Day 16

748 111 52
                                    

~Author POV~

"Kau sadar tidak sih Jiro?"

"Hm?"

Kedua adik Yamada Ichiro itu sedang berjalan pulang ke rumahnya setelah lelah di sekolah.

"Ichinii tingkahnya makin hari makin aneh"

"Aku kira hanya aku saja yang merasa begitu"

"Hah? Justru aku yang bilang begitu, tumbenan kau pintar"

"Kapan aku bodoh?"

Berjalan santai bersama matahari yang semakin tenggelam.

Menenteng tas sekolah yang berisi buku.

Khas closing atau opening school biasa ya :v//plak

Mereka berhenti di salah satu tempat bermain.

Ingin membeli gacha dari mesin putar.

"Setiap pagi setelah kita berangkat niichan selalu ke pintu samping lho"

"Apa!? Jadi Ichinii di guna-guna!?"

"Kau kebanyakan nonton 'mata ketiga' kayaknya", Jiro membuka wadah seperti telur. "Ho, lucky dapat yang limited"

"Ichinii ngapain setiap pagi di sana!?"

"Hm...", Jiro tersenyum jahil. "Mungkin saja lagi asyikasyik"

"Aku tidak mengerti"

"Iya sih kau kan bocah"

Saburo kesal Saburo diam :v

Pipinya menggembung dikit menerima penjelasan Jiro yang asal.

Imut hahaha rasain, batin Jiro kegirangan.

Mereka lanjut lagi membeli es krim di minimarket terdekat dan duduk di bangku yang disediakan.

Hari sudah sore tapi menurut mereka sangat panas.

"Festival olahraga sebentar lagi", gumam Jiro.

"Kira-kira apa yang dilakukan mereka?"

"Kau masih kepikiran? Yah, mungkin saja kerja dengannya kan. Aku dengar komiknya sebentar lagi terbit"

"Mana mungkin Ichinii mau"

"Yah, tidak tahulah kan mungkin saja. Sudah jangan dipikirkan, kata niichan juga datang saja pintunya tidak dikunci"

"Kesempatan!"

Keduanya lanjut lagi hingga ke apartemen mereka.

Pintu terkunci dan keduanya lupa bawa kunci cadangan.

Lalu mereka masuk ke pintu sebelahnya.

"Niichan, kami pulang. Niichan di sini?"

Jiro memimpin paling depan untuk masuk.

"Mendesahlah Yamada Ichiro"

"Hah? Apa maksudmu?"

"Mendesah sampai rasanya kau ingin mati, fuh"

Pemandangan ambigu terlihat oleh anak kedua keluarga Yamada.

Dedek Saburo masih otw habis nutup pintu :v

"Ichinii tadai-!"

Reflek Jiro menutup mata adik bungsunya itu dengan melingkarkan lengannya di kepala mungil adiknya.

Mata dwi warnanya membelalak shock dengan mulut menganga.

Kakak tertua panutannya itu di tindih sambil telanjang dada oleh mangaka favoritenya.

Babysitting Mangaka!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang