonyoung tak bergeming dan tetap lanjut melahap makanannya.

tante dara mendengus sebal. sementara tante chaerin dan sakura yang melihat itu tak berkutik, mereka juga bingung harus berbuat apa di tengah situasi canggung ini.

"wonyoung, kamu tahu kan perusahaan butuh pemimpin baru?" tanyanya lagi.

"kak," sela tante chaerin, ia tahu betul apa yang selanjutnya akan kakaknya itu katakan.

wonyoung mendongak, ia mengambil tisu kemudian mengelap bibirnya pelan. matanya memicing menatap tante dara.

suasana makan malam jadi semakin tak mengenakkan, ini sangat berbeda dengan makan malam keluarga biasanya. keluarga wonyoung dipenuhi oleh orang-orang ambisius yang ingin menguasai perusahaan, salah satunya tante dara.

satu-satunya anggota keluarga yang tak menginginkan kekuasaan perusahaan hanya tante chaerin. tante chaerin sangat berbeda dengan tante dara yang hanya memedulikan karir dan kesuksesan. buktinya tante dara tidak menikah sampai sekarang, hal itu karena ia sibuk mengurus perusahaan dan mendapatkan hati pemegang saham.

"kenapa, chaer? bukannya memang bener kan? tanpa posisi direktur utama perusahaan bisa runtuh, selama ini juga aku udah berusaha keras nge-cover," jelasnya berterus terang.

sakura dan haruto kompak menengok ke arah wonyoung yang sedang menahan gejolak emosinya.

"tante, kalau butuh posisi direktur utama ambil aja, aku nggak tertarik tuh," balas wonyoung dengan tatapan penuh kebencian.

"tante nggak maksa buat ngambil posisi direktur utama, tapi kenyataannya emang gitu kan? lagipula surat warisannya kan nunjuk kamu." tante dara tersenyum menyeringai.

"kak, dia masih kecil, dia belum ngerti juga, dia bahkan belum legal." tante chaerin kembali menyela.

"kenapa memangnya? kalau dia cukup peduli sama perusahaan papanya, tinggal tanda tangan surat peralihan ahli waris aja kan?"

semua terdiam mendengar perkataan tante dara, bukannya ini terlalu kejam? wonyoung bahkan barusan masuk sma.

"oke, aku tanda tangan. mau apa lagi? kalau nggak ada urusan, aku balik ke kamar." wonyoung memundurkan kursi dan beranjak pergi dari tempatnya menuju kamar.

"kak! apa harus buru-buru banget? aku tau kakak pengen banget megang posisi direktur, tapi wonyoung masih sma, kejadian itu masih kayak baru kemarin bagi dia."

tante chaerin dan tante dara berakhir berdebat karena masalah perusahaan. sakura yang melihat itu berbisik pelan di dekat haruto, "kamu ke kamar wonyoung, gih,"

haruto mengangguk singkat kemudian memundurkan kursi dan berjalan menuju kamar wonyoung. tante chaerin dan tante dara terlalu sibuk berdebat sampai tak menyadari bahwa haruto sudah tidak ada di antara mereka.

wonyoung tengah berbaring di kamar dengan headset putih kesayangannya ketika haruto masuk ke kamar. pria itu tersenyum tipis, ia mendekati wonyoung dan duduk di pinggir ranjang.

"aku ngantuk, pergi aja." wonyoung melepas headset dan mematikan ponselnya kemudian menarik selimut sampai ke dada.

"tidur aja, aku tungguin." haruto mengelus surai gadis itu lembut.

wonyoung terlalu lelah untuk terpana dengan perhatian haruto, ia lebih memilih memejamkan mata walaupun tubuhnya menolak untuk tidur.

"haruto," panggil wonyoung lirih, haruto berdeham pelan.

"ambilin susu kotak di laci, aku gabisa tidur," lanjutnya dengan wajah memelas.

haruto terkekeh pelan, ia segera melaksanakan perintah wonyoung. haruto kembali duduk di pinggir ranjang menemani wonyoung menghabiskan susu kotaknya.

selang beberapa menit kotak susu itu sudah tak berisi. keduanya terdiam dalam keheningan malam.

"mind to get a hug? hmm?" haruto merentangkan tangannya sembari tersenyum manis.

wonyoung langsung berhambur dalam pelukan pria itu, ia menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher haruto.

samar-samar wonyoung bisa mengendus bau parfum haruto yang menenangkan. lama kelamaan mata wonyoung tak bisa diajak kompromi, akhirnya ia tertidur di pelukan haruto.

haruto kembali mengelus surai wonyoung penuh kasih sayang. hening, tak ada suara, hanya ada haruto, wonyoung, langit malam, dan kasih sayang yang mengalir.

—back to you—

yeay, update lagi, aku udah nulis draf tapi ga ada waktu update karena sakit terus sibuk nugas juga ㅠㅠ

back to you | wonrutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang