-chapter 23-

941 73 24
                                        

Siapa pun , tolong aku ......

Tuhan sungguh baik . Dia mendengar doa aera dan mengirimkan seorang kakek yang tidak sengaja lewat

" hei ! Apa yang kau lakukan ?! "

Karena teriakan sang kakek pria itu melepaskan cekikannya . Aera mengambil kesempatan itu untuk melarikan diri , dia menendang alat vital pria tersebut dan langsung lari begitu pria tadi merunduk kesakitan

" aera . Jangan lari !!! "

Peringatan keras yang di lontarkan pria itu tak menghentikan aera . Dia terus lari menyelamatkan diri , tentu pria itu tidak membiarkan , dia ikut berlari mengejar aera

Aera sempat terjatuh , saat ingin berdiri dia merasakan rambutnya tertarik kebelakang .

Gadis itu meringis " kau tidak bisa lari dariku , aera " kepalanya mendongak keatas pria itu menjambak kencang rambut pendek aera

Aera menatapnya bengis " lepaskan ! Atau aku akan memasukanmu kepenjara lagi "

Pria itu tertawa seperti orang sinting " ha-ha . Penjara ? Kau tidak tau aku berhasil lari dari sana , tempat itu tidak ada apa apanya untukku "

Jadi . Dia , buronan ?

" kali ini , aku pastikan kau mati ditanganku . Choi aera .." pria itu mengeluarkan lagi pisau lipatnya " ada kata kata terakhir ? "

Aera terkekeh sinis " persetan denganmu !! "

" baiklah . Aku anggap itu kata terakhirmu , selamat tingal .. "

BRUK !

Pria sinting itu ambuk kekiri , Ketika seseorang menghantam kepalanya dengan batu bata .

Itu kakek yang tadi menyelamatkannya

" cepat lari .. " suruh kakek itu dengan suara paraunya

Aera berdiri menatap pria yang tak sadarkan diri

" terima kasih , kek "

" iya . cepatlah , sebelum dia sadar "

Setelah mengangguk sekali , aera lari secepat mungkin

Kakek itu , meyelamatkan hidupnya ..

☆☆☆☆☆

Dirumah , aera mengunci pintunya rapat rapat . Dia terengah engah berdiri dibalik pintu

Tok .. tok ... tok ...

Gadis itu tersentak ketika pintu rumahnya terketuk

Segera , aera melihat sekitar mencari sesuatu untuk perlindungan diri

Bagus dia menemukan , gagang sapu .

Aera memegang benda tersebut sambil membuka pintu perlahan . Begitu terbuka , tanpa aba aba aera langsung memukulkan sapu itu tanpa ampun

" rasakan kau ! Rasakan  .... "

Pria yang dipukulinya berteriak kesakitan
" Aera ! Hentikan . Yak ! "

Aera berkedip dua kali begitu sadar " park jimin ? "

" eoh ! Ini aku . Kau mau membunuh sahabatmu sendiri , huh ? "

" he-he maafkan , aku .. " aera menggaruk tekuk lehernya sambil tersenyum canggung " aku kira kau orang sinting itu "

" orang sinting ? " jimin masuk kedalam kemudian bertanya " nuga ? " setelah itu dia duduk di sofa ( siapa )

S E C R E T !! ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang