Tidak ada yang salah ketika berteman
Tapi bukan dia.Johan adhitama.
Johan Adhitama memarkirkan mobilnya masuk kedalam garasi rumah,langkah kakinya langsung terarah masuk kedalam, seperti biasa para pembantu rumah sudah siap berjejer di depan pintu ketika majikannya telah masuk."Hari ini tuan inggin dibuatkan minuman apa?"tanya kepala pelayan kepada sang pemilik rumah yang telah duduk di sofa ruang tamu
"Saya mau teh hangat."kepala pelayan langsung menunduk untuk segera pamid membuatkan minuman,Johan sedikit merasa kesepian ketika tidak di sambut hangat oleh anak dan istrinya kemana mereka pergi padahal ini sudah cukup malam,teh yang telah di buat di tata di atas meja ruang tamu
"Dimana anak dan istri saya?" Ucapnya setelah meneguk teh di dalam cangkir
"Tuan muda tama tengah pergi dari tadi sore ,sedangkan nyonya sedang ada di kamarnya"johan sedikit heran kenapa istrinya tidak menemuinya padahal suara mobil miliknya bisa terdengar dari lantai atas
"Kenapa istri saya ada di kamar?"
"Nyonya sedang tidak enak badan"Johan langsung berdiri, tergesa menaiki tangga untuk melihat keadaan istrinya
Setelah sampai di depan kamar pribadi miliknya johan masuk kedalam,dia melihat citta istrinya tidur dengan selimut menutupi separo tubuhnya
"Sayang bangun?kamu sakit apa?"citta menggeliat ketika sentuhan di pipinya terasa begitu hangat
"Kamu sudah pulang,maaf saya tidak tau"johan menggeleng,memilih memeluk citta "kamu sakit apa?saya tanya?"
"Saya baik-baik saja hanya sedikit merasa lelah,jangan khwatir saya sudah pergi ke dokter"ucapnya sembari merapikan anak rambut johan yang mulai berantakan
"Dimana putraku?"
"Dia pergi bermain,apa belum pulang?"
"Belum, istirahat saja saya akan menghubunginya"
•••••
WhatsApp 📲
Bos
Kemana jagoan papa pergi?Satu notifikasi masuk kedalam benda pipih milik tama,dia ada angkringan milik abi bersama dengan bara dan juga anak tongkrongan lainya
Tama
Maaf pa Tama pergi ke angkringan
Sebentar lagi tama pulangBos
Baiklah papa tunggu,mama kamu sakit apa kamu sudah tau?Tama langsung berdiri setelah membaca pesan dari papanya bara menatap heran kenapa wajah tama begitu sangat khwatir
"Mau kemana?"bara bertanya ketika tama mulai memakai jaket miliknya