08

1.3K 93 0
                                    

'Cup'

"Terima kasih." kecupan sebagai salam perpisahan atau ucapan tarima kasih sudah menjadi hal lumrah bagi kami, karena semalam bahkan lebih parah dari ini.

"Hati-hati!." Teriakku begitu mobil miliknya menjauh.

'Hah.'Gugup sekali ketika ingin memasuki Rumah Tuan Kang . Tuan Kang tadi pagi menghubungiku dan menyuruhku untuk kesini.

"Aku pulang. " Ucapku dengan memasuki rumah.

Tadi diluar ku lihat banyak mobil berjejer ada apa ini?

"Kau sudah pulang. Lebih baik lekas bersiap pertunangan Yuqi dan kekasihnya akan disahkan malam nanti. Sekarang tengah dilakukan persiapan. " Seakan tau apa yang ku pikirkan kakak Daniel selalu mengertiku.

Oh, pertunangan dimajukan

"Kakak. Aku lapar. " Rengek ku disertai cengiran tanpa dosa, memang benar aku tidak makan sejak kemarin siang dan tadi malam terlalu lelah berolah raga.

"Ayo kita curi beberapa makanan. " Seringai tengil dan menyebalkan muncul dibibir kakak dan membuatku ikut tertarik dalam keusilan yang menguntungkan ini.

"Ayo. " segera kami menuju kedapur dan , astaga~










































INI SURGA DUNIA!

semua jenis makanan enak dengan porsi yang membuatku hampir menangis katena banyaknya porsi yang ada.

"Aku suka acara pertunangan ini. " Ucap ku dan kakak secara bersamaan.

"Kakak kau ambil makanan dan aku akan ambil minuman. Kita akan pesta dikamarmu hingga kita mati dalam senyuman. "

"Aku menyukai idemu adikku. "

Segera kami melakukan tugas yang sudah dibagi.

Segera aku bersembunyi dalam kolom meja dan mengambil minuman keras dan air mawar yang diberi madu dan potongan buah-buahan.

"Kenapa minumannya hilang empat.Apa aku salah menghitungnya? Tapi sepertinya tadi tepat. " Ucap salah seorang pelayan .

Astaga tahan Kim Mingyu , tahan tawamu. Jika tawamu meledak tamat riwayatmu.

Ku gigit bajuku untuk meredam tawa yang ku tahan. Astaga.

Setelah sekiranya aman segera aku keluar dari kolom meja dan berjalan dengan penuh percaya diri dan melewati pelayan tadi.

Ku lirik pelayan itu yang berjalan menuju meja tadi dan raut kebingungan terlihat jelas ketika dia menghitung jumpah minuman itu masih utuh.

"Bhahahaha." Segera aku berlari menuju kamar kakak dan begitu samapai disana kakak melihatku aneh karena setelah meletakkan semua minuman yang ku curi tadi kini aku tertawa berguling-guling jika kakak tidak menahan ku mungkin aku bisa jatuh dari ranjang.

"Kau sedang mengila gyu?. " Ucap kakak saat melihat diriku yang terjatuh dari ranjang hingga dahiku memerah namun masih tetap tertawa terpingkal.

"Hahaha. Kakak. Hahaha. Aku. Haha.bisa mati tertawa. " Astaga perut dan bibirku sakit karena terus tertawa.

"Berisik. " Seketika tawaku berhenti ketika kakak membungkam mulutku dengan daging pangang.

"Astaga Ini enak. " Teriakku dengan mendorong kakak ketika kakak duduk tepat didepan Sup polong Iga pedas kesukaanku.

"Kau itu jahat sekali dengan kakakmu sendiri. Untung ada karpet tebal jika tidak wajah tampan kakak bisa berciuman dengan dinginnya lantai yang menjijikkan. " Kutatap datar kakak yang tengah bergumam.

"Berisik. " Ku balas kakak dengan membungkam mulut kakak dengan cabai yang berada pada sup ini.

"Mingyu!!!." Bentak kakak dengan segera mencari minuman dan meminumnya dengan rakus.

"Hahaha. "Tawaku meledak ketika melihat wajah memerahnya yang sangat lucu. Tawaku mungkin sangat berlebihan hingga aku terjatuh dari ranjang kakak.

" kakak lucu. " Tangan kakak yang tadinya ingin memukulku kini terhenti diudara dan belaian lembut yang kuterima disertai senyuman teduhnya.

Setelah itu kami memutuskan untuk mencoba makan dalam diam dan sopan santun dalam makan namun hal itu gagal karena mulutku yang selalu gatal ingin berbicara atau menjahili kakak.

Kami tertidur dengan saling berpelukan , tertidur dalam keadaan peluk kenyang adalah hal baik dan membahagiakan.

T

B

C

Killing MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang