13

1K 78 5
                                    


Mata coklat terang yang sejak tadi tertutup kini perlahan terbuka .

"Mingyu." panggil seseorang laki-laki bertubuh tegap aura dingin disekitarnya.

"Eng. " Tak ada jawaban hanya tatapan kosong yang menjadi respon dari segala akhir rasa sakitnya.

"Tidak selamat?. " tanyanya entah pada siapa dengan tangan yang membelai perutnya disertai senyum remeh.

"Aku yang memperkosamu waktu itu." Pengakuan dari laki-laki tersebut seakan hanyalah angin lalu karena saat ini hatinya sedang sakit dan hancur.

"Aku tau. " Lirihnya disetai air mata yang menetes kian deras.

"Kita kehilangan dirinya. " Ada nada penyesalan dan getaran tanda menahan tangis yang Lucas sembunyikan .

"Pergilah. " Lirih mingyu dengan mendorong Lucas untuk menjauh darinya.

"Aku akan bertanggung jawab. " Ucap Lucas dingin seraya menahan dan meremas kuat tangan Mingyu yang tertancap Infus . Tak dipedulikannya darah yang mengalir karena jarum infus tersebut mengores tangan Mingyu.

"Aku Ingin kau dan kau harus menjadi milikku. "Bisik Lucas tepat didepan wajah Mingyu membuat hidung mereka saling bersentuhan dan mereka dapat merasakan hembusan nafas mereka yang saling menerpa kulit lawan.

"Aku ingin kau hamil dan melahirkan anakku. " Ditariknya kuat rambut Mingyu olehnya hingga tak sedikit yang rontok dalam gengaman tangannya.

"Aku ingin kau menjadi Istriku. " Desisnya tajam seraya mencium mencium bibir pucat Mingyu.





Cup






"Aku terima. " Balas Mingyu dengan membelai rahang Lucas dan menatap tajam mata Lucas, membuat mata sehitam dan coklat terang mereka beradu pandang.

Lama mereka beradu pandang dan saling melempar tatapan tajam, seakan menunjukkan seberapa kuat mereka dalam permainan mental yang akan mereka lakukan jika benar perjanjian tersebut akan berlangsung.

"Aku pergi." ucap Lucas setelah melumat bibir pucat Mingyu kemudian melangkah pergi.

"Aku ingin menjadi pasanganmu namun kau harus membantuku menghancurkan mereka. " Sebuah kata keluar dari bibirnya dan dapat menghentikan langkah Lucas didepan pintu, sebuah kalimat dari tekat seseorang yang sedah sangat hancur. Kepercayaan dan kasih sayang yang ia rawat dengan penuh luka dihancurkan oleh mereka orang yang ia sayangi. Apalah arti sebuah kasih sayang jika dirimu ditakdirkan dengan semua garis ketidak beruntungan. Akan lebih baik jika masuk kedalam lubang hitam yang lebih dalam tapi setiaknya kau sudah memeluk orang yang menghancurkanmu untuk masuk dalam lubang tersebut.

"Penawaran yang mengiurkan . " Ucap Lucas dengan kembali melangkah kembali untuk bersitatap dengan Mingyu.

"Aku ingin kau menikahiku dan Yuqi kakakku secara bersamaan. " Seringai muncul dibibir pucatnya .

"Kenapa aku harus menikahinya juga? Dia hanya batu loncatan agar aku bisa mendapatmu dan harta keluarga mu. " salah satu alisnya menukik tanda menganggap remeh hal itu.

"Jika kau menikahinya bukankah kau bisa lebih mendapat hartanya? Kau lebih kaya lima ah tidak sepuluh kali lebih kaya dari kami tapi kenapa kau ingin menikahi Yuqi hanya untuk sebagian saham perusahaan kecil kami , jika bukan ada suatu hal yang kau incar didalamnya. " Kini permainan seakan berbalik menyerang Lucas dan berhasil membungkamnya.

"Kau licik. Dan aku mengilaimu. " Seringai Lucas kian mengembang begitu menantikan permainan macam apa yang akan Mingyu lakukan untuk membalaskan rasa sakitnya. Dan tanpa membuang tenaga atau mengotori tangannya dia mendapat semuanya.


Obsesinya







Dan

















Dendamnya.










T










B








C



Killing MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang