Mulmed: Cameron Monaghan.
***"Terima kasih ya"
Melody membuka safety belt kemudian menarik nafasnya dalam-dalam. Melody ingin sekali menatap Greyson langsung dimatanya, tetapi hal itu memberikan perasaan aneh di dirinya, jantungnya berdebar sangat kencang, darahnya berdesir, dan perutnya seperti ada kupu-kupu yang beterbangan.
"Jangan pergi dulu, aku masih mau membantumu" Greyson berkata dingin. Menatap lurus kedepan. Melody berpaling, akhirnya mata mereka bertemu. sial, perasaan itu lagi.
"Kamu sudah banyak membantu, terima kasih"
Greyson tak menjawab dan berpaling. Melody hendak pergi dan ingin membuka pintu mobil. Tetapi dengan sigap tangan Greyson menahan lengannya, membuat Melody seperti mengalami pause. Melody melirik tangan Greyson yang mencengkram erat tangannya. "Aku serius"
Greyson kali ini menatap Melody dalam-dalam. Tapi gadis itu menundukkan kepalanya.
"B-baiklah" Satu kata itu membuat Greyson melepaskan cengkramannya pada lengan Melody. Melody membuka pintu mobil diikuti Greyson.
"Jangan bicara pada cowok asing ya!" Sahut Greyson begitu Melody pergi menuju pintu gerbang besar pemisah antara gedung kampus dan parkiran. Melody menahan senyum mendengar kalimat Greyson tersebut. Padahalkan Greyson itu cowok asing, enak sekali dia melarang Melody untuk berbicara dengan cowok asing yang lainnya.
Melody langsung menuju ke pusat informasi. Tatapan aneh di dapatnya dari awal ia memijakkan kakinya di sini. Melody tak melihat satu orangpun di bagian ini yang harusnya menjadi clue untuk mencari dimana keberadaan Lily.
Melody mendengus sebal kemudian berpaling ke arah kanannya yang ternyata sedari tadi ada seorang cowok yang melihat kearahnya.
Cowok itu tersenyum lebar, menunjukkan deretan giginya yang putih dan rapi, alisnya menunjukkan seseorang yang ramah, serta rambut kemerahannya yang terkena sinar matahari.
Melody tersenyum.
"Apa yang dilakukan mahasiswi disini saat jam pelajaran?" Tanya cowok itu.
Melody menggeleng.
"Maaf, aku... aku bukan mahasiswi disini. Aku hanya ingin bertanya sesuatu"
"Pantas saja" katanya singkat.
"Bagaimana denganmu? Apa kau juga bukan mahasiswa disini?"
"Oh, kau rupanya ingin menanyakan tentang aku di pusat informasi ini?" Cowok itu sepertinya terlalu kepedean. "Kidding" Sambungnya.
Melody tertawa kecil.
"Well, aku kabur dari pelajaran hukum yang membosankan"
"Kau rupanya anak jurusan hukum. Pantas saja, tampak dari caramu berpakaian" Melody melihat cowok itu dari atas sampai bawah. Pakaian berwibawa, kemeja putih dengan dasi serta jas yang membuat postur tubuh cowok itu gagah, ditambah lagi gaya rambutnya yang terkesan rapi.
Cowok itu tertawa.
"Haha, kau romantis ya" Cowok itu menyelipkan tangannya pada kantung celananya. "Ngomong-ngomong aku Cameron, Cameron Monaghan. Kau?"
Cowok itu-- Cameron-- mengulurkan tangannya yang langsung di terima Melody.
"Melody Ashford" Melody tersenyum.
Melody teringat akan tujuannya kemari. Dia kemari bukan untuk berkenalan dengan cowok asingkan?
"Apa kamu tahu seseorang yang bernama Lily Fuhrman?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Butterflies [A Greyson Chance Fanfiction]
Fanfiction[TRAILER ON CHAPTER 14] Melody Ashford kehilangan arah. Terlalu marah akan kenyataan bahwa kakak tirinya adalah penyebab kekacauan hidupnya karena bermain-main dengan yang namanya sihir hitam. Mulai dari ibunya yang sakit, kakak lelakinya yang menda...