~Author POV~
Cahaya matahari menyusup dari sela gorden seperti maling.
Membuat si empu kamar untuk bangun dengan paksaan.
"Aku...masih libur ya"
Kakinya turun dari tempat tidur nyamannya.
Membuka laci nakasnya dengan malas.
"Untung aku punya...kok nggak ada!?"
Sedikit panik, ia meraba langit-langit dalam lacinya.
Tidak ada apapun.
Atas rak buku.
Di dalam rak buku itu sendiri tidak ada barang yang ia cari.
"Dompet! Setidaknya kartu-kartuku masih...sialan"
Kartu atm dan kreditnya tidak ada hanya bersisa uang yang tidak banyak.
Jemarinya mengetik nomor yang ia tuju.
"Kamiya-san...", nadanya terdengar kesal.
"Haha, ketahuan ya? Iya, aku membawa semua kunci cadangan, lock pick, dan kartu-kartumu. Tenang aman kok"
Lidahmu mendecih dan menghela napas kesal.
"[Y/n]-sensei, sudah aku beri libur jadi gunakan untuk istirahat sejenak dari meja kerjamu. Selama 5 tahun menjadi mangaka kau tidak pernah ambil libur. Apalagi sekarang nulis light novel juga"
"Iranai..."
Orang di seberang menghela nafas lelahnya, "[y/n]-sensei, nikmati masa mudamu ini. Kalau digunakan kerja terus nanti kau menyesal lho. Aku tahu kau begini karena ingin membuktikan ke ayahmu tapi tubuh manusia juga ada batasnya"
Penuturan lembut itu membuatmu diam.
Editormu itu sudah seperti orang tuamu sendiri.
"Nikmati saja liburanmu, pergi ke tempat yang kau inginkan. Aku sengaja hanya meninggalkan uang yang tidak banyak. Kalau aku tinggalkan uang banyakmu itu kau pasti beli lagi segala peralatanmu untuk kerja"
"Hah, baik..."
"Sudah ya, nikmati liburanmu"
Sambungan terputus dirimu balik merebahkan diri di kasurmu.
Menatap kesal ke langit-langit tidak berdosa.
Secercah lampu muncul ketika dirimu mengingat sesuatu.
Cuci muka secara cepat dan makan sarapan dengan cepat lalu bergegas keluar.
Mengetuk pintu sebelahnya.
"Oi, brocon!", panggilmu.
Anak tengah keluarga Yamada yang menyambutmu sambil menggosok gigi.
"Apa sih? Pagi-pagi ribut", katanya dengan malas.
"Di mana Yamada Ichiro?"
"Niichan? Aku panggil bentar, niichan dicari [y/n]-san"
Terdengar langkah kaki dari dalam dan keluarlah orang yang kau cari.
Tanganmu terulur seperti minta sesuatu.
Ichiro yang masih memakai celemek hanya menggaruk belakang kepalanya bingung.
"Hah?", bingungnya.
"Kunci", jelasmu.
"Kunci? Kau kehilangan kunci rumahmu?"
"Kunci ruang kerjaku! Kau kan yang menyimpannya!"
"Oh! Ada di kamarku seben...wowo, tunggu sebentar. Kau mau kerja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitting Mangaka!
FanfictionIchiro bertemu seorang gadis misterius yang ia kira zombie karena kantung mata tebalnya :v Gadis itu minta tolong dicarikan apartemen! Tapi siapa yang tahu kalau Ichiro jadi babysitter untuk si gadis misterius ini!