Ø1. SEGITIGA BERMUDA

77 13 3
                                    


***

Seorang gadis berjalan santai menuju rumah nya sembari menikmati semilir angin malam yang begitu ia rindukan. Tak peduli jika ia nanti akan dikenai akibat sudah bertemu dengan apa yang gadis itu inginkan dari dulu.

Tak terasa langkah kaki nya sudah sampai didepan rumah nya, dalam hati gadis itu mengumpat. Coba tadi lebih lambat lagi jalannya, ucapnya dalam hati.

Berbalik badan perlahan, mulai melangkah perlahan. Baru saja dua langkah, gadis itu sudah diteriaki oleh harimau liar yang dari dulu ingin dia maki. Tapi apa buat? Itu adalah orang tuanya sendiri.

"ALNILAM!"

Huftt.

Masa bodoamat.

Nilam berbalik badan, berjalan menghadap sang bariton harimau itu yang sudah berdiri tegap tepat depan pintu utama rumah.

Juan Gewandaru, panggil saja Daru.

Menatap Daru dengan malas, berharap ia segera pergi dari pintu itu. Tapi tidak semudah itu. Daru menatap tajam anak nya itu.

"Jam berapa ini kamu baru pulang?,"

"10." sahut Nilam malas.

Daru tersenyum miring, "Itu tahu. Kamu tahukan? Kamu sudah melewati point pertama?"

Nilam bergumam malas.

"Ck,"

PLAK!

Nilam memasang wajahnya datar, sudah tahu kalau ini akan terjadi. Tapi dia masa bodoamat. Karena apa yang dia inginkan itu akan membuatnya bahagia.

"Besok besok lagi, awas saja kamu bertemu dengan bintang!,"

Ya. Tapi boong, batin Nilam.

Daru masuk kedalam rumah, membanting pintu rumah. Meninggalkan Nilam diluar dengan senyum mirisnya.

Nilam berjalan ke teras rumah, mencari posisi enak barulah ia duduk dan bersiap untuk tidur. Tak peduli dengan mereka yang ada didalam, pasti tengah menggibahinya. Masa bodoamat. Sekarang intinya ia ingin tidur, melupakan sejenak masalah yang ia hadapi.

***

Syurr..

Nilam terbangun dari tidurnya, karena ada seseorang yang menggerujuknya dengan air. Nyawa Nilam belum terkumpul, dengan samar samar Nilam melihat orang yang sudah membangunkannya itu.

Oh, tau.

Segera Nilam bangkit dari duduknya, langsung masuk kedalam rumah tak peduli teriakan bariton di luar sana.

06.02am.

Nilam keluar dari rumah nya, eh bukan rumah, tapi neraka. Iya, neraka baginya. Ia berjalan sedikit cepat agar sampai di sekolah. Mungkin kalian kira Nilam akan diantar oleh orangtuanya atau menaiki angkot atau yang lain.

Haha, Nilam akan menertawai kalimat itu dalam hati.

Mana mungkin mereka akan mengantar Nilam? Menjemputnya? Pftt. Halu banget.

Segitiga Bermuda ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang