Seperti yang gue bilang sebelumnya, hal yang sama sekali gak gue sangka terjadi didepan mata gue.
Keluarga gue menyambut kedatangan gue, termasuk Chris yang akan jadi keluarga baru gue mulai saat ini.
Gue lihat mereka kaget ngelihat gue yang berdiri didepan mereka.
Bang Jefri seketika langsung meluk gue. Kayaknya emang dia yang paling khawatir sama gue. Gue senyum ke Bang Jefri sambil nepuk punggunggnya.
"Maafin gue ya dek, gue gak bisa jagain lo.."
"Bang, gue gakpapa kok. Lo liat sendiri kan gue baik-baik aja? Ini bukan salah lo." ujar gue memastikan Bang Jefri gak nyalahin dirinya sendiri. Jujur aja kejadian kemarin sama sekali gak buta gue benci sama Bang Jefri. Malah dari kemarin yang gue pikirin itu Bang Jefri.
Karena ya selama ini, di setiap ada kejadian atau gue kenapa-napa, Bang Jefri yang selalu ada buat gue. Dia selalu jadi orang pertama yang gue cari.
Lalu mama papa gue yang duakaligus langsung meluk gue bersamaan. Gue terkejut sama reaksi mereka. Kayak masih gak percaya aja kalo mereka ternyata bener-bener khawatir sama gue.
Papa belai rambut gue bentar lalu menyambut gue dengan senyuman dan air mata. Rasa-rasanya ini kali pertama papa senyum ke gue setelah sekian lama.
"Maafin papa ya ca, papa udah kelewatan kemarin sama kamu. Papa minta maaf.."
"Maafin mama juga ya sayang.."
Gue terharu denger mereka minta maaf ke gue. Terharu sekaligus jadi merasa bersalah juga. Karena sikap gue juga mereka jadi khawatir gini sama gue.
Gue balas dengan anggukan sebagai jawaban.
Dan yang terakhir ada Chris yang meluk gue. Dia meluk gue erat banget.
"Gue seneng lo balik ke rumah ini lagi, Ca..."
Gue gak tau harus kasih reaksi apa ke Chris. Gimana pun juga kehadiran dia di hidup yang baru ini masih canggung dan terasa aneh.
"Rino, terima kasih ya kamu sudah bawa Ica kembali ke rumah." ujar papa gue ke Kak Rino yang berdiri di belakang gue.
"Ya sudah. Gimana kalo kita makan malam bersama? Ayo Rino, kamu juga ikut."
"Ehm maaf om, sepertinya saya gak bisa ikut makan malam kali ini karena saya masih ada urusan." jawab Kak Rino menolak dengan sopan.
Gue yang mendengar jawabannya merasa gak setuju kalo dia gak ikut makan malam disini. Gue natap Kak Rino penuh pertanyaan.
"Kenapa kak? Kamu mau kemana?"
"Aku harus pulang. Kamu lupa ya, aku masih harus ngerjain skripsi aku. Date linenya udah deket. Maaf ya, lain kali aku ikut makan malam disini."
Gue pasang muka sedih. Mau gak mau gue harus setuju kalo Kak Rino gak ikut makan malam disini.
Setelah Kak Rino pergi, gue sama keluarga gue berkumpul di meja makan. Gue gak pernah tau kalo rasanya akan sebahagia ini bisa makan bersama di meja makan. Semua lengkap dan semua hadir.
"Ica, tolong terima gue di rumah ini ya. Gue janji bakal jadi kakak yang baik buat lo." ucap Chris ditengah-tengah acara makan malam ini.
"I-iiya Chris."
Gak tau aja rasanya masih aneh, tau kalo Chris bakal jadi kakak gue dan tinggal serumah sama gue.
Setelah acara makan malam selesai, gue memutuskan untuk segera tidur karena besok harus kuliah.
Baru aja gue mau nutup mata gue, tiba-tiba ada yang ngetuk pintu gue.
"Masuk."
Ternyata Chris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nervous || Lee Know • Stray Kids
Fanfic[LENGKAP] Bucinnya Lee Know segera merapat! (16+) Gue gak nyangka, yang awalnya gak sengaja ketemu karena dia ngutang ke gue sekarang malah berakhir jadi sepasang kekasih. Rino, laki-laki pertama yang berhasil ngelelehin hati gue. Awal gue tertarik...