23 - Thereofer

2.1K 255 53
                                    





Park Jinyoung turun dari mobil dengan tergesa-gesa sedang Yohan mengikuti.

Mereka telah sampai pada alamat yang dikirimkan Nayeon. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Rumah Sakit, dan Yohan merasa sedikit kesal karena ia tidak terpikirkan untuk mencari disekitar rumah sakit tadi.

Tapi, semua tidak penting lagi.

Yang terpenting, tugasnya selesai sebentar lagi.

Jinyoung memukul pintu masuk berkali-kali, ya dilihat dari bagaimana pria itu memukul pintu itu tidak bisa dibilang ketukan seperti orang ingin bertamu.

Pintu terbuka dan muncul lah seorang perempuan Korea yang asing untuk Yohan maupun Jinyoung.

"Aish!" Perempuan itu menggurut, ya jelas. Yena awalnya ingin memaki orang yang menggedor gedor pintu rumahnya tapi melihat orang yang datang itu Yena jadi tidak bisa marah. Ia paham jika orang ini sebegitu gusar.

"Nayeon sedang di kamarnya, barusan saja anakmu Nangis karena suar-

Jinyoung menerobos masuk tanpa permisi, Yena sampai melongo tak percaya dengan sikap itu.

"Wah"

Yohan tersenyum kikuk pada Yena, "harap maklum" ucapnya

Yena memutar bola matanya ke arah Yohan, menghela napas dan menyuruh Yohan masuk.

"Masuklah"









***








BRAKKKKK

Nayeon terkejut, ia sontak menolah dan terdiam saat tubuhnya sudah didekap oleh seseorang. Ya, itu Jinyoung.

Jinyoung memeluk Nayeon begitu erat, pria itu menangis dan napasnya tak beraturan.

Nayeon balik memeluk Jinyoung, mengusap punggung Jinyoung dan juga menangis. Rasanya sangat hangat, ia benar-benar merindukan Jinyoung. Ketakutan dan kekhawatirannya luluh lantah seketika, rasanya tenang dan lega seolah ia bisa kembali bernapas setelah hampir tenggelam.

"Nayeon" Jinyoung menangis lirih.

Sungguh, ini pertama kali nya Nayeon melihat Jinyoung menangis seperti ini.

"Bodoh! Seharusnya kau yang menenangkan aku huweeee" Nayeon kesal sembari menangis tapi semakin erat memeluk suami nya.

Putri kecil mereka yang ada diatas ranjang juga menangis. Nayeon mencoba melepaskan pelukan Jinyoung.

"Jinyoung.. anakmu menangis"

Jinyoung tersadar, dan ia melihat bayi kecil diatas ranjang, lantas melepaskan Nayeon.

Air matanya semakin deras melihat bayi nya disana. Nayeon beralih menggendong bayi nya dan mencoba menenangkan.

"Berhenti menangis Park" ucap Nayeon seraya tertawa

Jinyoung berusaha berhenti menangis tapi kesulitan, "bagaimana bisa kau tertawa sedang tadi menangis, kau baik-baik saja kan Nah?"

Nayeon semakin tertawa mendengar ucapan Jinyoung. Lantas ia mendekat kearah Jinyoung dan membawa serta putri nya.

"Lihat dia, dan berhenti lah menangis"

Jinyoung mulai berhenti mengeluarkan air mata nya. Ia terdiam memandangi bayi kecil yang sangat lucu.

"Di..dia?"

"Aku memberinya nama, kau bilang kau sudah menyiapkan nama untuknya"

Jinyoung mengangguk dengan wajah sembabnya,

to be BOSS WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang