Kolase (revisi)

79 12 5
                                    

Semua terasa indah dalam angan. Tapi terasa pilu saat dijalani. Jika semua adalah tentang cinta, maka akhir dari kisah ini adalah, merelakan.

-

Follow wattpad: fEllisbt16
Instagram: f.ellisbt_00

HAPPY READING💚


-

Khalita Livyona. Murid pintar di SMA Laguena tapi bukan yang terpintar. Hidupnya jauh dari kata mewah. Meskipun begitu, Lita tidak malu mengakui pekerjaan ibunya yang hanya menjadi seorang penjahit.

Lita memiliki teman yang juga bersekolah di SMA Laguena tapi beda kelas, namanya Mario Adicahya. Orang bilang, kalau laki laki dan perempuan menjalin hubungan pertemanan, maka perasaan salah satu dari mereka akan berubah menjadi rasa sayang yang lebih dari seorang teman.

Bohong rasanya jika Rio menyangkal kalimat itu. Rio menyayangi Lita lebih dari rasa sayangnya pada seorang teman. Berkali kali Rio berusaha menjelaskan rasa sukanya pada Lita, tapi berkali kali itu juga Lita selalu menolak.

Tapi cerita ini bukan tentang Rio dan Lita.
Sama sekali bukan.

***《☆》***


"Lit, pulang bareng yuk"
Lita terkejut dan mendapati Rio tengah menatap dirinya.

"Rio. Engga deh, gue bisa pulang sendiri kok." Ucap Lita dengan terus berjalan menatap depan.

"Ayo dong, Lit. Pliiiissss"

"Rioo!!!"

Sialan!! Pasti itu Zeil.
-Batin Rio

Benar saja, Zeil datang ke arah Rio dengan terburu buru.

"Rio, aku pulangnya sama kamu ya?" Ucapnya setelah sampai di hadapan Rio.

"Apaan sih! Gue ngga mau pulang bareng lo!"

"Riooo, pasti kamu mau ngajakin cewek miskin ini kan? Nggak tahu diri banget sih lo!" Tuding Zeil pada Lita yang langsung disingkirkan oleh Rio.

"Stop manggil Lita cewek miskin! Dia punya nama!"

"Kenyataannya gitu kok. Dia itu cuman cewek miskin yang mau morotin harta kamu doang Rio"

"Stop Zeil!! Lo itu ke-"

"Udah Rio!"
Belum sempat Rio melanjutkan kata- katanya pada Zeil, Lita berusaha menghentikannya sebelum ucapan Rio membuat Zeil semakin marah dan memojokkannya.

"Bener kata Zeil, gue cuman cewek miskin yang ngga punya apa-apa. Tapi gue ngga pernah ada niatan buat morotin harta lo, Rio."

Setelah mengatakan itu, Lita langsung pergi meninggalkan Rio dan Zeil.

"Lita, tunggu!"
Panggilan Rio sama sekali tidak membuat Lita berhenti berlari.

LANGIT dan BUMI《REVISI》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang