La Faire Sourire | ✔

quatorzième

Siang ini, gadis bermarga Kim itu lagi-lagi datang ke At the Corner Street dan menempati salah satu meja di sisi jendela bertemankan susu vanilla hangat dan sepiring eclair yang hanya tersisa dua buah. Yeri tidak melamun, tidak sedang menatap keluar jendela, tidak juga sedang membaca buku.

Gadis yang rambut coklatnya ia biarkan tergerai rapi itu tengah memperhatikan suasana di dalam kafe sambil menikmati lagu dari penyanyi Korea terkenal yang tengah terputar. Lebih jelasnya, ia tengah memperhatikan seseorang yang sedari tadi melewatinya untuk menyapa pelanggan, mencatat dan mengantarkan pesanan mereka, Jung Jaehyun.

Empat hari berlalu sejak percakapan terakhir mereka dimana Yeri tak bisa menjawab pertanyaan lelaki itu. Dan jujur saja, ntah mengapa, cerita Jaehyun seakan-akan tergiang di kepalanya. Terlebih pancaran mata Jaehyun saat bercerita tentang gadis yang disukainya, begitu lembut, menunjukkan betapa Jaehyun mencintai gadis itu dengan tulus.

Sebenarnya, ia sedikit iri pada siapapun gadis yang Jaehyun sukai itu. Bukan karena Yeri menyukai Jaehyun, tidak, tetapi Yeri juga ingin dicintai sebesar dan setulus itu. Meski dulu, Jungkook juga begitu, hanya saja beda. Karena jika cara Jungkook mencintai terkesan wild, maka Jaehyun lebih kepada mild.

Apalagi jika mengingat tatapan yang Jaehyun beri padanya ketika melemparkan tanya yang tak bisa Yeri jawab itu. Tatapannya begitu lembut namun terlihat lelah dan sedikit putus asa karena melihat gadis yang ia sukai berubah membuat hati Yeri sedikit bergetar aneh.

Mata gadis itu terus mengikuti pergerakan Jaehyun hingga lelaki itu masuk kedalam ruangan dengan pintu bertuliskan 'Staff Only', barulah Yeri beralih fokus pada makanannya. Ia mengambil satu eclair untuk digigit sembari mengedarkan pandang yang membuat matanya bertemu dengan milik Johnny. Johnny mengangkat satu tangannya untuk menyapa dan memanggil namanya dengan gerakan bibir, Yeri membalasnya dengan menganggukkan kepalanya kemudian berpaling dengan menatap susu vanilanya yang sisa seperempat dari mug.

"Yerim-a,"

Yeri tersentak dari lamunan singkatnya, ia langsung menoleh pada sumber suara yaitu Jaehyun yang berdiri di samping mejanya.

"Eoh?"

"Kau ingin tambah susu?"

Yeri menggeleng, "Gwaenchanha, Oppa."

Jaehyun tersenyum tipis kemudian duduk di bangku kosong depan Yeri tanpa meminta izin terlebih dahulu pada gadis itu. "Yeppo," kata itu keluar beberapa saat setelah mengamati penampilan Yeri.

Rambut gadis itu disisir rapi, dibiarkan tergerai dan disampirkan kebelakang telinga. Dan wajahnya yang dirias full make up membuat gadis itu terlihat lebih hidup, memberi kesan dewasa namun juga jutek. Sangat berbeda dengan Yeri yang kemarin-kemarin.

"Uh—– eoh?"

Jaehyun tersenyum dan kembali mengulangi pujiannya. "Neon yeppo. Yerim-ie yeppo."