Summer Night

571 90 15
                                    

~Ichiro POV~

"Hei,  kenapa masih di luar?"

"Hm...betsuni"

Aku duduk di sebelahnya sambil meletakkan nampan berisi es teh di atasnya dan semangka.

Yang lain sedang asyik main kartu dia malah di sini.

"Aku bawakan semangka dan es teh"

"Hm, sankyu"

"Wah, kau berkata begitu berarti sudah terbiasa ya [y/n]"

Dicuekin.

Aku mengambil sepotong semangka, dia juga begitu.

Aku menatap langit malam yang cerah.

Bintangnya terlihat.

Cantiknya.

"Manis sekali! Keimi bilang ini hasil kebun sendiri!", segar juga.

Aku melirik dia saat aku menyemburkan semuaa biji semangka.

[Y/n] membuang satu-satu bijinya.

"Langsung makan saja"

"Mana bisa, banyak bijinya tahu! Kalau bijinya tertelan kau bisa jadi pohon semangka"

Apa katanya?  "Pfft, hahaha! Siapa yang mengatakan itu?!"

"Ibuku dan niisama"

"Hahahaha, kau percaya begitu saja? Mana mungkin itu terjadi, hahaha!"

Masa dia masih percaya sih? Itu cuma kebohongan belaka.

"Apanya yng lucu?"

"Hahaha, maaf habisnya kau itu yang polos! Hahaha, imutnya!"

"Urusai!"

Masih percaya hal begituan diumur segini? Hahaha, lucu sekali!

Ah, imutnya pacarku ini nggak ketolong.

"Nih, aku kasih tahu caranya", aku ambil sepotong lagi. "Makan biasa, hap!"

"Begini? Lalu?"

Pipinya mirip tupai kalau makan, lucu!

"Daging semangka kan kaya dengan air jadi tidak perlu takut bijinya tertelan. Sembur begini", aku menyemburkan lagi bijinya.

Dia melakukannya dengan serius.

Hahaha, semburannya tidak bisa jauh!

Astaga mukanya sampai merah begitu! Dia berusaha keras!

"Lihat ini", aku menembakkan biji semangka lewat semburanku.

"Huh! Aku juga bisa!"

"Masa? Lihat dong"

"Aku buktikan nih!"

Hahaha, hasilnya sama saja.

"Apaan itu? Hahaha, kau payah [y/n]!"

"Maaf saja kalau aku payah!"

"Hahaha, jangan marah dong!", aku mengambil tiga tisu lalu aku lipat jadi  4. "Bijinya buang sini saja"

"Huh!"

Hahaha, lucunya kalau marah.

Tidak buruk juga liburan bersama begini.

Dulu...

Ah, jangan diingat lagi!

Meski masa aku TDD ada indahnya, aku tidak mau ingat saat kami bubar.

Masa aku Naughty Bros pun...

Sudahlah! Yang lalu biarlah berlalu!

Mari sambut masa depan!

Meski terkadang aku merindukan mereka...

"Ichiro"

Lenganku ditepuk, akubtersadar dari lamunanku di masa lalu.

"Rambutmu..."

"Ada apa dengan rambutku?", ada yang aneh kah?

"Jangan bergerak, Ichiro"

Aku mematung langsung.

Cekrek!

Eh? Kenapa malah difoto?

"Bagus, Ichiro si rambut kunang-kunang haha"

"Hah!?"

Buru-buru aku mengacak rambutku pelan untuk mengusir kunang-kunang.

Benar saja banyak kunang-kunang yang terbang dari sana.

"Kasih lihat sini"

"Tidak boleh, kau sudah mengambil foto dan videoku waktu ngblank"

"Darimana kau tahu!?"

"Kau pikir aku bodoh Ichiro? Sangat mudah mengetahui password ponselmu, haha"

"Berikan!"

"Tidak mau"

Mengesalkan! Tapi sayang :v

Aku berusah meraih ponselnya tapi dia cepat sekali memindahknnya dari tangan satu ke tangan lain.

Ah, sial!

"Hapus!"

"Hapus dulu aibku"

"Iya, aku hapus nih!"

"Aku tidak percaya Ichiro, lakukan sekarang"

Aku pura menghapus yang dia minta. "Nih sudah"

"Hm...ok, impas"

Kesempatan! Aku meraih tangan kirinya dan menariknya. "Nante muri uso desu yo", bisikku.

"Apa!? Kau membohongiku! Beraninya kau!"

"Memang kau juga akan hapus itu?"

"Nggak, buat aibmu"

Aku mencium bibirnya lembut singkat. "Kita impas"

Wuah, lihat wajah tuan putri ini.

Sangat merah bagai stroberi segar siap panen.

Aku rasa merahnya nular.

Aku malu sendiri malahan jadinya, sialan.

Aku memegang pipinya.

Kali ini aku akan lakukan yang benar!

Di menutup matanya rapat.

Masa dia takut?

Dia merabaku dan aku sudah maraba "itunya" saja dia datar-datar saja.

Hidung kami bersentuhan.

Ah, jantung berdetaklah dengan normal!

"Ekhem!"

Sialan ketahuan lagi!

"Maaf menggangu love bird macam kalian ya, asyiknya dunia serasa milik berdua"

"Ka-Kaede!"

"Fufu, santai saja~ tapi [y/n]-chi ayo main karti dengan kami dong! Aku kangen trikmu!"

"Ah, iya aku ke sana!"

Kenapa selalu saja begini sih!?

Hah, sial memang sial!

Bukan timing yang pas!

Dia beranjak pergi namun aku menariknya dan menarik dagunya dengan cepat karena tangan kiroku memegang nampan.

"Lain kali aku akan lakukan dengan benar", dan menciumnya sekali lagi.

Tanggung soalnya :v

Babysitting Mangaka!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang