Jinyoung yang butuh istri secepatnya. Sedang Nayeon yang mengidamkan pria tampan juga kaya?
Bukankah ini namanya saling menguntungkan?
.
.
.
Yuk cek kisah mereka
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Untuk pertama kali, akhirnya Jinyoung resmi memperkenalkan sang Istri kontrak nya kepada publik. Tentunya tanpa embel-embel 'kontrak'. Tidak ada yang tahu perihal kontrak yang mereka jalankan selain Jackson dan Sana, bahkan para pelayan lain atau petugas keamanan kepercayaan Jinyoung pun tahu nya memang benar bahwa Nayeon adalah kekasih bos nya dan baru saja dinikahi secara resmi oleh bos nya itu.
Berita mengenai pernikahan Jinyoung membuat saham perusahaan nya tiba-tiba saja meroket, sepertinya ia berhasil mengambil kembali kepercayaan para pemegang saham dan client besar nya yang selama beberapa bulan ini tidak menunjukkan sikap baik akibat rumor buruk tentang Jinyoung yang beredar.
Saat ini, Jinyoung dan Nayeon tengah dalam perjalanan kembali setelah acara konferensi pers sekaligus pembukaan startup baru yang digarap oleh perusahaan Jinyoung. Jackson juga turut ada dalam mobil sebagai sekertaris pribadi Jinyoung, ia duduk di kursi depan sebelah supir, sedang Nayeon dan Jinyoung dikursi belakang.
Jackson tersenyum puas memandangi gerak peningkatan presentasi saham perusahaan di tabletnya. Dan melirik kearah Jinyoung yang sibuk dengan tablet nya juga, sedang Nayeon hanya diam memandangi luar jendela.
"Sepertinya, permulaan ini bagus, ya kan Jinyoung?" Ucap Jackson.
Jinyoung tersenyum dan mengangguk. Tepat sekali yang diucapkan Jackson, "ya, tapi kita tidak boleh lengah. Keputusan pemindahan kekuasaan dua bulan lagi, aku harus berhasil"
Jackson merenggangkan ototnya, "ya... dan jangan lupa, kau harus selalu ingat dengan janji mu yang akan memberikan ku bonus besar ya pak bos"
Jinyoung tak menanggapi, ia melirik kearah Nayeon yang diam saja. Lantas, Jinyoung mematikan layar tabletnya, lalu meraih jemari Nayeon dan menggenggamnya membuat Nayeon sedikit terkejut dan menoleh.
"Kau lelah?" Tanya Jinyoung
Nayeon mengerjapkan matanya, ia ingin melepas genggaman Jinyoung, tapi laki-laki itu terlalu erat menggenggamnya.
"Tidak juga" balasnya gugup.
"Mohon maaf pak, masih ada aku dan supir Kim disini, dimohon untuk tidak bermesraan" seru Jackson meledek dan dibalas dengan decakan Jinyoung.
Nayeon baru menyadari atensi supir Kim, Pantas saja Jinyoung bersikap sok perhatian seperti tadi.
Jinyoung masih menggenggam tangannya erat, dan bahkan sesekali ibu jari Jinyoung mengelus lembut tangannya. Dan itu membuat darah Nayeon berdesir hebat, dan jantungnya tiba-tiba saja berdegup lebih cepat. Ia gugup, sungguh.
"Jin Goo, apa dia baik-baik saja dirumah?" Tanya Nayeon mencoba mengalihkan dan menguasai dirinya.
