Day 37

447 75 37
                                    

~Author POV~

"Pesta?"

"Ya, nona"

Setelah konferensi pers kemarin yang melelahkan ada undangan pesta :v

Mangaka yang seorang ojou-sama ini berhasil mengungkap semua kebenaran ke permukaan.

Banyak wartawan meminta keterangan lebih dan berhasil ojou-sama ini akhiri dengan damai.

Kini sang ayah telah bisa melepasnya dengan lega.

Kini mangaka ini adalah kepala kekuarga Ayanokouji sekarang.

Tentu mangaka ini bernegosiasi dengan sang ayah soal menikah dan lainnya.

Jangan ditanya bagaimana yang jelas seperti perang dunia ke 2 :v

Ayahnya ke Belanda untuk mengurus perusahaannya di sana.

Jane dan Alexia Sullivan kembali ke negaranya Amerika Serikat.

Jul Sullivan masih berada di rumah ini karena tanggung jawab yang ada.

"Setelah yang terjadi kemarin sekarang ini? Dari siapa?"

"Kaede-sama"

Helaan nafas keluar dari mulutmu. "Tema? Kapan?"

"Pesta topeng malam ini"

"Mendadak sekali! Hah, baiklah aku mau pilih gaun"

"Nona harus bawa pasangan"

"Apa!?"

"Mau saya hubungi Yamada Ichiro-sama?"

"Tidak, jangan...ayah bilang sampai aku bisa menangani perusahaannya aku tidak boleh menghubunginya"

Menyakitkan memang.

Jika dia langgar, secara paksa dia akan bertunangan dengan Jul Sullivan.

Mimpi buruknya.

"Bagaimana kalau kau saja Ichinose-san?"

"Maaf nona, saya tidak bisa dengan permintaan itu"

"Cari informasi bisa jadi pasangan bohongan tidak bisa cih"

"Sebagai seorang--"

"Ya, ya aku tahu, punya batasan. Ah, dalam gedung atau luar?"

"Di kediaman Kaede-sama"

"Hm, ini masih musim panas"

Kakimu melangkah ke lemari pakaian yang besar dan dapat dimasuki itu.

Dibuka lebar-lebar dan gaun pun terlihat.

Tidak heran seorang ojou-sama memiliki banyak gaun dengan berbagai musim.

"Ini bagaimana?", gaun hitam pemberian Gentaro.

"Kau mau ke pemakaman apa?"

"Buat apa kau kemari Jul Sullivan?", tatapmu sinis.

"Aku bagaimana?"

"Hah?"

"Menjadi pasanganmu di pesta", Jul menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Matamu menilik dari atas dan ke bawah beberapa kali ke pria tegap berambut pirang itu.

"Ara, ya boleh", seringaimu.

"Benarkah?", girang Jul.

"Ya bohonglah! Baka! Hahahaha!", tawa ejekmu.

Ichinise menahan tawanya dengan ekspresi tetap datar.

"Kau masih berharap padaku?", nadamu meremehkan. "O kawaii koto"

Babysitting Mangaka!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang