1 - Jinyoung Nayeon

3.6K 363 38
                                    






Jadi orang dewasa itu, tidak semenyenangkan yang dibayangkan saat masih remaja. Dulu, ketika sekolah ingin rasanya cepat-cepat lulus dan terbebas dari sesaknya huruf-huruf dalam buku materi dan kejamnya soal ujian yang walau hanya 5 soal tapi beranak pinak sampai 7 turunan.

Saat itu, melihat orang dewasa yang bebas melakukan apa saja, bersenda gurau kesana kemari, bermain dan ehm juga berkencan, sangatlah menyenangkan bukan? Ingin rasanya cepat dapat seperti itu dan berhenti jadi anak kecil.

Tapi, ketika tumbuh dewasa. Ternyata ada satu gerbang yang baru saja kita masuki tanpa disadari.

Dunia.

Ya, gerbang dunia yang sesungguhnya sangat kejam dan kompetitif. Kalau di drama-drama hidup itu enak sekali. Si miskin yang cantik bisa mendapatkan si kaya yang tampan tanpa perlu bersusah payah bekerja dan berjuang keras untuk hidup.

Andai hidup seperti di drama. Dunia pasti akan sangat indah. Tidak akan ada manusia seperti Im Nayeon yang amat tersiksa akan kejamnya dunia yang fana ini.

Setelah lulus sebagai sarjana dari jurusan ekonomi universitas cukup ternama di seoul pun tak mengubah hidup nya. Sudah hampir satu tahun ia luntang-lantung tidak jelas tanpa pekerjaan.

Bukannya tak niat bekerja, tapi sudah puluhan perusahaan yang ia kirimkan lamaran dan sudah puluhan perusahaan juga menginterview nya tapi tak ada satu pun yang lolos.

Kalian tahu hal yang paling menakutkan ketika dewasa? Menjadi pengangguran. Ya, bukan hanya tak dapat penghasilan dan tak bisa menikmati hidup. Tapi menjadi pengangguran adalah sebuah hal memalukan dan kau harus siap-siap menutup telinga akan gunjingan tetangga.

Nayeon bahkan sudah kebal dengan semua itu, ia sudah hafal "percuma cantik, lulusan sarjana, kalau ujung-ujungnya menganggur" Bahkan perkataan seperti itu sudah tidak berpengaruh lagi baginya.

Memang ia bisa apa? Berteriak-teriak membela diri? Toh apa yang dikatakan para ahjumma itu memang benar kan.

Setiap kali ia mendapat panggilan interview. Setiap saat itu juga semangatnya membara berapi-api untuk segera mendapat pekerjaan dan melempari para ahjumma itu dengan gaji nya. *eh sayang deh*

Tapi, kapan? Hari ini bahkan ia kembali gagal interview.

"Nayeon-ah, kau sudah minum sangat banyak, ayo pulang" jihyo mencoba menarik nayeon yang kini dengan setengah sadarnya malah berjalan menuju tengah-tengah club tempat dimana banyak manusia-manusia berlenggak-lenggok meliukkan tubuhnya ditemani lantunan musik yang sangat keras.

Oh, kepala Jihyo sudah sangat sakit hanya karena dua gelas wine yang ia minum tadi. Dan ia rasa, ia tak sanggup menarik Nayeon yang sekarang semakin tak terkendali disana.

"Ah masa bodo lah! Aduh kepalaku sakit sekali" jihyo memijit kepalanya yang pening.

Ia melirik ponselnya yang sejak tadi berdering memperlihatkan panggilan dari Youngjae. Lagi, emosinya tersulut. Ia hendak kembali menuang minumannya kedalam gelas dan menengguknya, tapi seseorang dengan lancang menarik gelasnya.

"Aish yak!" Teriak Jihyo kesal.

Orang itu adalah Dokyeom, mantan kekasihnya. Jihyo sampai berkedip-kedip melihat pria yang sudah lama tak ia temui itu.

"Apa yang kau lakukan disini park jihyo?"

Jihyo mengerutkan kening, ia tak berniat membalas, dan justru mencoba mengambil gelasnya. "Kembalikan!"

"Yak! Aku bertanya padamu! Bagaimana bisa seorang malaikat, ah maksud ku orang sepertimu ada di tempat ini? Siapa yang membawamu? Apa youngjae tau?"

to be BOSS WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang