Jinyoung yang butuh istri secepatnya. Sedang Nayeon yang mengidamkan pria tampan juga kaya?
Bukankah ini namanya saling menguntungkan?
.
.
.
Yuk cek kisah mereka
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bayi Nayeon lahir dengan sempurna siang itu di rumah sakit kota Boston. Walau sempat tak sadarkan diri cukup lama pasca melahirkan, tapi kini Nayeon sudah tersadar dan menemani bayinya, Putri kecil nya.
Air mata Nayeon terus berjatuhan, walau berkali-kali juga ia tersenyum dan menciumi putri nya.
Ini adalah hari yang paling membuat Nayeon merasa menjadi seseorang yang beruntung dan bahagia di dunia ini. Terlepas dari segala permasalahan yang menimpa, Nayeon merasa cukup dengan kehadiran sang putri di dunia dengan selamat dan sehat.
Taeyong membuka pintu kamar rawat, ia melihat Nayeon begitu juga sebaliknya.
"Taeyong-ssi, mau lihat putri ku?" Tanya Nayeon dengan senyuman yang sangat manis di wajahnya.
Hati Taeyong seperti tercabik, apa ia begitu kejam memisahkan mereka dari Jinyoung? , Meski sempat berpikir, Taeyong akhirnya menghampiri Nayeon dan bayi nya.
Percayalah, sekeras apapun hati manusia, ketika kita sudah melihat bagaimana bayi mungil menggeliat sudah membuat hati merasa terenyuh dan bahagia. Begitu juga Taeyong.
Tanpa sadar, Taeyong mengulurkan tangannya menyentuh pipi kecil yang hanya seukuran jari telunjuknya itu. Sungguh lucu sekali.
Nayeon tersenyum, "Terimakasih" ucap nya pada Taeyong.
"Nayeon-ssi?" Taeyong tidak mengerti, kenapa Nayeon berterimakasih kepadanya yang jelas-jelas telah membawanya pergi jauh dari keluarga.
"Karena telah merawatku dan membantu ku hingga melahirkannya"
"Tap-
"Aku tahu, ini semua demi Jisoo kan?"
Lagi-lagi Taeyong terkejut,
"Aku mendengar semuanya"
"Lalu kau bersedia?"
"Bersedia?"
"Tinggal disini dan pergi jauh dari Jinyoung"
Nayeon tersenyum miris, "aku tidak mungkin membuat nya hidup tanpa seorang ayah" ungkap Nayeon melihat putri nya.
"Chanyeol bilang, kau begitu lembut dan baik"
"Tapi aku tidak naif"
Nayeon dan Taeyong beradu pandang, Nayeon menatap Taeyong dengan penuh keberanian dan tanpa rasa takut seperti saat pertama kali ia bertemu dengan Taeyong.
