16

1.7K 68 7
                                    


Malam hari ku putuskan untuk melihat dari jendela ini seperti sebelum-sebelumnya. Kakak tak bisa kemari karena ibu menahannya agar kakak terud belajar dan menjauh dariku. Jaehyun yang harus menemani adiknya karena , Hangyul harus masuk rumah sakit lagi akibat percobaan bunuh dirinya lagi yang untungnya gagal. Beban yang ia tanggung terlalu bebas untuk ia pikul . Aku takut ia terjatuh atau terperosok karena tak bisa menanggung bebannya.

Setelah puas merenung dan memikirkannya kini waktunya menjalankan rutinitasku yang baru dirumah sakit ini. Menatap sitampan Sad boy yang saat ini masih berdiri disana.

Disana aku melihat seorang laki-laki tampan sedang duduk ditaman dan menatap dalam diam dan menangis sebuah bunga liliy putih itu . Dia hanya menatapnya setiap waktu dan pergi ketika hari sudah mulai gelap. Dia jelas bukan orang yang harus dirawat disini dia orang luar.

Ini sudah malam dan dia belum pulang?. Karena rasa penasaran ku putuskan untuk keluar dan mendatanginya.

Ku lihat dia dari kejauhan semakin mendekat dan dekat .


'Puk'




Ku tepuk pelan pundaknya ,terlihat dirinya yang terkejut karena tepukanku itu.

"Jangan hapus air matamu. " Ucapku ketika melihatnya menghapus air matanya kasar terburu-buru .

"Aku tidak mengenalmu " Astaga dia sangat dingin bahkan apa itu? Tatapan mata yang sama dinginnya dengan nada yang ia gunakan.

"Bunga itu sangat indah" berjongkok dan melihat dengan seksama keindahan bunga Liliy ini .

"Orang hanya paham arti duka darinya." bunga ini sangat indah dan lembut ketika ku belai kelopak indahnya. Sudah banyak kata indah yang ku utarakan untuk bunga ini namun rasanya masih kurang.

"Artinya yang ku tau adalah kesucian dan cinta tanpa batas. Cinta yang tak terbatas membuatnya sangat indah dan tak ada yang bisa mengelakkan keindahan dari cinta itu. " Kata itu meluncur dari bibirku ketika melihat ada dua buah semut yang berjalan diatas kelopak itu.

"Aku mendapat bibit itu dari ibuku. Dia memberiku bibit bunga itu dan menyuruhku untuk menanamnya dirumah sakit ini. Ibu yang memiliki Rumah sakit ini dan dia ingin melihat bunga ini mekar diantara bunga lainnya." Jelasnya, tak bisa untuk tak tersenyum ketika melihat salah satu semut itu tergelincir dan semut yang satunya berusaha menolongnya.

"Aku kira Ibu tak menyukaiku dan hanya peduli pada ambisinya saja. Dia tak pernah berbincang padaku selain untuk pembahasan tentang prestasi yang kucapai. Bahkan ketika dia akan pergi meninggalkanku dia membahas tentang saham rumah sakit cabang yang ku pimpin. Aku selalu bertanya dan mengeluh padanya. Tanpa tau ibu menyayangiku melebihi apa yang ku harap. " saat berbalik dan malah  mendapatinya mengis dalam diam.

"Kau harus tau cinta yang paling tulus adalah cinta seorang ibu. Mereka mencintaimu tanpa bisa kau tau batasnya. Cinta mereka sangat tulus dan murni. Tak ada cinta yang lebih lembut dari cinta mereka. Kau sudah tak memiliki ibu namun kau seakan masih memilikinya. " Omong kosong apa yang ku muntahkan? Untukku itu hanya sebuah kebohongan yang menenangkan hati sesaat.

"Mengharap itu boleh tapi jangan percaya berharap pada harapan itu. Kau hanya akan jatuh dan menjadi seorang pecundang. Percayalah kawan " ku tarik bahunya agar tertidur ditaman ini beralas rumput dan berselimutkan malam.

'Karena aku pernah merasakannya'

"Pemandangan yang indah" kami menatap langit dan menikmati hembusan angin yang menerpa kami.

"Setia " Ucapku dan menarik perhatiannya mata kami saling berpandangan.

" Duka yang kau tanggung sangat setia . setia bersembunyi dalam diamnya dan tak ingin keluar dari garis yang kau buat. "tepat setelah ku katakan hal itu dia menatap kosong namun perlahan pancaran mata itu bersinar terang dan muncul harapan baru. Air matanya keluar namun semua rasa bebannya seakan hilang dan binarnya kian terpancar.

'Grep ' ku peluk tubuhnya dan dia balas memelukku dan terasa bahuku basah.

" Eunwoo.  cha Eunwoo namaku. " Ucapnya disela-sela tangisnya.

"Hahaha. Menangislah Eunwoo aku sekarang adalah temanmu. " Kami tertawa dan menghabiskan malam ini dengan canda tawa hingga kami tertidur ditaman dan membuat dokter serts teman baruku itu panik karena keadaanku yang menurun pagi hari tadi.

Ini merupakan pengalaman yang menyenangkan dan membuatku ingin mengulanginya lagi.



T





B






C



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Killing MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang