Prolog

143K 11.2K 271
                                    

Gilang dan Wenny berdiri bersampingan di atas pelaminan, keduanya memasang senyum yang terlihat bahagia di mata semua orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gilang dan Wenny berdiri bersampingan di atas pelaminan, keduanya memasang senyum yang terlihat bahagia di mata semua orang. Siapa yang tahu bahwa sebenarnya Gilang dan Wenny sedang mencoba bahagia?

Wenny ingat bagaimana dia akhirnya memutuskan menerima perjodohan antara dirinya dan Gilang. Menerima semua pilihan kedua orangtuanya, meski pun Wenny tidak memiliki perasaan apa pun pada Gilang.

Pria itu datang ke dalam hidup Wenny dengan sikapnya yang pendiam dan tertutup. Membuat Wenny dan Gilang masih canggung satu sama lainnya.

Dari kejauhan Wenny melihat seorang pria berjalan seorang diri. Mata Wenny sedikit terbelalak menatap sosok itu. Bahkan Wika yang ada di bawah pelaminan langsung menghadang.

"Ngapain Mas Febri ada di sini?" tanya Wika.

Febriko menata Wika dengan tatapan yang sangat lurus. "Aku ingin mengucapkan selamat pada sahabatku, apa itu salah?" tanya Febriko.

Wika mendengus keras, dia tidak mungkin menimbulkan keributan di sini. Di acara penting dalam hidup kakaknya.

∞∞∞

Gilang melihat pada Wenny yang berdiri di sampingnya. Perempuan yang sudah menjadi istrinya itu terpaku menatap sosok pria yang ada di bawah pelaminan sana. Sorot matanya sulit dibaca, tetapi terlalu banyak kesedihan di dalamnya.

Memberanikan diri, Gilang menggenggam tangan Wenny. Membuat si empunya tangan menoleh menatap Gilang. Tidak ada kata-kata yang terlontar, tanpa senyum pula. Gilang dan Wenny hanya saling pandang, menguatkan satu sama lainnya.

Ketika Febriko berada di atas pelaminan, orang tua Wenny hanya menanggapi seadanya. Febriko kemudian berhadapan dengan Gilang, keduanya saling menilai satu sama lain. Tangan Febriko terulur ke depan dan disambut Gilang. Tidak ada ucapan apa pun dari kedua pria itu.

Wenny menatap Febriko, dia menangkupkan kedua tangannya di depan dada. Membuat Ferbiko kaget dan kecewa.

"Selamat atas pernikahanmu, Wen," ujar Febriko.

"Ya, terima kasih," sahut Wenny.

Bersambung

Jangan lupa vote dan komentarnya ya~

Jangan lupa vote dan komentarnya ya~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Reason of Love (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang