Beberapa kerutan kontras terlihat di dahinya. Mempelajari berkas kasus perceraian si klien yang saat ini terduduk di hadapannya terus terang membuatnya lelah. Jung jaehyun tidak begitu suka dengan kasus macam ini. Sebuah penipuan dengan kedok pernikahan. Sejauh ini 2 kasus sebelumnya yang pernah ia tangani mungkin memang berakhir dengan sebuah kemenangan, namun untuk yang sekarang ini berbeda. Terus terang ia benar-benar ingin melarikan diri seandainya bisa.
Seorang jung jaehyun tidak pernah menyukai kekalahan. Dan karena tahu kemungkinan menang untuk kasus kali ini berada di kisaran mustahil, ia sungguh ingin menghindar.
Ia mendesah sebelum akhirnya membuka suara, "Mungkin aku tidak akan bisa banyak membantu, Tuan Oh Haechan?" sedikit ragu saat menyebut marga sang klien.
Namja di hadapannya terlihat gusar dan beberapa kali mengigiti kuku. "A-apa benar-benar tidak ada kemungkinan untukku bisa menang di persidangan, pengacara Jung?"
"Terus terang ini sangat sulit. Kau menandatangani perjanjian pra nikah yang berisi kesepakatan untuk menyerahkan seluruh hartamu pada Oh Sehun seandainya kalian sampai bercerai. Surat perjanjian itu sifatnya seperti surat kuasa, Haechan-ssi. Jadi secara hukum, Tuan Oh Sehun mempunyai kuasa penuh atas seluruh hartamu setelah hakim resmi menyatakan perceraian kalian."
"Aku bahkan tidak tahu isi perjanjiannya seperti itu!" tukas Haechan mencoba membela diri.
"Tapi kau menandatanganinya dalam keadaan sadar dan sepenuhnya tidak berada dalam tekanan apapun. Semuanya sepenuhnya kesalahanmu karena tidak membaca dan mempelajari isi perjanjian pra nikah kalian terlebih dahulu," terang si pengacara, mencoba menjelaskan dengan gamblang bagian terbesar dari kesalahan namja di hadapannya itu.
"Aku menandatanganinya karena aku mencintainya. Aku pikir dia tulus padaku," Ujar si klien putus asa. Airmata mulai mengaliri kedua pipinya. Bagaimana bisa ia bertindak sebodoh itu? Kekayaan yang selama ini dengan susah payah dikumpulkan oleh mendiang orangtuanya melalui kerja keras dan ketekunan harus ia serahkan begitu saja pada orang lain gara-gara cinta buta dan kebodohannya sendiri. Mungkin saat ini ayah dan ibunya sedang mengutukinya di alam sana.
"Aku mohon padamu, pengacara Jung. Carilah cara untuk menyelesaikan masalah ini," dengan mata yang sembab, sekali lagi Haechan memohon.
Jaehyun -yang terduduk berseberangan- memandang haechan dengan pandangan iba. Nalurinya bekerja mengetahui kemalangan apa yang menimpa haechan. Memang bukan jaehyun yang menyalahi, tapi kalau sudah begini bagaimana bisa ia berpura-pura tutup mata dan lepas tangan begitu saja, apalagi jika si klien sudah memasang wajah yang benar-benar memelas macam itu. Ia menghela napas, setelah menutup matanya sedetik untuk lebih berpikir jernih, akhirnya jaehyun memutuskan.
"Baiklah, aku akan berusaha, Haechan-ssi."
Mendengar itu, seketika kedua mata haechan berbinar cerah. "Benarkah pengacara jung? Kau akan membantuku?" Ia bangkit dari duduknya lalu beberapa kali melakukan hal yang sama -membungkukkan badan dalam- sebagai tanda ucapan terima kasih yang besar.
"Aku sangat berterima kasih padamu. Sungguh. Kebaikanmu ini tidak akan aku lupakan seumur hidupku," isakan senang terdengar bergetar melalui celah bibirnya.
Dengan tangan-tangan kecilnya ia mengusap wajahnya, bermaksud menghapus linangan airmata yang masih tidak berhenti mengalir. Kali ini airmata yang mencerminkan rasa lega dan senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Turn To You Season 1 & 2 {JAEHYUCK }
RandomI Turn To You REMAKE by @r3diavolo89 from fanfiction. (Harusnya sudah end seperti cerita aslinya, tapi karena byk permintaan, cerita ini lanjut ke seseon dua) #1jaehyuck (11/6/20) s/d 21/6/20 #1-jaehyuck (23/05/30) s/d 30-05-20 #2-jaehyuck (21-05...