Day 25

595 108 25
                                    

~Ichiro POV~

Hm, tumben dikunci?

Berarti Gentaro-san lagi pergi ya?

Yes!

Tidak boleh begitu Ichiro, berduaan yang ketiga nanti setan.

"Ojawashimasu...[y/n] iru ka?"

Sepi sekali, apa mereka pergi?

Masih sore sih ini, aku datang cuma mau jenguk saja.

Oh, telivisinya nyala.

Aku ke arah sofa dan mematikan televisinya.

Berarti ada orang, buktinya televisinya nyala.

Kertas ini ligth novel volume selanjutnys ya?

Aku tidak boleh baca! Haram!

"Uhh..."

"Huah!",  buru-buru aku menutup mulutku melihatnya yang tidur di sofa panjang.

"Bikin kaget saja", ucapku pelan melepas jaketku dan menyelimutinya.

Apa perbannya sudah diganti ya?

Terlihat lebih bersih berarti sudah diganti.

Dia tertidur karena menonton TV ya?

Tumpukan kertasnya banyak sekali, apa semalam begadang?

Ini tulisan bukan tulisan tangannya, seperrinya tulisan tangan Gentaro-san.

Kantong matanya tidak berkurang ya.

"Aku rapikan mejamu ya", aku mencium pipinya.

Aku rapikan meja di depanku yang tampak sedikit berantakan dengan beberapa kertas berserakan.

Aku mengurutkannya ksrena ada angka di pojok kanan atss, ini pasti halamannya.

Aku satukan dengan apa ya? Kalau pakai klip nanti kusut dan dia pasti marah.

Taruh di map saja mungkin tidak apa.

Aku tengok ke dapur, rapi.

Masuk ke kamarnya, rapi.

Ruang kerjanya, aku dilarang masuk ke sana.

Tugasku tergantikan oleh kakaknya.

Hah, agak sedih rasanya.

Aku duduk lagi di bawah.

Memang wajahmu yang tertidur dengan mata terbu...wait what!?

"Ada apa kemari?", tanyanya.

"A-ah, kau sudah bangun rupanya haha"

Aku kira masih tidur!

"Niisama ke mana?"

"Belanja dan balik ke Shibuya sebentar katanya, ini memonya"

Isinya sok manis sekali pakai emoji lagi.

Bikin iri saja.

Mana mungkin mereka melakukan hubungan terlarang kan?

Pikiranku kejauhan.

"Ini punyamu?"

"Iya, aku lihat kau tidur tanpa selimut", berarti Gentaro-san pergi sebelum dia ketiduran.

"Pantas bau keringat"

"Haha, keringat kerja keras itu wangi!"

"Jorok ih"

Aku mengusap kepalanya, tumben dia tidak menepis tanganku.

Oh, iyaya, tangannya kan masih luka.

Babysitting Mangaka!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang