14.hangat✓

795 71 1
                                    

Hari ini anggota keluarga tengah duduk di ruangan tamu bersama,anan baru pulang dari luar kota ini adalah libur untuk tugas yang sudah dia lakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini anggota keluarga tengah duduk di ruangan tamu bersama,anan baru pulang dari luar kota ini adalah libur untuk tugas yang sudah dia lakukan

"Mama bawakan cemilan"widya datang dari arah dapur membawa berbagai macam cemilan yang sudah di siapkan dengan tangannya sendiri,bara hanya bisa mengintip dari arah kolam renang yang langsung menyatu pada kaca jendela ruang tamu

"Mama bawa cemilan apa?"suara riuh arka yang memekik ketika Widya sampai di depan mereka,tangan nakal arka langsung mencomot nampan berisi makanan yang belum sampai Widya turukan di meja

"Arka!"ulahnya selalu membuat Widya memekik keras karena kesal.seluruhnya hanya tertawa,sang ayah yang tengah mengacak rambut anak keduanya dengan suara riuh tawa yang begitu hangat

"Sudah tidak apa-apa sayang,papa senang bisa kumpul bersama seperti ini" senyum lembut anan begitu sungguh tulus tanpa paksaan

Bara selalu ingin duduk di tengah-tengah mereka walau hanya mendengar tawanya tanpa ada yang mengajaknya bicara bara tidak masalah,mata rubah itu kini mulai memanas. seumur hidupnya dia tidak pernah mendapatkan kehangatan seperti itu,tidak ada yang mencarinya karena memang bara tidak seharunya ada di sekitar mereka

Bara itu hanya anak seorang pelacur seperti dhira bukan anak Ethan

kalimat yang selalu bara terima dari Widya entah sampai kapan bara sanggup mendengarnya.

"Kenapa disini?"tepukan pelan dari arin mampu membuyarkan lamunan bara,dia menyeka air matanya sebelum berbalik menatap kearah arin

"Gak papa bu"hanya ini yang mampu bara katakan matanya beralih menatap cahaya lampu yang terpantul kearah kolam renang berjalan untuk duduk di pinggirnya,arin melakukan hal yang sama ikut duduk di samping bara

"Jangan sedih lagi,kan ada ibu" bara masih diam tidak menyahut perkataan arin dia tidak bisa menyangkal jika kali ini dadanya sakit melihat kehangatan yang mungkin tidak akan pernah bara rasakan

"Ibu gak usah khawatir aku gak papa bu"arin memeluk bara tubuh anak ini bergetar jelas dia tengah menangis"gak papa bara boleh nangis" tubuh ringkih itu semakin arin peluk erat

Bara juga manusia kan?tapi rasanya tidak ada yang memanusiakan dirinya,diantara anggota keluarga Narendra bara tau dia yang pAling kecil dan tak memiliki kesehatan fisik yang baik,tapi mengapa  harus dia yang menanggung beban berat ini sendirian.

Ada banyak hal paid yang bara tanggung tahun ini,hingga terlalu banyak air mata sia-sia yang terus mengalir,tahun dimana dia tidak memiliki uang hanya untuk sekedar membeli inhaler,itu memang penting tapi bara tidak mampu membelinya.apa yang dia bisa harapkan bergantung pada arin!tidak

AGASBARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang