Day 29

558 89 14
                                    

~Author POV~

Di pagi hari yang cerah.

Sangat cerah dengan matahari yang terik.

"Panas~"

Terdapat mobil mogok :v

"Hah, bengkel ke arah mana?"

"Aku lihat bagasi dulu"

Mogok entah berada di mana.

Antah berantah mungkin :v

Ke empat remaja dan seekor anjing tanggung itu ingin memulai libur yang menyenangkan.

Sopir? Siapa lagi kalau bukan husbu kalian tertjintah :v

"Huah, berasap!"

"Butuh air sepertinya"

"Ichinii biar aku saja yang cari airnya"

"Tolong ya, Saburo"

"Nih, aku bawa", mangaka itu menyodorkan botol minumnya.

"Tidak, tidak, jangan sampai kita kehabisan air minum", ditolak Ichiro.

"Oh, masih jauh ya? Kan kalau habis bisa minum air kencing masing-masing itu berguna untuk survival"

Kedua kakak Saburo itu hanya spechless.

Ya Gusti cewekku ini polos atau terlalu pintar sih, Ichiro menahan tawanya.

"[Y/n]-san, ikut Saburo saja biar kami yang betulkan ini"

Tanpa basa-basi mangaka itu menyusul Saburo dengan membawa botol kecil kosong.

"Nah sekarang..."

"Niichan mau bicara soal waktu itu?", tebakan Jiro dijawab dengan anggukkan kecil Ichiro.

"Aku tidak mau hanya karena kita menyukai perempuan yang sama tali keluarga kita putus...lagi", Ichiro memelankan perkataan diakhir.

"Aku tahu, niichan...maafkan aku"

"Untuk apa Jiro? Wajar terjadi memang hal seperti itu, bahkan di dalam persahabatan sekalipun. Aku tidak akan melepaskannya begitu saja lho",  Ichiro mengacak rambut Jiro.

"Niichan tidak--"

"Ya, aku kesal dan cemburu karena kau menciumnya Jiro"

"G-gomen, niichan"

"Haha, tidak apa Jiro. Aku tidak akan memaksamu untuk menyerah, itu terserah padamu saja mau kau apakan perasaan itu. Melupakannya, tetap bertahan, berusaha merebut dariku, dan hal lain itu terserah padamu mau lakukan apa"

Jiro terdiam dan berpura-pura mengotak atik mesin mobil.

"Itu pilihanmu sendiri Jiro, kau sudah besar untuk menentukan mana yang lebih baik. Tapi ingat satu hal--"

"Wakatta, niichan!"

Ichiro tersenyum dan mengacak lagi rambut Jiro.

Mari kita geser ke mangaka dan dedek Saburo :v

"Oi, Yamada Saburo! Ada sumur nih!"

"Sebentar!"

Mereka menemukan sumur tidak jauh dari mereka masuk ke daerah persawahan.

"Sepertinya ini sumur punya orang", tutur Saburo melihat ke dalam sumur.

"Airnya jernih, apa kita harus minta izin untuk mengambil airnya?"

"Hm...merepotkan sih tapi ya sudahlah"

"Hai! Halo! [Y/n]-chi!"

Mangaka itu mengangkat wajahnya karena mendengar namanya dipanggil.

Babysitting Mangaka!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang