07 : Wenny Kharisma

88.3K 11.2K 498
                                    

Gilang menepati janjinya, dia menjemputku pagi ini. Sekarang aku sedang duduk di dalam mobil yang dikendarai Gilang. Sejak tadi tidak ada pembicaraan apa-apa, Gilang juga terkesan sangat pendiam dan tenang.

Aku memilih memainkan ponselku, aku kaget saat membuka grup chat dan menemukan Mbak Mayang dan Mbak Virni sibuk bergosip. Aku membaca dengan seksama chat mereka yang sudah lumayan banyak

Team Cantik Hobi Gibah

Mbak Mayang : Guys! Ternyata Pak Dosen Ganteng itu DUDA!

Mbak Virni : WHAT?

Mbak Virni : Seriusan? Nggak lucu ah bercandanya🙄

Mbak Mayang : Serius ini

Mbak Mayang : Lo semua harus tahu siapa mantan istrinya, ini bakalan buat kalian kejang-kejang😬

Aku berhenti membaca chat tersebut, melirik ke arah Gilang yang fokus menyetir. Entah kenapa aku jadi tidak sanggup untuk tahu siapa mantan istri Gilang. Bagaimana kalau ternyata mantan istrinya lebih cantik dariku?

"Kenapa lirik-lirik terus?" suara Gilang terdengar tenang dan berat. Aku langsung gelagapan ketahuan sedang meliriknya.

Aku kembali memperhatikan ponselku, saat itu aku mendengar Gilang berdeham pelan. Tidak berapa lama, Gilang pun berkata, "Pulang kerja, mau Mas jemput?"

"Mas nggak ada kelas sore? Kalau ngerepotin, aku bisa pulang sendiri kok," tuturku.

Kini aku menatap Gilang, dia dengan luwesnya mengemudi. Pembawaan Gilang benar-benar sangat tenang, membuatku agak-agak segan dengannya.

"Besok Mas berangkat ..." Gilang berhenti berucap sejenak, sepertinya sedang memilih kosakata yang pas.

"Di depan sini saja Mas," pintaku saat mobil sudah dekat dengan kantor, aku sengaja minta diturunkan di depan saja.

Gilang tidak mendengarkan permintaanku, mobil tetap berbelok masuk ke dalam kawasan kantor. Dia mencari parkiran kosong terdekat dengan pintu masuk.

"Hanya hari ini kita punya waktu." Gilang melanjutkan perkataannya tadi saat mobil sudah terparkir. "Makan malam di luar, bagaimana?" usulnya kemudian.

Aku berpikir sejenak, Gilang benar. Jika dia sudah berangkat kami pasti akan semakin jarang berkomunikasi. Gilang pasti akan sibuk sekali dengan kegiatannya di sana dan aku juga tidak mungkin hanya diam saja di sini, aku harus menyiapkan pernikahan kami.

"Oke," setujuku. Aku menatap Gilang yang juga menatapku. "Terima kasih dan hati-hati di jalan," pesanku sebelum keluar dari mobil.

∞∞∞

Jam makan siang kali ini aku harus rela diseret oleh Mbak Mayang dan Mbak Virni menuju restoran terdekat. Keduanya berkata sedang ingin ngerumpi secara langsung. Aku hanya bisa mengikuti mereka saja, tidak berdaya untuk menolak.

"Jadi beneran Pak Dosen ini duda?" Mbak Virni memulai acara gosip setelah pelayan pergi dengan catatan pesanan kami.

Aku memasang telinga dengan waspada, mendengarkan perkataan mereka. Sejak tadi pagi aku blm lagi membaca isi grup. Sepertinya mendengar secara langsung seperti ini lebih asik.

"Iya beneran!" sahut Mbak Mayang semangat.

"Tahu dari mana?" Mbak Virni memicingkan matanya.

"Sepupu aku, dia temennya mantan istrinya Pak Dosen Ganteng. Pas aku lihatin fotonya Pak Dosen, dia langsung bilang kalau Pak Dosen itu mantan suami temannya," cerita Mbak Mayang.

My Reason of Love (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang