Harus tetap bertahan bukan!
Agasbara.
"Kakak kenapa?"aluna menemukan bara menangis di dalam kamar arin,malam ini perasannya tidak enak jadi dia memutuskan untuk pulang kerumah,dan ternyata benar bara sudah kesulitan bernafas,sembari meringkuk memeluk kertas putih entah apa isinya,Dia langsung berlari ke kamar kakaknya untuk mengambil inhaler karena bara benar-benar kacau.
"Kakak pake dulu."aluna menyenderkan bara pada lemari sembari membantunya membuka jaket serta memakai inhaler karena dilihat bara seperti terasa sulit untuk menarik nafas
"kak bara yang tenang dong jangan gini nanti malah gak bisa-bisa nafas"dia merasa khawatir karena wajah serta tangan bara sudah memerah apakah sebegitu menyakitkannya.
Setelah susah payah membantu bara Aluna bisa sedikit merasa lega dia sudah mulai bernafas dengan normal,tapi apa yang membuat kakaknya sampai seperti ini.
"Gue sendiri!"kalimat yang barusan keluar dari bibir bara membuat aluna semakin bingung apa yang kakaknya Maksut?bahkan tatapan bara kali ini terasa kosong dan tidak memiliki binar apapun,aluna hanya bisa memeluk bara,semoga dengan ini ada sedikit rasa lega di hati kakaknya
"Ada Aluna kakak gak akan sendirian"
bara sekarang menatap ke arah aluna gadis yang dulunya takut padanya sekarang bisa memeluknya dengan leluasa, gadis yang dulunya takut dengan ancaman kedua orangtuanya kini bisa dengan mudah membantah perkataan kedua orangtuanya hanya untuk dirinya,apakah bara harus merasa bersyukur atau tidak?
"Apa ada yang sakit kak?"
"Aku baik-baik aja,kakak boleh tanya?"
Aluna mengelap bekas air mata yang telah mengering pada pipi bara"kakak mau tanya apa?"
"Ibu kemana?"
"Loh bibi gak pamid sama kakak?katanya dia harus berhenti kerja,kakak katanya gak mau ikut"benar! aluna pasti tidak akan tau alasan sebenarnya Arin meninggalnya,rasanya semakin sesak.
"Jangan nangis lagi kak"aluna hanya bisa memeluk bara sembari mengelus pelan dadanya.
Bara berhenti menangis matanya kini beralih menatap aluna sepenuhnya,apakah sekarang waktu yang tepat untuk memberitahu aluna tentang bundanya,biarkan dia hancur sekalian dan berharap tidak akan merasa sakit setelah ini, sedangkan aluna mulai takut apakah kakaknya merasa sangat sakit?tapi bagian mana aluna tidak paham.
"Aku mau nunjukin sesuatu."
Bara meminta aluna memapahnya kedalam kamar miliknya dengan telaten aluna membantu kakanya sampai di dalam kamar,bara mengambil kotak di dekat lipatan baju.sebuah foto dapat aluna lihat siapa wanita cantik yang mirip dengan kakanya itu?.