"You're so lucky, Miss." Lelaki tua yang membantunya menaiki kotak bianglala berucap demikian. Pasalnya, gadis itu berhasil mendapat tiket untuk menaiki bianglala tigapuluh menit sebelum tengah malam.
Yeri tersenyum tipis dan mengangguk, duduk di dalam kotak kecil seorang diri. Ia sengaja membeli enam tiket untuk dirinya sendiri agar bisa menyendiri di dalam kotak itu.
"Enjoy the view and happy new year, Young Lady!" Lelaki tua itu kembali menyeru pada Yeri dengan senyum lebarnya. Lagi-lagi, Yeri hanya membalasnya dengan mengangguk kecil dan senyum tipis.
Kotak yang menampungnya tak lama bergerak naik, gadis itu bisa melihat bagaimana banyaknya manusia yang merayakan tahun baru dengan suka cita di Navy Pier. Ada yang berdiri, duduk melantai bahkan masih antri di pintu masuk. Termasuk juga dengan orang-orang mengambil posisi di atap gedung melawan dinginnya malam untuk menyaksikan pesta kembang api yang akan dimulai beberapa saat lagi. Belum lagi, pemandangan menakjubkan Navy Pier yang ia lihat dari ketinggian tempatnya berada.
Sepuluh... Sembilan... Delapan.... Tujuh.... Enam....
Kotak yang ia naiki berhenti sebelum mencapai puncak dikarenakan countdown yang menjadi permulaan 2019 dimulai. Orang-orang meriakkannya dengan lantang, sedang para penembak mulai bersiap diri menembakkan kembang api dari atas kapal.
Lima... Empat... Tiga... Dua.... Satu....
Kembang api pertama memukau angkasa tepat pukul 00.00. Suara terompet dan keriuhan orang-orang yang mengucapkan happy new year terdengar beriringan dengan suara tembakan kembang api.
Gadis itu terpesona hingga tak mampu berkedip. Tidak, ia tidak rela melewatkan keindahan itu barang sekejap pun. Begitu indah, meriah, dan penuh kegembiraan. Orang-orang menyambut tahun baru dengan penuh sukacita. Setidaknya bagi orang-orang yang menyambutnya dengan berpelukan bersama pasangan atau keluarga.
"Happy new year, Kim Yerim." Ucapnya pada diri sendiri sambil tersenyum kecil. Kotak yang dinaikinya kembali bergerak membawanya ke puncak untuk semakin jelas menyaksikan keindahan untaian kembang api yang di tembakan dari atas kapal beriringan dengan kembang api yang di tembakkan di Chicago River. Sahut-sahutan dan sambung-menyambung dari Chicago River hingga Lake Share Drive dengan fokus utama pada water front city Chicago yang menghadap Michigan Lake dan Chicago River.
Yeri menunduk ketika pandangannya memburam karena air mata. Segala kemeriahan tahun baru dengan kembang apinya dan kegembiraan yang menyambut, Yeri merasa tengah diolok-olok karena di antara ribuan pengunjung, hanya dirinya yang terlihat menyedihkan.
Thus, she doesnt think that she's fit in.
Dengan banyaknya manusia yang bersamanya malam ini, gadis itu merasa kesepian. Ia merindukan orangtuanya, keluarganya, dan..., Jungkook.
Kim Yerim ingin pulang. Ingin berada dalam dekapan ayahnya, ingin mengadu bahwa dirinya tengah kesakitan. Namun tak elak, Yeri juga merindukan kehangatan yang ia dapat dari pelukan Jungkook meski lelaki itu sudah menyakitinya. How stupid! How pathetic! Yeri mengakuinya, ia sungguh sadar bahwa dirinya memang begitu. Apa yang lebih bodoh dan menyedihkan dibandingkan masih mencintai seseorang yang sudah menyakitimu?
Namun ia tau, ia tidak bisa. Gadis itu tidak bisa kembali pada Jungkook. Her fragile heart can't do it anymore.
She would always come back to him just if she was unbreakable.
Air mata dan isakan gadis itu luruh bersamaan dengan suara kembang api lainnya yang ditembakkan, seakan sengaja untuk meredam suara tangisnya.
"I miss you, love. I miss you a lot. Someone help me," Gadis itu merintih, menepuk dadanya yang terasa sesak. "I dont know how to forget your face. I dont know how to end this pain that you made. Bapa, help me."
KAMU SEDANG MEMBACA
La Faire Sourire | ✔
Fiksi Penggemar[SELESAI] Chicago, Illinois, USA | Red Velvet's 김 예림 - fanfiction | "Where has it gone?" "Huh?" "Your adorable smile. Where has it gone?" Starring by: + Kim Yerim of Red Velvet + Jung Jaehyun of NCT 127 + Jeon Jungkook of BTS written in bahasa L...