16 - Affraid

1.9K 270 99
                                    











Rapat pemegang saham telah selesai dilaksanakan dengan mengukuhkan Jinyoung sebagai Direktur Executive utama di grup perusahaan keluarga Park itu. Sedangkan Chanyeol harus puas hanya dengan jabatan Direktur saja pada divisi industri makanan.

Omong-omong, Chanyeol adalah chef yang sangat hebat dan sentuhan nya terhadap produk pangan akan berpengaruh besar terhadap kesuksesan produk itu.

Ya, walaupun kemampuan itu tak serta Merta membuatnya mengambil posisi paling penting di grup perusahaan keluarganya.

Chanyeol, dan beberapa pemegang saham sudah menanggalkan ruangan konferensi, pria Jangkung itu pergi dengan wajah yang tidak bisa dibilang baik-baik saja. Tapi juga bukan ekspresi wajah penuh kemarahan, tidak sama sekali.

Sejujurnya, Chanyeol juga tidak terlalu antusias lagi soal perusahaan sejak ia tahu fakta bahwa Nayeon yang menjadi alasannya mengejar seluruh harta itu kini mulai menjauh dan sulit di jangkaunya.

Langkah jangkung lelaki itu membawanya pada tempatnya memarkir mobil, sebelum ia benar-benar membuka pintu mobil, atensi nya teralihkan oleh mobil putih yang baru saja memasuki area parkir.

Chanyeol sangat tahu, siapa pemilik mobil itu.

Seorang perempuan cantik turun dari Balik kemudi dan kemudian disusul bocah kecil yang belakangan ini memanggilnya paman.

Ingin Chanyeol beranjak dari sana menghampiri perempuan yang amat dirindukannya itu. Tetapi, ia bahkan tidak berani melangkah. Ia merasa sudah kalah, terlebih ketika rival seumur hidupnya datang, disambut teriakan kecil bocah laki-laki yang berlari pada nya. Dan Perempuan itu yang menghampiri secara perlahan namun mendaratkan sebuah kecupan di pipi rival nya setelah bersisian.

Chanyeol memalingkan wajahnya, dan memutuskan untuk memasuki mobil. Tetap bergeming ditempatnya, menahan kekecewaan pada dirinya sendiri.

Ponsel disaku pria itu bergetar, ia segera mengangkat panggilan dari rekan terbaiknya, yang selama ini membantunya. Oh Sehun.

"Kau tahu apa yang kutemukan?" Ucapan Sehun saat baru saja Chanyeol menempelkan ponsel ke telinganya itu menimbulkan tanya.

"Langsung saja" ujar Chanyeol memijat pelipisnya.

"Aku menemukannya"

Otomatis, pupil mata Chanyeol melebar merasa paham atas apa yang dibicarakan Sehun dari seberang sana.

"Ah, apa aku terlambat? Rapat pemegang saham nya sudah selesai ya? Maaf, baru baca headline news nya"

"Dimana?"

"Apanya?"

"Dia dimana?"

"Kau mau menemuinya? Ku kira kau hanya butuh dia untuk mendapatkan perusahaan"

"Dia tidak ada hubungannya soal perusahaan"

"Ah... Jadi soal rasa bersalah?"

"Oh Sehun!"

"Baiklah-baiklah, temui aku di Gwanghwamun"

"Dia disana?"

"Ya, sejengkal saja dari kita dan aku butuh sekian tahun untuk menemukannya, sial"

Chanyeol terdiam cukup lama, ada begitu banyak pertanyaan yang ia ingin lontarkan, tapi bingung harus memulai dari mana.

"Di..dia sehat?"

Ada jeda cukup lama, sampai helaan napas Sehun terdengar. Dan firasat Chanyeol makin kuat.

"Dia baru sadar dari koma nya, kata Eunji dia butuh pemulihan cukup lama untuk saraf-saraf nya"

to be BOSS WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang