22 - Trap

625 134 10
                                    

Mereka semua terpaku melihat hal yang ada di layar besar tersebut.

"Tunggu, jadi mereka juga mengincar kita? Kenapa?" ujar Yunseong yang tampak sangat clueless.

"Mereka juga ingin menyingkirkan kita?" tambah Sunhee kesal.

Mingyu tampak menelik sesuatu, entah mengapa ia yakin kalau data itu tidak dibuat seperti apa yang Sunhee katakan.

"Sepertinya tidak begitu." Akhirnya si muda Kim mengutarakan pendapatkan.

Semua mengernyit dan akhirnya menoleh pada Mingyu. Si pusat perhatian menggeser posisinya, lebih dekat dengan Midam yang memegang kendali. Ia mengotak-atik data tersebut, tampak mencari sesuatu. Lalu muncul hal yang berbeda di layar itu.

"Lihat ini, data orang-orang yang berusia 30 tahun terpisah dengan milik kita. Kalau kita melihat data yang ada di sini," Mingyu mengklik salah satu folder dan muncul data-data lain.

Wooseok tercengang, kalau memang pendapat Mingyu benar. Maka mereka benar-benar sudah masuk ke kandang singa.

"Tunggu, jadi kita ditargetkan sebagai kelinci percobaan?" gumam Yohan yang masih tidak mengerti dengan keadaan.

"Bukankah sudah jelas? Karena kita termasuk golongan yang masih
fresh." ujar Hangyul seraya mengedikkan bahunyaㅡtampak tidak perduli.

"Lihat ini." Mingyu menekan tombol enter dan tampak data terbaru di sana.

Semua data penduduk di sana sudah berwarna merah, kecuali milik mereka sembilan. Milik mereka masih berwarna hijau dengan tulisan 'wanted'. Yohan merinding melihat bagaimana Midam memisahkan data yang berwarna hijauㅡdan sayangnya hanya tinggal milik mereka. Mereka benar-benar populasi kota ini yang belum tertangkap.

"H-hei, bukankah kita harus segera pergi dari sini?" ujar Sunhee, gadis itu entah sejak kapan sudah mengambil langkah mundur.

"Sunhee benar, kita harus segera pergi dari sini." balas Wooseok setuju dengan gadis Chae itu.

Midam mengangguk "Sebentar, aku harus mencari jalan keluar yang paling aman."

Yohan terdiam, ia tampak gusar. Berkali-kali menoleh ke arah belakang dan Midam secara bergantian. Ia benar-benar takut kalau ternyata mereka memang terjebak dalam permainan para ilmuwan, sengaja memberikan mereka kemudahan untuk masuk ke dalam sini. Namun, mengacaukan rencana mereka saat sudah masuk ke sini.

"Tunggu, apa ini?"

Suara Midam tentunya mengundang rasa penasaran mereka, pada akhirnya layar besar itu kembali menjadi pusat perhatian.

Muncul sesuatu seperti denah ruangan, tapi entah mengapa malah menuju ke basement. Kala jari Midam menekan enter, suara bising dari ujung ruangan membuat mereka terkejut.

"Ada yang terbuka." Gumam Yohan.

Hangyul menjadi orang pertama yang mendekatㅡseperti biasa ia selalu nekat. Wooseok menyusul Hangyul karena rasa penasarannya.

"Sepertinya kita tidak seharusnya pergi ke bawah sana." Ujar Sunhee yang sangat enggan melangkah dari tempatnya. Namun, teman-temannya itu sudah mendekat ke sana. Mau tak mau ia juga harus ikut, dari pada tertinggal dan ia tidak tau mau melakukan apa.

Tangga tersedia di sana, mereka satu persatu turun ke basement dengan sedikit was-was. Suasana dingin seketika menyambut mereka. Ruangan bawah ini seperti ruangan penyimpanan, dengan lorong panjang dan kedua sisi lorongnya terdapat dinding kaca. Benar-benar seperti ruangan penyimpanan, karena dibalik kaca itu seperti tertutupi logam sebagai penutup apa yang ada di sana.

Restraint Wall✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang