06 (Lucas)

1.7K 118 2
                                    


Sial tadi sudah ditabrak kucing manis dan mendapat omong kosong darinya , sekarang malah mendapat laporan jika kontrak ratusan juta won ku melayang.

Segera ku berjalan menuju bar , seperti biasa sedikit mabuk dapat meringankan bebanku.

"Kevin! Biasa. " Ucapku pada kevin bartender yang sudah sangat mengenalku.

"Seperti biasa. Anggur terbaik dengan Alkohol 39 % . " Dia sangat tau seleraku.Sahabatku ini sangat pandai meracik minuman jadi sangat menguntungkan orang sepertinya menjadi bagian club ini.

"Ah. " Desahku dengan menutup mata menikmati rasa panas dan manis yang mengalir ditengorokanku.

Saat membuka mata Seseorang yang ku tabrak beberapa saat lalu yang tengah dipeluk oleh seseorang dari belakang yang pertama kali kulihat ketika membuka mata.

Dia gay?

'Ini pasti menarik' gumamku ketika melihat kucing manis itu hanya menatap kosong manik mata laki-laki didepannya.

'Dia akan menamparnya!' batinku yakin ketika laki-laki itu mencium bibirnya dalam .

Dan ternyata tidak dia hanya menatap kosong dan menuruti apa yang laki-laki itu lakukan pada tubuhnya.

Perlahan namun pasti kucing manis itu membalas ciuman laki-laki tersebut dan membalas mengodanya.

Sial!

Dia sangat menarik jika hanya sekedar kulihat dan menjadi kenangan.

Inti dari yang mereka bicarakan yang bisa kubaca dari gerakan bibir mereka adalah cinta dan racun.

Ah, cinta memang erat kaitannya dengan racun.

Kisah cinta berbahaya berbisa dan membara yang tengah mereka hadapi dan itu menjadi sebuah tantangan yang menarik bagiku.

Ku lihat bibir mereka yang tengah bertautan .

Si kucing manis itu kini tengah mengecup rahang laki-laki tersebut dengan begitu sensualnya dan sial ini membuatku tegang.

Saat silaki-laki tersadar dan melangkah mundunr disitu kucing manis itu bertindak agresif dengan menarik dasi laki-laki tersebut dan melumatnya secara panas dan tak sabar seakan tak ada hari esok.

Yang kulihat dimata coklat terang itu gelora yang mengebu dan kelegaan serta kebebasan.

Aku tak pernah peduli pada orang lain bahkan pada kekasihku sendiri, sejak kecil diriku terlatih untuk membuang segala emosi dihati dan empati.

Namun kucing manis itu terkecuali dia dengan lancang mencuri perhatianku dan membuatku menginginkannya .

'Malam ini nikmati kebebasanmu kucing kecil ku. ' seringai kini tersunggi dibibirku .

"Kevin ini kubayar seperti biasa. " Ucapku sebelum pergi.

'Kau dengan lancangnya membuatku terobsesi denganmu. ' segera kulangkahkan kakiku menuju keluar tempat ini dan ku ikuti mereka yang ingin pergi .

'Hotel?.'

Maafkan aku sayang kau tidak untuk dirusak orang lain kecuali diriku.

Ku hubungi Ciel bawahan ku yang terpecaya.

'Ada apa tuan?.' tanyanya disebrang sana.

"Ikuti mobil putih dengan plat no yang sudah kukirim padamu. Habisi- hajar yang berambut coklat dan seret kehadapanku yang berambut hitam , seret kemanarku. Kutunggu . " Setelah mengatakan itu kuputar arah dan menuju jalan kerumah.

"Kau akan ada dalam gengamanku Kucing kecil. " seringai muncul dibirku ketika terbayang wajah manisnya merintih kesakitan dibawahku.

T

B


C

Killing MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang