Dalam gendongannya kulihat wajahnya yang terkena sinar rembulan, sangat indah.Tak ada kata yang bisa mengambarkan keindahan ini.
Arah pandang yang lurus tegas dan dingin membuat siapa saja yang melihatnya merasa terintimidasi. Namun dapat kurasakan tatapan hangat dan menyejukkan dimatanya.
'Cup'
Ku cium bibirnya tanpa bisa kukendalikan rasa cinta untuknya semakin kuat.
'Aku mencintaimu. Tapi apa yang bisa ku lakukan jika cintamu bukan untukku. Aku mencintaimu dan aku tau luka yang akan kudapat dari cinta ini. ' Lirih ku.
'Semua kau berikan padaku, kau berikan dengan senyuman, semua yang kau bisa kau raih untukku. Bagai mana cinta sebesar itu kau beri untukku. '
Tanpa kusadari air mata mengalir begitu saja dan isakan kecil keluar dari bibirku.
-Jaehyun pov
Kau adalah hidupku.
Kau yang mengajarkanku cinta.
Kau yang membuatku tau apa arti hidup tanpa meminta balasan.
Kau adalah nafasku.
Kau sudah begitu sakit dan rusak.
Kulihat air mata mengalir dari manik indah coklat terangnya. Dalam pelukanku pun kau masih menangis bersedih dan terluka. Apa aku segagal itu dalam menjagamu?
Setelah sampai kedalam hotel yang menjadi salah satu milik keluargaku, segera ku turunkan dia diatas ranjang secara perlahan bagaikan keramik mahal yang rapuh. Dia adalah harta berharga yang harus kujaga.
"Aku mencintaimu. Jangan menangis dan membuatku menjadi pecundang. Rasa sakit macam apa ini. Kau adalah rasa sakit ku. Kau adalah perjuanganku. Kau adalah perjalananku. " ku tindih dirinya dan ku satuhan dahi kami.
Air mataku menetes mengenai wajahnya.
"Rasa sakit macam apa ini. Aku mencintaimi namun tak bisa memilikimu."
Air mata ini kian deras menetes dan ku rasakan tangan lembut yang menghapus air mataku.
Ku tatap kian dalam mata coklat indah ini yang kini berada dibawahku.
"Kau alasanku untuk menatap dan melawan dunia ini. Aku adalah rumah tempat terakhir dalam perjalanan panjang ini. "
Air mata kian deras ketika bibir kami saling bersentuhan dan lumatan kecil yang ia lakukan.
"Aku mencintaimu." lirihku tepat didepan wajahnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sinar mata hari menyambut pandangku, kurasakan berat didadaku . Tak bisa untuk tak tersenyum ketika melihat Mingyu yang meringkuk merapat pada tubuhku bagai kucing .
Terngiang bagai mana malam tadi kami menghabiskan malam dengan begitu banyak emosi yang tercampur .
Ku peluk tubuhnya menjadikan tubuh tanpa halangan kami saling bersentuhan.
Aroma lemon yang menguar pada tubuhnya membuat kesan segar dan menenagkan.
'Aku sudah mendapatmu tak akan ku biarkan kau lepas dari gengamanku.'
Lebih baik sekarang aku mandi dan setelah itu membantunya untuk membersihkan diri dan bersiap.
.
.
.
.
.
.
.
.-Mingyu pov
Tetesan air mata mengalir begitu Jaehyun pergi melangkah, aku tak sudah hancur tapi aku tak ingin mengajaknya dalam lubang yang bisa membuatnya hancur juga.
Air mata kini kian deras begitu mengingat luka yang ditahan Jaehyun hanya untuk manusia tidak berguna sepertiku.
'Maafkan aku Jaehyun. Maafkan aku. '
Rasanya sangat menyesakkan dan membuatku sulit bernafas. Seakan beban berat menimpa dadaku dan membunuhku secara perlahan.
'Aku mencintaimu. ' ku tatap pintu kamar mandi itu dengan tatapan yak tak bisa ku jelaskan.
T
B
C
KAMU SEDANG MEMBACA
Killing Me
Fanfiction"Kau ingin aku hancur seperti apa lagi?." kim Mingyu "Kau harus melahirkan keturunan ku. " wong Lucas "Berdamailah dengan masa lalu , agar kau tak seperti seorang pecundang ." Jaehyun Jung "Ibu Mingyu itu anakmu juga. " Kang Daniel "Ayah Mingyu itu...