-chapter 32- ( end )

1.4K 79 37
                                    

Sebelumnya aku minta maaf yaa .. kalo part ending ini ga sesuai ekpetasi . Jangan benci authornya apalagi menghujat , aku cuma bisa berharap semoga kalian suka ..

Selamat membaca

---------

Sekencang apapun jimin dan aera melarikan diri , mereka tetap kalah dengan anak buah byeol yang mengejar menggunakan mobil .

jimin lari terengah engah kemudian ia berhenti berusaha mengatur nafasnya yang naik turun kelelahan

Tangannya tertumpu di lutut , kepalanya terangkat menatap aera yang juga sedang mengatur nafasnya "kau pergilah , biar aku yang mengurus mereka"

Aera menatapnya sangsi "jangan sok jagoan , park jimin . Ayo , cepat !" Yang ditarik tidak bergeming

"Aku serius . Pergilah, aku tidak mau kau terluka" belum sempat aera menjawab perkataan jimin , anak buah byeol keluar satu persatu dari mobil .

Jimin menyembunyikan aera dibalik badannya ,melindungi sahabatnya yang terlihat gemetar . Jimin memungut sebuah batu dari bawah , menjadikannya alat perlindungan diri "mundur kalian!" Peringatnya keras sambil mengacungkan benda itu tinggi tinggi

Anak buah byeol melihat itu bukannya takut malah tertawa " kau pikir kami takut dengan itu ? " ucap salah satunya meremehkan " kalian konyol .." pria berkepala plontos menggerakan kepala memberi isyarat " habisi mereka ! "

6 pria berpakaian serba hitam maju kearah jimin dan aera "lari aera!!" Seru jimin sesaat sebelum ia maju dan menghadapi preman itu satu persatu dengan batunya

Aera sempat terdiam melihat jimin dipukuli habis habisan ,ia tidak mungkin tega untuk meninggalkannya namun suara jimin menyadarkannya "lari!!!!" Teriak jimin sebisa mungkin

Aera menutup keduanya matanya kemudian berbalik "mianhae , jimin-ah ..." ia pergi meninggalkannya dengan rasa penyesalan yang dalam .

Dengan sisa tenaganya aera berlari menyusuri jalanan malam yang sepi , ia hanya terus berlari menghindari satu mobil yang mengejar dibelakang .

" tabrak dia ! " suruh byeol dari dalam mobil dengan seringai jahat yang menghiasi bibir tipisnya

Pengemudi di samping byeol mengangguk ,menginjak pedal gas mengarahkannya pada aera yang hanya beberapa meter didepan

Sadar mobil dibelakangnya melaju kencang aera mempercepat larinya . Saat mobil itu hampir menabraknya , dengan cepat aera berbelok kekiri menjatuhkan badannya ke atas ilalang yang menjulang tinggi .

Ia selamat .

"aahhh .." aera merintih merasakan sakit yang luar biasa dipergelangan kakinya

Byeol keluar dari mobil "menyerah saja aera , kau tidak bisa lari dariku"

Aera memaksakan kakinya berdiri "aku tidak akan menyerah darimu , dasar bajingan !" setelah selesai mengumpat aera kembali berlari dengan kaki yang sedikit pincang

Mendapat umpatan dari aera , byeol tertawa "dia benar benar keras kepala" pria itu berbalik kembali masuk kemobilnya "tangkap dia"

" baik .. " kedua anak buah byeol mengejar aera menyusuri ilalang yang menjulang tinggi , karna gadis itu berlari masuk kedalam sana . Sedangkan byeol melajukan mobilnya memutar ,menghadang aera di ujung jalan

Dengan kaki yang pincang aera terus berlari . nafasnya terengah ,keringat dipelipisnya deras mengucur menahan rasa sakit pada kakinya namun begitu ia tetap berlari menyusuri padang ilalang yang luas

S E C R E T !! ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang